Bab 9 : Awal Dari Ide Gila

371 49 1
                                    

Seiring berjalannya waktu, baik Lea dan Jeff tak menyadari jika apa yang telah mereka lakukan bisa berdampak bagi hubungan mereka ke depannya. Baik buruknya tergantung bagaimana keduanya nanti menyikapi.

Namun, memulai semuanya dengan cara membuka diri adalah satu kunci untuk mengizinkan seseorang masuk ke dalamnya. Apalagi intensitas keduanya bersama seakan tak ada lagi jeda. Bisa saja suatu rasa itu muncul, walau belum disadari. Akan tiba saatnya di mana salah satu atau mungkin keduanya saling membutuhkan dan tak ingin kehilangan.

"Oh, ayolah, Ginger. Lebih baik ikut berburu denganku saja ke hutan. Dari pada kau mati bosan di sini?

"Tidak, Jeff. Aku di rumah saja. Lagi pula aku alergi angin musim gugur. Lebih baik aku di sini "

Jeff mendelik. "Apa? Alergi angin musim gugur? Ah, alasan bodoh macam apa itu?! Kalau begitu pakai pakaian hangat."

Lea tetap tak mau beranjak dari sofa dan selimutnya. Dia sungguh merasa malas untuk pergi ke manapun sekarang. Lea merasa jika tubuhnya sangat ingin rebahan saja.

"Lebih baik aku menghabiskan waktu di balik selimut. Kau pasti ada ide gila yang tersimpan di kepalamu."

Jeff yang telah siap dengan penampilan sebagai pemburunya pun menarik selimut yang dipakai Lea dan juga menarik wanita itu untuk dibopong seperti karung.

"Oke, jika itu mau mu. Aku akan menghangatkan ranjangmu dulu sebelum pergi." Sembari menepuk bokong Lea menuju kamar wanita itu.

Lea sudah panik. Dia memberontak, tetapi percuma tenaga Jeff lebih kuat darinya.

"Tidak, Jeff. Bukankah kita sudah melakukannya sepanjang pagi tadi. Aku lelah." Begitu tubuh Lea dilempar ke atas ranjangnya.

Pria dengan rambut gondrong diikat itu tidak peduli. Dia segera membuka kemeja lusuh yang dipakainya, lalu membuang ke sembarang arah.

"Jangan seperti seorang perawan yang akan diperkosa, Ginger. Kau yang memberikan sandi morse padaku agar segera menidurimu."

Lea akan menghindar, tetapi kakinya sudah ditarik dan seketika bibirnya di bungkam oleh bibir kasar itu. Sentuhan kasar Jeff membuatnya tubuhnya mendamba. Sialnya, dia mudah basah sekarang.

Tanpa Lea sadari, tubuhnya sudah tak ada satupun lagi benang yang menutupi. Pagutan liar Jeff sungguh membuatnya hilang akal. Gerakan pria itu juga cepat bagai kilat. Tidak tahu sudah sampai di mana, yang hanya Lea tahu dirinya sedang bertarung lidah, tetapi rupanya ....

"Mmpphh ...!" Suara Lea teredam begitu sesuatu memasuki bagian bawahnya. Jeff tak memberi aba- aba untuk itu. Pria itu justru tak mengizinkannya untuk melepas pagutan mereka. Tetap menginvasi mulutnya, dengan pinggul yang ikut bergerak pelan.

Lea merasa dirinya diserang dari berbagai sisi. Dia seakan tak diizinkan untuk melawan. Bagai seorang submisif yang tak berdaya. Jeff adalah dominan di setiap pertarungan berkeringat mereka.

"Kau suka dengan apa yang suamimu lakukan, Nyonya Morisson?" tanya Jeff begitu pergumulan lidah mereka terlepas. Tubuh kekar itu memposisikan dirinya seperti orang sedang push up dengan bagian pinggang ke bawah bergerak cepat.

"Tidak, Tuan Morisson. Aku lebih suka bermain dengan pria lain di saat suamiku pergi."

Jeff menggeram. Dia tak suka dihina seperti itu oleh Lea. Terlebih kata- katanya yang membangkitkan jiwa liarnya.

"Dasar istri binal!" Kali ini hentakan demi hentakan ia lakukan sampai tubuh kurus itu menggelinjang.

Wanita berambut jahe itu menjerit dan mendesah kuat saat Jeff melakukannya. Lea sangat suka jika perkataannya barusan memancing hawa nafsu binatang buas Jeff keluar. Dia sengaja memprovokasi pria itu dengan kata - kata kotornya.

"Pria manapun takkan bisa membuat tubuhmu berteriak seperti ini, Ginger. Aku pastikan dirimu hanya akan terbiasa dengan sentuhan kasarku."

Pria itu berdiri dan kembali menarik Lea lagi, lalu melakukannya sambil berdiri tepat di depan kaca besar yang memperlihatkan aktifitas mereka.

Sialnya, kini giliran Lea yang terpancing. Dia melihat dirinya yang dikerjai sang suami dari belakang semakin bergairah. Apalagi saat tubuhnya terhentak- hentak dan memperlihatkan milik Jeff yang berukuran tak biasa.

"Oh, Jeff. Aku ingin lebih dari ini, " gumam Lea tanpa ia sadari. "Aku ingin kita melakukannya di luar."

Seringai Jeff terbit. Dia berhasil membangkitkan sisi liar Lea yang tersembunyi. Satu hal yang baru ia ketahui, jika wanita omega seperti Lea bisa begitu dominan di balik wajah dan kepribadian polosnya. Dan itu hanya terjadi jika Lea benar - benar merasakan gairahnya yang begitu besar. Sudah dipastikan jika hari ini mereka akan berpetualang ke mana pun.

"Baiklah, Manis. Aku akan membawamu bermain ke banyak tempat. Bahkan di setiap sisi rumah."

***

Rasanya badan Lea begitu remuk ketika bangun. Bagaimana tidak? Begitu sadar dirinya sudah berada di jok belakang dalam mobil bersama Jeff yang masih tertidur. Bodohnya mereka masih dalam keadaan bertelanjang. Hanya kain alas piknik yang menutupi tubuh mereka. Lea baru ingat. Dia dan Jeff melakukannya di banyak tempat di sekitar rumah. Termasuk dalam mobil juga.

"Sial." Lea meremas rambut dengan kedua tangannya. Merasa jika apa yang dilakukannya semakin lama semakin seperti sepasang suami istri saja. Dia khawatir perasaannya akan berubah. Apalagi dengan pria bernama Jeff.

Banyak hal yang mereka lalui dalam kurun waktu hampir semusim ini. Memang mereka selalu mengatakan jika takkan melibatkan perasaan. Namun, seperti hubungan yang sudah- sudah, Lea selalu terjebak pada tali asmara yang bermula dari kata sahabat. Sepertinya Lea harus membatasi interaksi dirinya dengan Jeff mulai sekarang, atau segalanya bisa jadi runyam.

"Hei, Ginger. Memikirkan percintaan kita tadi? Atau ingin melanjutkannya lagi?"

Lea terkejut. Jeff rupanya sudah bangun dan duduk di sampingnya.

"Tidak. Kau telah menguras tenagaku. Aku sedari tadi melihat pria itu. " Tunjuk Lea yang sedari tadi berpikir, tetapi sembari melihat sosok pria tegap dengan rambut pirangnya yang ikal sedang mengganti ban mobil dari balik kaca sedan Jeff. Jarang ada orang melewati rumah Jeff yang hampir dekat hutan ini. "Kau kenal dia?"

Jeff ikut melihat dan mengangguk. "Itu Sean. Dia anak Morris River, si rentenir. Sepertinya dia baru pulang berburu." Melihat apa yang dibawa pria itu di bak belakang truknya. Rusa.

Entah setan apa yang lewat, seketika Lea memiliki ide. Dia tidak yakin dengan rencananya, tetapi sepertinya patut dicoba.

"Jeff, bisa kau kenalkam aku padanya? Sepertinya aku menyukainya."

"Tidak."

"Kenapa?"

"Kau tidak boleh dekat dengannya. Dia pria berbahaya. "

"Apa bedanya denganmu? Sejauh ini dia yang membuatku tertarik. Di mana rumahnya?"

Reaksi Jeff hanya bisa terdiam. Sedetik kemudian dia dengan cepat membaringkan Lea dan kembali melakukan hal yang bebahaya sesungguhnya. Tak peduli jika Sean mendengar desahan Lea nantinya, karena itu akan semakin menarik.

"Winter, kau benar- benar istri yang nakal! Kau harus dihukum!"

______

Wah masih ada yang nungguin Jeff - Lea?

Bantai sampai tamat?

Jangan lupa;
Follow
Vote
Comment

Kalau ramai komen itu biasanya bikin mood penulis bangkit loh...
Biar sama sama happy kita
😁😁😁

Thank you

Ann.

I Found A Stranger In My HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang