"Dari mana saja kau?"
Lea berhenti saat melewati ruang tengah dan mendapati Jeff di balik sofa.
"Ku kira kau sudah kembali ke apartemen tuamu itu," sambung pria itu sambil menenggak sebotol vodka. Jeff menyerah mencari Lea. Terserah jika wanita itu akan kabur atau pergi.
"Tak masalah, kan, jika aku berkeliling sebentar?" Lea lanjut berjalan menuju kamarnya. "Aku lelah. Ingin tidur. Jangan ganggu. "
Padahal ini masih sore. Jeff tak bisa membiarkan wanita itu terus mengacuhkannya. Bahkan dia seharian seperti orang gila terus mencari. Bukankan masalah mereka sudah selesai sebelumnya? Mengapa seolah- olah masih terus berlanjut? Tidak tahukah Lea jika dia sangat mengkhawatirkannya tadi? Sampai tak tahu lagi ke mana harus mencari. Hati wanita terkadang susah diprediksi.
"Lea Winter, bisa kita bicara?" Jeff memanggilnya dengan nama lengkap. Itu artinya pria itu sedang serius.
Lea berhenti di pintu kamarnya yang telah terbuka separuh. "Aku janji, setelah aku tidur bagaimana?"
Jeff berpikir, tetapi tak lama sampai dia memutuskan.
"Oke. Kalau begitu tidur denganku. Sepertinya aku juga mengantuk. " Tanpa tahu diri, pria itu masuk dan melompat ke kasur.
"Jeff.... " Lea mengkode pria itu agar segera keluar dengan tatapan matanya.
Sialnya, itu tak berhasil. Jeff justru membuka kaosnya dan melemparnya ke arah wajah Lea.
"Ayo, tidur lebih awal, Ginger. Aku juga sudah mabuk, " seru Jeff sambil meletakkan kedua tangannya ke belakang kepala. Matanya pun ikut memejam.
Lea pasrah. Dia lantas membersihkan diri terlebih dahulu dan setelahnya beristirahat. Saat dia baru saja selesai mandi, dilihatnya Jeff sudah membelakanginya di kasur. Sepertinya pria itu sudah tertidur pulas.
"Ginger, dari mana kau tadi?"
Lea yang baru saja membaringkan dirinya terkejut. Rupanya pria itu belum tidur.
"Ke sungai. Kau tak bilang ada tempat yang bagus di sini. Aku bosan. Ponselku juga tertinggal."
Suara hembusan napas Jeff terdengar kasar, tetapi tak jua dia berbalik.
"Kau bertemu Lolita tadi? "
"Ya, dia bilang jika kau kekasihnya. "
"Omong kosong. Jangan dengarkan dia. Wanita itu agak sedikit gila."
"Maksudmu? Dia terlihat baik- baik saja. Seleramu bagus. Ken dan Barbie harus bersama, bukan?"
Jeff berdecak. "Jangan mengejekku, Ginger. Lagi pula aku tidak sudi dengannya. "
"Kenapa tidak. "
"Dia gila. Terobsesi denganku sejak kami kecil. Aku tak bisa dengan wanita sepertinya. Bagiku dia hanya mainan saja."
Lea agak tersinggung dengan kata- kata Jeff. Dia meninju lengan pria itu kuat. "Dasar brengsek! Jangan bicara padaku."
"Hey!" Jeff berbalik dan protes. "Kenapa? Kenapa kau yang marah?"
"Karena sama saja seperti kau merendahkan wanita, Keledai bodoh!"
"Bodoh? Apa?! Kau mengatakanku keledai bodoh?"
"Ya!"
Jeff memicing matanya menahan kesal. "Kau yang bodoh! Bagaimana jika kau tersesat dan menghilang di hutan ini? Kau ingin mati konyol?!"
"Tidak masalah. Asal tidak mati denganmu, " balas Lea santai. "Lagi pula kenapa jadi kau yang khawatir? Kau mencemaskanku, hm?"
Jeff ingin menjawabnya, tetapi dia memilih untuk menahan membungkam ucapannya, lalu berbalik kembali memunggungi Lea.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found A Stranger In My House
RomanceLea Winter dikejutkan dengan seorang pria asing di rumahnya. Kedatangannya tak lain untuk memaksan Lea agar menikah dengannya. Itu karena isi surat wasiat dari sang ayah yang telah meninggal dunia. *** Lea Winter tak percaya jika dirinya diculik ol...