Selamat Datang, kawula muda.
Apa kabar kalian hari ini?
Adakah yang menanti cerita ini?
Jam berapa kalian baca ini?
Ada typo, bilangin ya gan😁
Btw, cerita ini akan update seminggu sekali okey✨
Enjoy (づ ̄ ³ ̄)づ
.
.
.
.
.
.
."Bapaknya silakan dicium nak, kafannya mau ditutup. Air matanya jangan sampai netes yaa..."
"Penyesalan terbesarku adalah kepergianmu. Aku belum sempat mengucap maaf, belum sempat menjadi apa yang kau inginkan. Kala melihat tubuh itu terbujur kaku, aku meluruh pilu." —Nimas Perwira.
___________________________"HADAP KANAN, HADAP KIRI, BALIK KANAN, SERONG KIRI, MAJU
JALAN!!!"Seruan sang Danton menggema lapangan belakang SMAN 1. Ekskul paskib baru saja dimulai. Nimas berdiri bersama pembina paskib lainnya. Gadis berambut sebahu itu membenahkan topi paskib di kepalanya.
"Nimas, HP kamu bunyi."
Widhi—Ketua ekskul paskibra itu mendekat sambil membawa hp Nimas. Gadis itu menoleh dan mengambil ponselnya. Benar, ada panggilan masuk.
"Wid, ijin angkat telepon ya!"
Pemuda tinggi atletis itu mengangguk pelan "Monggo." (silahkan.)
Nimas berjalan menjauh, dia memutuskan menerima panggilan
itu. "Halo,""Mbak Nimas? Mbak Nimas inget saya ndak? Saya Afifah, yang kemarin ketemu di rumah Pak RT. "
"Iya mbak, ada apa?" Nimas mengernyit. Nimas hanya sekedar tahu tentang orang ini. Namanya Afifah, seorang perawat, tetangga baru di komplek rumahnya. Bagaimana dia bisa tahu nomor hp nya?
" ... " tak ada jawaban
"Mbak Afifah?" panggil Nimas
"Emm, mbak Nimas bisa pulang sekarang? ..... Anu, nanti saya telepon lagi ya. Saya... tutup dulu."
Klik.
Nimas terdiam. Apa-apaan ini? Kok gaje?
"Sopo Nimas?" (siapa Nimas?)
Widhi menghampiri. Namun si gadis hanya angkat bahu, "Tetanggaku. Tapi langsung di matiin tadi. Aneh."
Widhi mengernyit.
Nimas ikut diam. Hingga Bu
Mardiana—wali kelasnya menghampiri. Anak-anak paskib ikut kaget melihat guru paruh baya itu berada disini. Tidak biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAPTEN, BAGAIMANA BISA AKU MELUPAKANMU? [END]
Ficción históricaNimas Perwira. Gadis yang duduk di masa akhir SMA dan amat menyukai sejarah. Bercita-cita menjadi seorang tentara. Gadis enerjik dan suka berdebat masalah kritis. Bagaimana jadinya jika dia terlempar ke masa lalu dan bertemu dengan pahlawan Revolus...