Enjoy it
°°°°°
Sejak kejadian malam panas itu keduanya justru tampak biasa saja. Bahkan setelah sampai kembali sepulang berbulan madu, baik Lea ataupun Jeff berinteraksi sewajarnya. Tidak ada yang aneh. Mereka tak membahas apapun tentang peristiwa malam itu dan menganggap itu suatu kebodohan dan karena mabuk. Masih saling melempar ejekan dan guyonan juga makan bersama.
"Jeff, kau memiliki kuda?" Lea tiba - tiba bertanya saat mereka sedang sarapan di halaman belakang rumah.
"Tentu. Kenapa? Kau ingin menunggang?"
"Ya, jika kau perbolehkan. Aku belum pernah. "
Jeff melirik sembari mengunyah bacon dengan kacang panggangnya. Dia lupa jika Lea gadis susah sebelum dia membawanya ke sini.
"Aku akan membawamu setelah sarapan."
Wajah Lea sumringah. Dia mengunyah cepat kentang gorengnya. Bisa Jeff lihat wajah senang wanita itu yang kini lebih terlihat hidup.
"Kau tahu, Ginger. Dirimu tidak seperti mayat hidup lagi sekarang. Sepertinya gizi yang kuberikan cukup."
Mungkin sudah terbiasa dan kebal telinga juga, Lea tak menanggapi serius hinaan Jeff.
"Terserah kau berkata apa, Tuan Koboi. Terpenting kau mau membawaku berkuda hari ini."
"Ya ya ya.... Kita bisa melakukan gaya kuda juga jika nanti kau mau melakukannya di kandang kuda, " guyon Jeff sembari menyesap kopinya dan melirik sekilas dari balik wadah.
Lea jelas menjadi tersedak mendengarnya. Ingatan tentang Jeff yang bercinta di kandang kuda membuatnya merinding.
"Apakah di otakmu hanya ada seks?" Ingin sekali Lea menguliti kepala Jeff dan memeriksa isi kepalanya. Terutama mulutnya yang tidak berhenti berkata sembarang itu.
"Bukankah wajar seorang pria berpikir seperti itu?"
"Ya, tapi tak sepanjang waktu. "
"Kau salah, Ginger. Setiap pria normal pasti berpikiran seks sepanjang waktu, kau tahu?"
Rasanya Lea tak berselera lagi untuk makan. Paginya rusak karena percakapan kotor yang sedang mereka bahas.
"Jangan anggap apa yang kami pikirkan kotor. Itu tak lebih untuk memuaskan pasangan."
Jeff suka berbicara lantang dan frontal tentang seks kepada Lea. Entah kenapa memengaruhi pikiran polos itu membuatnya bersemangat dan senang. Apalagi jika wanita itu sudah menunjukkan gelagat akan pergi. Jeff semakin ingin menahannya dan terus memprovokasi.
"Kau gila, Jeff. Aku tak ingin otak polosku tertular sepertimu; liar dan gila." Akhirnya Lea bediri dan akan pergi.
Namun, bukan Jeff namanya jika tak menyebalkan. Pria itu ikut berdiri dan menghalangi Lea.
"Tidak. Kau tidak sepolos itu. Di ranjang saja kau ganas. " Malam itu saja Jeff kewalahan dibuat seorang Lea yang notabene nya gadis baik- baik dan bertubuh kurus pula.
"Jeff berhenti! Lupakan perihal liburan kita kemarin."
"Tidak akan. Kau wanita nakal, Ginger. Nakal! " tunjuk Jeff, tetapi Lea menepisnya dengan tangan.
Lea tak suka dibilang wanita nakal. Sejauh ini dia selalu bermain aman dan tak pernah menggoda pria manapum dengan cara paling murahan. Hanya saja, mantannya terdahulu juga mengatakan jika Lea memang sangat lihai dalam urusan ranjang. Sayangnya Lea tak memprioritaskan itu dalam hidupnya. Lea sibuk bekerja daripada melakukan olahraga ranjang itu setiap malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found A Stranger In My House
RomanceLea Winter dikejutkan dengan seorang pria asing di rumahnya. Kedatangannya tak lain untuk memaksan Lea agar menikah dengannya. Itu karena isi surat wasiat dari sang ayah yang telah meninggal dunia. *** Lea Winter tak percaya jika dirinya diculik ol...