"Jeff, bisa bukakan pintu? Aku sedang membuat sarapan."Lea tampak sibuk mengangkat telur dari wajan panas ke atas roti tawar yang sudah ia siapkan daging ham juga sebelumnya. Pagi ini hanya ada itu. Mereka lupa berbelanja kemarin sehingga stok makanan semakin menipis.
Salahkan Jeff yang mengurungnya dalam kamar sedari kemarin. Baru pagi ini mereka keluar kamar. Itupun sudah kesiangan. Lea terus tersenyum jika mengingatnya. Seketika wajahnya berubah memanas. Untuk pertama kali, Jeff Morrisson melakukannya dengan sangat lembut. Rasanya ternyata jauh lebih nikmat dan mendebarkan. Seperti terbang ke langit ke tujuh. Sekarang mungkin pria itu sudah selesai membersihkan diri. Seseorang sudah tak sabar untuk masuk dengan mengetuk pintu rumah mereka keras.
"Tyler ini dia Lea, istriku. Lea, ini Tyler, sepupu dari pihak ibu."
Jeff baru saja kembali dan membawa seorang pria. Lea yang sedang menuangkan susu ke dalam gelas pun meliriknya. Matanya membulat tajam begitu melihat pria dengan mata hijau dan rambut coklat itu tersenyum padanya. Susu yang tadi ia tuang seketika tumpah karena terlampau penuh.
"Oh, astaga, susunya, " pekik Jeff.
Lea lalu panik dan mengambil serbet untuk membersihkannya. "Kau mengejutkanku, Jeff."
"Kau yang ceroboh, Gin, maksudku Lea." Jeff hampir lupa dengan pesan Lea tadi malam, yang mengatakan jangan panggil dia Ginger lagi. Ya, setidaknya jangan di depan umum atau orang lain. Lea bahkan sudah melemparkan tatapan mematikan padanya sebagai peringatan keras. "Lupakan. Sampai di mana tadi kita?"
Namun, tiba- tiba Tyler maju ke hadapan Lea dan mengulurkan tangannya. Jeff sampai heran dan memerhatikan gelagat sepupunya itu.
"Aku tak menyangka akan bertemu mantanku semasa sekolah lagi. Hei, Winter, apa kabar?"
Oh! Jeff mengerti. Ternyata reaksi Lea tadi ada hubungannya. Jeff kemudian menarik bahu Tyler dan membalas jabatan sepupunya itu.
"Sudah kenal rupanya. Jadi tidak perlu memperkenalkan diri lagi, bukan?"
Tyler tertawa. Dia mendorong Jeff dan kembali berbicara pada Lea.
"Gara- gara apa dulu kita putus? Aku lupa. "
Pertanyaan apa itu? Lea kesal sendiri mendengarnya. Terlebih ada Jeff sekarang.
"Aku lupa. Lagi pula itu kejadian lama. Wajar saja jika tak mengingatnya, " ujar Lea, lalu membelakanginya. Jelas dia mengutuk pria itu sekarang.
"Oh, aku ingat, " seru Tyler, "Ya, aku ingat dengan jelas sekarang. Kita putus gara- gara awalnya kau cemburu dengan Paulina yang dekat denganku. Kita lalu bertengkar dan ... bercinta lalu putus." Tyler mengatakan itu seperti ada unsur sengaja, dan menekankan kata bercinta dengan nada menjengkelkan.
"Maaf. Aku tidak ingat sama sekali. " Hanya itu komentar dari Lea. Setelah itu dia memberikan sepiring sarapan dan segelas susu pada Jeff.
"Tidak mungkin kau tak mengingatnya, Winter. Itu—"
"Hei, hei, apa yang kau coba lakukan di sini, Bung? Kau membuat istriku tak nyaman. Aku suaminya sekarang jika kau lupa. Aku juga tak nyaman mendengar kisah percintaan kalian dahulu. " Jeff memotong ucapan Tyler dengan ekspresi marah. Dia sangat benci jika ada seseorang yang mencoba mendeskriminasi. Apalagi istrinya sendiri yang menjadi topik 'panas' itu. Sangat kurang ajar.
Namun, Si tidak tahu diri Tyler memanglah tipe manusia yang menyebalkan. Dia hanya tertawa dan tak minta maaf sama sekali. Sifatnya tak pernah berubah sedari dulu. Lea bersyukur keluar dari hubungan toksiknya. Tyler adalah pria gila yang tak cukup dengan satu wanita. Dari sekian banyak manusia, mengapa dia yang menjadi sepupu Jeff? Sialnya, mereka harus bertemu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found A Stranger In My House
RomanceLea Winter dikejutkan dengan seorang pria asing di rumahnya. Kedatangannya tak lain untuk memaksan Lea agar menikah dengannya. Itu karena isi surat wasiat dari sang ayah yang telah meninggal dunia. *** Lea Winter tak percaya jika dirinya diculik ol...