Menunggu. Siapa saja pasti benci menunggu. Apalagi keadaan rumah sekarang gelap gulita. Sepertinya itu ulah si gila Tyler. Lea tak menyangka bahwa mantan kekasihnya itu sekarang sangat berubah drastis. Dari mana dia mendapatkan kebiasaan fantasi s3ks seperti itu? Demi Tuhan, Lea sangat takut jika mengingat wajah bengisnya. Pria itu sudah berubah menjadi psikopat gila!
"Tuhan, bantu kami. " Lea terus merapalkan kata- kata itu sedari tadi. Entah kenapa, saat dibutuhkan, pasti tak ada yang bekerja dengan baik. Lea yang panik telah mengirim pesan pada siapapun, itu karena jaringan telepon tak juga menunjukkan adanya sinyal. Berharap pesan- pesan itu masuk ke salah satunya bila sedikit saja mendapatkan sinyal.
Bagaimana dengan Jeff? Lea takut pria itu terluka.
BRAK!
Lea mundur dari depan pintu kamarnya. Seseorang sepertinya mencoba untuk menerobos. Lea seketika panik.
"Winter! Aku tahu kau di dalam. Keluar, Sayang. Jeff mu telah mati!"
Mati? Lea membungkam mulutnya dengan tatapan tak percaya. Air matanya menetes begitu saja.
BRAK!
Kali ini sebuak kapak yang menembus pintu kayu itu. Lea pun semakin panik dan mundur hingga menabrak jendela.
Jendela? Lea lupa ada jendela di kamarnya. Lantas cepat- cepat ia menarik jendela itu ke atas, tapi susah karena sedikit membeku.
BRAK!
Lea menariknya lagi kuat tak peduli tangannya sakit, dan akhirnya terbuka. Dia pun cepat- cepat keluar dari sana tanpa menggunakan alas kaki sama sekali. Lea berhasil keluar, tetapi sweater yang dipakainya tiba- tiba ditarik dari dalam kamar. Tyler telah berhasil masuk.
"Winter, jangan kabur kau!" teriak pria itu.
Lea lalu melepas sweaternya dan menurunkan jendela itu kuat hingga membuat Tyler berteriak kesakitan. Setelahnya dia mengambil kesempatan itu untuk kabur.
Alangkah terkejutnya Lea. Di halaman depan rumah dia melihat mobil yang sering mereka gunakan selama beberapa hari kemarin sudah hangus terbakar. Pasti itu ulah Tyler. Kemana Jeff? Apa dia benar mati?
Lea menangis, tetapi dia harus pergi dari rumah itu. Dia terus berlari entah kemana dengan keadaan baju yang tipis dan tanpa alas kaki.
Seseorang tolong aku, jerit Lea di dalam hati.
Sebuah cahaya menyilaukan pandangan Lea. Sebuah mobil datang dari arah yang berlawan. Lantas Lea berdiri di tengah jalam sambil melambaikan tangannya dan berteriak.
"Tolong! Tolong aku. Tolong aku, kumohon."
Mobil itu berhenti. Seorang pria turun dan berlari ke arah Lea.
"Lea? Itu kau?"
Lea kenal suara itu. Sosok itu adalah ....
"Sean? Kau di sini? Terima kasih, Tuhan. Kumohon, tolong kami. Jeff ... Jeff di rumah. Ada seseorang yang telah menyakitinya. " Tangis Lea pecah di pelukan Sean.
"Kalau begitu kau masuk dulu ke mobil. Pakai ini. " Sean memberikan mantel hangat yang dipakainya untuk Lea.
Lea dituntun Sean ke arah jok kemudi. Seketika dia pun bingung dan meminta penjelasan.
"Sean, kenapa aku—"
"Kau cepat pergi dari sini. Aku tahu apa yang telah terjadi pada kalian. Aku dihubungi Jeff tadi, dan kebetulan aku berada di kota dekat sini."
"Ta- tapi, Sean. Bagaimana dengan kau? Kemana aku harus pergi? Bagaimana dengan kau dan Jeff nanti?" Rasanya Lea tak ingin pergi. Dia ingin tetap di sini mencari Jeff. Mengikuti Sean.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found A Stranger In My House
RomanceLea Winter dikejutkan dengan seorang pria asing di rumahnya. Kedatangannya tak lain untuk memaksan Lea agar menikah dengannya. Itu karena isi surat wasiat dari sang ayah yang telah meninggal dunia. *** Lea Winter tak percaya jika dirinya diculik ol...