Chapter 47*

10K 1K 112
                                    

Thor kemana aja, kok lama?

Aku juga manusia lho, bisa drop jg. Aku butuh waktu untuk pemulihan🥹
Sebenernya dari 17 agustus lalu mau UP, tapi kan gak tahu apa yang terjadi besoknya.

Pernah ngalamin gak dimana kamu merasa nyesek, terluka & kecewa bersamaan tapi kamu gak ada tempat utk curhat?

Kalo gak pernah ya bersyukur aja semoga gak ngalamin. Kalo yang pernah atau sedang ngalamin. Sini, aku ada buat jadi teman cerita kamu. Kamu bisa DM aku di IG atau disini. Insya Allah aku akan jaga unek2 kamu. Jangan menahan sakit sendirian ya, please. Hubungi aku kalo lagi butuh temen curhat. Gratis kok❤️

Semoga kalian sehat-sehat semuanya ya❤️

Semoga kalian sehat-sehat semuanya ya❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Republished 


"Oh ya, kamu udah keluar ASI belum?"

Dahi si bumil langsung mengkerut, mengapa suaminya mendadak bertingkah aneh? Tiba-tiba bertanya seperti itu. "Belumlah. Bayinya aja belum lahir, kenapa emang?"

"Gakpapa. Ini di FYP ada yang udah keluar ASI padahal masih hamil 8 bulan." Terang si Bapak-bapak berjambang itu sembari memperlihatkan layar smartphone.

Dan si bumil hanya mengangguk-angguk saja setelah sekilas melihat beserta komentar-komentarnya. Dia baru tahu ternyata ada juga bumil yang seperti itu. Bagaimana kondisininya? Apakah tidak berbahaya untuk si bumil dan janin? Ah sebaiknya nanti dia tanyakan saat check-up minggu depan.

"Kalo lecet?" Zaid belum mau menjawab dan malah bertanya lagi.

"Hah?!" Mika mengerutkan dahi, mengapa masih membahasnya juga si bapak brewokan ini? 'Kan dirinya jadi was-was bin overthinking. Sudah susah payah menghilangkan hal-hal pemicu stres, malah dipancing!

"Ya seringlah!"

Kan? Jadinya emosi.

"Maaf..." sesal pria itu sehabis mendapatkan omelan pedas.

Betapa garangnya sang istri semenjak hamil anaknya ini. Haduh! Sepertinya dia akan pikir-pikir dahulu jika ingin menambah anak. Dia harus siapkan mental untuk menghadapi kondisi sang istri seperti ini. Hah... ini saja belum lulus lahiran, malah kepikiran soal anak kedua. Oh tidak! Jangan dulu.

"Maaf ya, aku gak tahu. Habisnya kamu gak pernah ngeluh." Dengan penuh rasa bersalah dia mengelus-elus bahu sang istri. Upaya agar si istri tak emosi lagi.

"Ya tergantung nyedotnya kayak vacuum cleaner ya lecet. Apalagi kalo digigitin." Si bumil malah menjawanya polos tanpa filter. Tentu saja membuat suaminya tergelak tawa.

"Jiahahaha.... Vacuum cleaner hahaha."

Lucu sekali memang si Mika ini. Kehidupan Zaid menjadi lebih banyak berwarna sejak wanita itu hadir di hidupnya. Dia tak pernah menyangka akan mendapatkan jodoh istri yang lucu dan jenaka. Selalu saja ada hal-hal yang membuatnya tergelak tertawa. Tapi agak malu juga sebenarnya mengetahui fakta keganasannya di ranjang. Habisnya dia tak tahan jika melihat kemolekan tubuh sang istri ini.

Sang Pewaris Al-RashidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang