Chapter 18🔥

29.3K 982 44
                                    

*Republished 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Republished 


"Hahh... Aahh..." keduanya bernapas tersenggal-senggal pasca ciuman liar yang saling membelit lidah satu sama lain. Gaya ciuman pasutri aneh itu malah ke sini makin ke sana. Padahal belum ada ikatan cinta tapi mengapa hasrat sudah menggelora.

"Salsa-Hana?" Tanya Zaid menggantung masih mengatur ritme nafasnya.

"Lagi pada mandi," jawab Mika dengan kondisi yang sama seperti suaminya. Masih ngos-ngosan. Jangan lupakan bibirnya yang sedikit membengkak dan basah akibat balasan ciuman panas dari sang suami.

Cupp

Tanpa diduga Zaid mencium kembali Mika, bahkan tubuhnya semakin merapat. Mendorong tubuh Mika hingga mentok ke dinding. Tak ada celah bagi Mika untuk menghindar ataupun menolaknya. Gadis itu yang memulai dan harus bertanggung jawab karena dirinya sudah terpancing gairah.

 Gadis itu yang memulai dan harus bertanggung jawab karena dirinya sudah terpancing gairah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tak ingin semakin sakit, Arkan segera pergi dari sana, melangkah cepat ke pantry. Mengamankan diri agar tidak mendengar atau melihat dua sejoli itu. Dia tak bisa melihat kemesraan Mika dengan sang paman. Dadanya terasa nyeri melihatnya. Dulu saat masih berpacaran dengan Mika, sekalipun dia belum pernah bermain sejauh itu. Karena sangat menghargai Mika. Tapi lihatlah tadi, gadis yang dikiranya polos, lugu dan good girl itu malah bertingkah binal pada suaminya. Benar-benar di luar nalar!

"Dia udah berubah. Be** lo, Arkan! Masih ngarepin, ck." Rutuk Arkan memaki dirinya sendiri.

Sedangkan di TKP, alias di dekat pintu, kedua pasutri itu belum juga usai melepas ciuman. Mika sudah kehabisan napas hingga memukul-mukul dada bidang suaminya.

"Hahh... Hahh... ada Arkan." terang Mika kemudian.

"Hahh... Hahh... Arkan ke sini?" Tanya Zaid yang sama masih terengah-engah. "Kenapa kamu gak kasih tahu? Gimana kalo dia lihat kita barusan?"

Sama dengan suaminya ngos-ngosan, si Mika pun menjawab dengan wajah bodo amat. "Ya gakpapa kita suami-istri."

Zaid mengerti dari gerak-gerik aneh gadis itu. Dia paham, jadi ini alasan Mika berubah menjadi agresif?

Sang Pewaris Al-RashidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang