Bab 16

8.9K 770 8
                                    

Sena bingung bagaimana harus menjawab pertanyaan putra mahkota ini

" Aku sudah duduk disini selama bertahun-tahun, tapi belum ada orang luar yang mengenaliku sebagai putra mahkota " Ucapnya lemah lembut

Duhh, aku ga mungkin jawab karena dia ga hadir di pesta pernikahan waktu itu kan, klo dia tersinggung, aku juga yg repot, pokoknya harus jawaban paling aman dan natural deh

" Karena Yang Mulia memiliki aura seorang Putra Mahkota " Jawab Sena berusaha memberi jawaban paling aman dan natural dari perspektifnya

Putra mahkota tersenyum mendengar hal tersebut

Wahh senyum nya bukan main, bikin adem ampe tulang

Bahkan Sena terpana melihat senyuman putra mahkota untuk sepersekian detik sebelum akhirnya kembali tersadar

" Kau adalah istri Tristan kan? "

" Iya, Yang mulia "

" Siapa namamu? "

" Sena "

" Sena, aku minta maaf tidak hadir dipernikahan kalian, aku yakin Tristan sudah memberitahu mu alasannya "

" Iya, tidak masalah Yang mulia "

" Duduklah " Pintanya

Aduhh pakek di ajak rumpi lagi, kalo duduk bukannya bakal panjang cerita yah, gimana nanti kalo ternyata Tristan malah balik lebih awal yah, eh tapi harusnya dia ga marah dong, aku ngobrol sama abg kesayangannya dia, bukan sama pangeran Erlan soalnya

Sena pun duduk dimeja bundar itu bersama putra mahkota

" Kudengar Tristan membawamu dari negara Bevin? "

" Betul Yang mulia "

" Bagaimana rasanya meninggalkan seluruh penduduk negaramu dan pergi menikah dengan pangeran yang menyerang negara kalian? "

Sena tertegun mendengar pertanyaan menusuk dari putra mahkota itu

Ohhh, cari ribut ternyata

" Mungkin putra mahkota tidak tahu hal ini karena sudah lama hanya berada dalam istana, tapi penduduk Bevin juga ikut datang kesini walaupun mereka tidak tinggal di pusat kota " Jawab Sena tidak mau kalah

Putra mahkota terlihat sedikit terkejut dengan jawaban Sena yang menyindir nya

Tunggu, aku kelewatan yah? Gimana nih, klo dia tersinggung gawat juga, ya abisnya belum apa2 udah ngajak gelud

" Kau menikah dengan Tristan karena terpaksa? "

" Memang kelihatan nya bagaimana? "

Suasana semakin memanas diantara keduanya

" Kelihatan nya kau cukup bahagia walaupun warga negara mu menjadi budak dinegara ini "

Kalo bukan putra mahkota, udah ku sleding ditempat nih

" Aku hanya ingin memastikan bahwa kau tidak akan balas dendam pada Tristan, Tristan memang punya tempramen yang buruk, tapi dia bisa kehilangan akal sehat jika menyangkut orang yang dia kasihi "

Pantesan kelakuannya sedeng begitu, btw ini putra mahkota keliatannya aja lemah, tapi akalnya bulus, patut dicurigai memang

" Aku mengerti, lagi pula sebelum aku sempat balas dendam, sepertinya justru aku yang lebih dulu mati "

" Hahaa, aku senang dengan cara berfikir mu, kaum yang tertindas harus tau dimana posisi mereka " Ujarnya dingin

Bukan main, diawal keliatan kaya orang baik2, pembawaannya adem, sekarang lansung keliatan warna aslinya, ga salah lagi, ini nurun dari emak nya nih

Sena yang sudah tidak tahan dengan pembicaraan yang mengganggu ini akhirnya pun pamit dan kembali ke dalam istana

Didalam istana Sena terburu-buru kembali ke kamarnya, namun saat di lorong istana ia berpas2an dengan pangeran Erlan

" Kenapa terburu-buru? " Tanya pangeran Erlan

" Oh, itu aku bertemu dengan putra mahkota ditaman, karena sudah selesai bicara, aku ingin segera istirahat "

" Tunggu, kau bicara dengan putra mahkota? " Tanyanya heran

" Iya "

" Ohiya, soal waktu itu, aku ingin minta maaf atas nama Tristan, dia sangat tidak sopan saat itu, padahal pangeran Erlan sudah menolong ku " Ujar sena

" Tidak masalah, dia memang sudah begitu sejak dulu, tapi bagaimana bisa kau bicara dengan putra mahkota? "

" Memangnya kenapa? "

" Dia sudah cukup lama tidak bicara dengan siapapun, termasuk dengan Tristan, saudara terdekatnya "

" Selama bertahun-tahun? "

" Iya, sejak kejadian itu, dia nyaris tidak pernah bicara pada siapapun, dia juga tidak dikenali banyak bangsawan karena sudah tidak pernah menghadiri pesta apapun "

Pantesan pedes banget mulutnya, jarang ngobrol sih, sekalinya ngobrol malah sama aku, kasian juga sih, gara-gara ngelindungin si Tristan, dia justru ga bisa kemana-mana lagi padahal posisinya paling tinggi setelah raja

Sena yang awalnya sangat kesal, kini justru merasa bersalah karena menyindir nya yang tidak bisa keluar dari istana

***

Keesokannya Tristan pergi berburu dengan para bangsawan mewakili kerajaan, oleh karena itu dia akan kembali esok paginya

Sena yang masih teringat akan kata2 pedasnya pada putra mahkota, merasa bersalah hingga hari ini

Mulutku kenapa jahat ya kemarin, mungkin dia nyindir aku karena gada topik lain yang bisa di omongin, aku justru nyindir kekurangan dia, aduhh serba salah emang

Karena perasaan yang tidak nyaman itu, akhirnya Sena pergi ke sisi istana yang lain , dimana jendela disana lansung mengarah ke taman bunga, Sena berencana mengintip keberadaan putra mahkota dari dalam istana

Perasaan duduknya area situ deh kemaren, mana ya meja sama kursi nya

" Kau sedang mencari apa? " Tanya seseorang dari belakang

" Putra mahkota " Jawab Sena spontan tanpa berbalik

" Aku disini " Ujarnya

Sena berbalik setelah mendengar hal tersebut

Haduhhh, lagian aku harusnya balik dulu tadi baru jawab, ini udah jawab baru balikk, set dah ah

" Kau jauh2 pergi ke sayap kiri istana untuk mencari ku? "

" Itu, soal ucapan ku kemarin, sepertinya aku sedikit keterlaluan, jadi aku mau minta maaf " Permintaan maaf Sena

" Itu saja? "

" Iya, lalu apalagi? "

" Aku seorang putra mahkota, mana mungkin hanya menerima permintaan maaf sederhana seperti ini "

" Hah? Lalu? Aku tidak punya uang untuk memberi mu emas atau berlian, jadi untuk saat ini terima saja itu dulu, jika Yang mulia memaksa, aku akan menyicil " Sindir Sena

Tuh kan, aku jadi kelepasan mulu kalo ngobrol sama ni orang, jago memancing emosi emang ya

Dia hanya tertawa mendengar jawaban Sena yang diluar dugaan itu, dia senang melihat Sena kesal

" Baiklah, untuk saat ini aku akan menerima permintaan maaf saja "

" Kalau begitu aku pamit dulu " Buru2 Sena pergi tanpa menunggu putra mahkota menjawab pamitan nya

Author kualat : masuk kedalam wattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang