Chapter 25🔥

28.7K 1.1K 27
                                    

Happy weekend everyone/barudak/minasan/ yeorobun 🥰❤️💃🏼

Happy weekend everyone/barudak/minasan/ yeorobun 🥰❤️💃🏼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*Republished


Deg

Kinerja jantung Mika semakin berpacu kencang. Tubuhnya langsung menegang. Tapi anehnya sedikitpun tak mau menghindar. Tubuhnya seperti terkunci otomatis untuk tetap diam.

Cupp

Zaid langsung menciumnya karena sedari tadi Mika tidak merespon apapun. Dan Mika, wanita muda ini malah anehnya menyambut suka cita ciuman itu. Dia hanya menahan gengsi atau istilah yang kita sering dengar 'shy-shy cat'. 🤭

Kedua tangannya secara refleks memegang lengan dan bahu sang suami. Kehangatan kulit pria itu terasa di telapak tangannya. 🔥

Cupp

Zaid menambah tempo ciumannya menjadi lebih liar dan panas. Mereka terus berciuman seolah tiada hari esok. Hingga Mika sendiri yang memintanya untuk berhenti.

"Hahh..."

"Hahh..."

Keduanya ngos-ngosan. Menghirup oksigen sebanyak mungkin.

Mika menoleh ke sisi kanan di mana luka bekas cakaran si macan membekas di lengan Zaid. Lalu menyentuhnya hati-hati. "Masih perih gak?" Cicitnya menahan kegugupan. Juga rasa senang yang sulit diekspresikan. Senang karena sudah dicium 'Mas Brewok.'😂

Zaid menggeleng dan tersenyum. "Udah kering lukanya." Satu tangannya meraih anak rambut yang menghalangi wajah cantik istrinya. Dan pandangannya semakin menyorot tajam, menggelap karena diliputi gairah.

"Mandi bareng yuk? Saya janji bikin hickey di area tertutup. Gak akan terlihat orang," ujarnya berbisik lagi dan terdengar seksi.

"Jadi bener, ini semua hasil kerjaan Bapak." Kini nada bicara Mika sudah tenang dan lembut. Tidak berapi-api seperti sebelum dicium tadi. Ternyata ciuman memberikan efek luar biasa dan berdampak bagus untuk mood wanita muda itu.

Zaid tersenyum manis. "Maaf ya." lalu dia mendekati telinga istrinya lantas berbisik seksi. "Saya gak tahan. Apalagi pas waktu demam. Piyama kamu kebuka, bra juga kamu lepas."

"Itu saya lupa, ishh... ngantuk tahu!" Balas si Mika salting, memukul pelan dada suaminya. "Bapak rewel banget tahu! Kalo lagi sakit. Kayak bayi," lanjutnya cemberut masam.

Terlihat lucu hingga Zaid tak tahan untuk mencium bibirnya lagi.

Cupp

Zaid merealisasikannya. Lalu terkekeh geli, "makasih ya udah rawat saya waktu itu. Dan maaf udah nyolong-nyolong."

Mika mengangguk malu-malu. Tidak marah ataupun protes. "Jangan gitu lagi tapi ya??"

Zaid mengangguk. "Maaf ya. Saya janji gak akan begitu lagi."

Sang Pewaris Al-RashidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang