Story Shafira-Pradipta author perpanjang ya sampe 26 Juni. Setelah itu akan diunpublish sebagian✌🏻😁
Makasih ya udah suka sama karyaku😘
Harusnya kemarin malem up, tapi kelupaan😂 maaf ya
*Republished
Saat ini pasutri itu sedang berisitirahat di kamar milik Zaid. Setelah beradu debat yang berlangsung sengit dengan ayahnya, Zaid tak langsung pulang. Dia menunggu kedatangan keponakannya pulang.
Mika sendiri tak bisa berekspresi dengan bebas karena suaminya itu sedang dalam keadaan emosi. Dia takut jika banyak mengoceh akan terkena omelan pedas dari pria itu. Jadi dirinya cari aman saja dengan duduk di sisi ranjang seraya memainkan gadget. Ingin rebahan di kasur empuk itu pun tak berani karena takut dituding lancang. Beberapa kali matanya melirik, mencuri-curi pandang pada pria itu yang sibuk mondar-mandir melampiaskan emosinya.
Tak lama kemudian bunyi smartphone milik Zaid berdering. Sepertinya telepon dari kantor karena dari ringtone-nya berbeda. Meskipun belum genap sebulan mengenalnya, si Mika sudah hapal mana smartphone kantor dan mana yang pribadi.
"Halo..." Zaid tampak serius menerima telepon tersebut.
"Mika, saya mesti ke kantor. Ada urusan mendadak. Kamu di sini dulu ya. Kalo mau makan atau minum minta ART aja. Saya udah broadcast ke semua ART kalo kamu istri saya. Jadi mereka gak akan nanya siapa kamu."
Mika langsung kaget kala Zaid akan pergi meninggalkannya. Hello? Ini pertama kali dia bertandang ke rumah megah tersebut sebagai istri dari pria brewokan itu. Apalagi kehadirannya mendapat penolakan dari si pemilik rumah. Apa mau dikata? Dia begitu gelisah dan panik mana kala suaminya hendak pergi.
"Hah? Bapak mau ninggalin saya?"
Zaid berdecak, "pergi sebentar Mika. Nanti sore pulang ke sini lagi. Jemput kamu."
Demi apa? Pria itu akan meninggalkan dirinya begitu saja di rumah ini? Dia sendiri belum tahu tata letak setiap ruangannya. Dia juga tak tahu mana saja dan seberapa banyak ART di rumah ini. Dan siapa saja anggota keluarga tinggal di sini selain mertua juga Salsa dan adik sambung pria itu. Hello... dia hanya baru bertemu dengan mertuanya saja, tidak tahu wajah Salsa dan adik sambungnya itu.
"Saya ikut Bapak aja ya? Gak akan ganggu kok," ucap Mika memelas dengan puppy eyes.
"Gak, kamu di sini aja. Saya mau ninjau pembangunan gedung baru. Bahaya kalo ikut. Di sini aja tungguin Salsa. Udah ya saya buru-buru." Zaid melangkah cepat keluar dari kamarnya. Meninggalkan istrinya yang dilanda kegelisahan dan ketidaknyamanan.
🤍🤍🤍
Akhirnya Mika diam mengurung diri di kamar suaminya itu. Dia tak berani keluar walau sedari tadi perutnya keroncongan dan mulutnya kehausan. Dia merasa sangat asing berada di sana. Yang dia lakukan hanyalah rebahan, main smartphone hingga bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pewaris Al-Rashid
RomanceMika Aubrie adalah gadis lajang yang nekad kabur dari rumah demi mewujudkan mimpinya menjadi supermodel. Sayangnya agensi yang menawarinya tersebut adalah agensi abal-abal alias sindikat penculikan dan perdagangan manusia. Mika sangat beruntung kar...