Jadilah Bulan di setiap bab yang kalian baca
Kayra langsung berlari dan menghambur ke pelukan Bulan. Bulan di dekap sangat erat olehnya seolah sudah lama sekali mereka tidak bertemu. Padahal, Minggu lalu mereka bahkan makan bareng.
"Aduhh! Mbak kangen banget sama kamu!" Serunya dengan melepas pelukan nya.
"Gak tau kenapa rasanya kok sekangen ini gitu loh? Padahal Minggu lalu kita ketemu, kan?" Lanjutnya dengan kedua tangan yang masih berada di pundak Bulan.
"Bulan juga kangen kok sama mbak" Bulan ikut membalas senyum Kayra.
"Ehm!" Dari arah belakang, Adhan berdehem cukup keras.
"Gak ada yang kangen sama gue nih?" Rupanya Adhan merajuk sebab tak ada yang menghiraukan keberadaan dirinya.
"Tiap hari ketemu, ngapain kangen?!" Balas Kayra dengan nada yang berbeda seperti dirinya berbicara dengan Bulan.
"Bukan Lo kak! Tapi-" Adhan melirik Bulan dengan senyum jahil.
Bulan yang paham dengan tatapan jahil Adhan, membalasnya dengan kekehan kecil.
"Mau banget di kangenin, ya?""Enggak jadi deh! Belum resmi untuk saling kangen-kangenan" Kayra menghampirinya Adhan dan menghadiahinya dengan jeweran kecilnya.
"Kamu ini goda anak gadis orang mulu!""Aduh sakit tau kak! Ish!" Adhan meringis sambil berusaha melepaskan telinganya dari jeweran Kayra.
"Habisnya kamu suka banget godain Bulan!"
"Kok Lo yang sewot sih, kak!" Masih mengelus telinganya yang baru saja dijewer oleh Kayra
Tak menghiraukan kekesalan Adhan, Kayra lebih memilih menghadap ke arah Bulan dengan ekspresi wajah yang berbeda ketika ia berbicara dengan Adhan.
"Jangan didengerin dia mah Bul, mending sekarang kita siap-siap yuk!"
Bulan hanya bisa terkekeh melihat pertengkaran kecil di antara keduanya. Bulan bisa merasakan kasih sayang yang tidak terlihat di antara keduanya. Bulan juga punya seorang kakak, tentu saja Bulan tau perasaan Adhan yang notabene juga sama seperti dirinya, adik.
Bulan mengikuti langkah Kayra menuju ruang ganti dan bersiap untuk pemotretan. Kata Kayra salah satu baju yang akan Bulan kenakan merupakan salah satu model baju yang banyak sekali costumer nya inginkan.
*****
Sekitar 3 jam an Bulan berpose di depan kamera yang Adhan pegang dan lebih dari tiga kali dirinya mengganti pakaian dengan model baru dari kayraStore.
Kini ketiganya -Adhan, Bulan dan Kayra- sudah berada di salah satu kafe yang letaknya tidak begitu jauh dari store Kayra.
Karena jam makan siang sudah terlewat lebih dari setengah jam, mereka bertiga memutuskan untuk mampir sebentar untuk sekedar mengisi perut seraya bercengkrama bersama.
"Gue pesenin dulu makannya" Adhan berlalu meninggalkan Kayra dan Bulan berbekal hapalan menu ketiganya yang mereka mau.
"Mbak sebenarnya sayang banget sama Adhan. Mbak pengen banget ngeliat dia bahagia nantinya. Mbak pengen Adhan nanti bisa bahagia sama pilihannya" Tiba-tiba Kayra berucap tanpa mengalihkan pandangannya dari punggung Adhan yang masih terlihat.
Bulan tersenyum tulus. Tanpa Kayra jelaskan pun Bulan sudah sangat tau jika kasih sayang keduanya sama besar.
"Kamu..... Gak mau coba sama Adhan, Bul?" Kini Kayra berbalik menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT
Teen Fiction" Kak, kamu tau kenapa aku suka sekali dengan langit? " " karena dia indah? " " betul! salah satunya itu. Tapi selain indah ada satu yang aku pelajari dari filosofi langit " Bulan mengentikan sebentar kalimatnya. " langit itu kamu! langit mengajarka...