Chapter 39 🔥

19.4K 1.1K 27
                                    

🙇‍♀️Thor, lama amat update nya, katanya mau up senin pagi...
👱🏻‍♀️: dibawah ini jawabannya.

👱🏻‍♀️: dibawah ini jawabannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Republished 


"Feeling gue anak lo cowok deh."

"Kata lo dulu, gua hamil anak cewek. Muntah-muntah mulu kayak lo!" Ledek si Mika dengan gaya nyinyir.

"Ya itu beda juga waktunya. Gue lebih sering muntah apalagi tiap bangun pagi. Dari cemilan aja kita beda, gue sukanya yang manis-manis. Lu malah demen micin." Cerocos sahabatnya membalas dengan gaya nyinyir pula.

"Yang manis malah bikin gue eneg gak tahu kenapa. Susu rasa stroberi malah auto muntah gue."

"Ya 'kan tiap bumil beda-beda ngidam sama sensitifnya. Lagian sekarang lu udah gak sering mual 'kan? Muntah juga kagak."

Mika mengangguk, membenarkan ucapan sang sahabat. "Ho'oh. Pas lo bilang gue buat nerima kehadiran dia di perut gue. Ya perlahan gue ikhlas. Eh, Alhamdulillah, si baby jadi anteng. Gak ngerjain emaknya." Perutnya ia usap-usap dengan lembut.

"Kan... gue bilang apa?" Si sahabat memperhatikan bentuk perut Mika yang sekarang terlihat cembung. Lantas tersenyum, ikut bahagia. "Udah kelihatan ya kalo lo usap-usap gitu."

"Oh? Ini?" Si bumil menunduk melihat gerakan tangannya keatas-ke bawah secara continue. "Iya," senyumnya merekah. "Minggu lalu mau liat gender-nya eh malah munggungin, jadi gak kelihatan." Si bumil terkekeh geli. "Laki gue ngajakin lusa cek lagi."

"Semoga udah kelihatan ya?"

"Amiin."

"Eh, BTW anak gue dibawa ke mana ya ama mertua lo? Gue takut ngerepotin. 'Kan kata lo, galak." Si sahabat terlihat was-was. Segera beranjak dan keluar dari ruangan bernuansa tropical—orangery itu. "Aaa... ya ampun!!! Sini deh lo sini!!"

"Apaan sih, heboh deh lo!" Mika berdecak seraya beranjak dari sofa dan menghampiri sahabatnya di ambang pintu. Dia terkejut sekaligus tertawa bersamaan kala melihat sang suami tengah menggendong anak Lyla.

Sang Pewaris Al-RashidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang