Bab 28

7.9K 800 29
                                    

" Kalau begitu kami pamit dulu Sena " Rey berpamitan setelah melihat suasana yang mulai tidak kondusif

" Ayo Tristan kita kembali " Ajak nya pada Tristan yang masih menatap Sena

" Kita juga akan piknik disini " Ucap Tristan tanpa pikir

Ardhi dan Rey saling melempar tatapan

Bocah ini sudah gila *batin Rey

" Oh kalian juga akan berpiknik disini?, kalau begitu saya pamit dulu, selamat menikmati pikniknya " Sena buru2 ingin meninggalkan mereka

" Sebagai rekan kerja yang baik , bukankah Sena harusnya membantu kami mempersiapkan piknik ini? " Tristan semakin merasa jika Sena menghindari nya

Hah? Dia kenapa sih tiba-tiba *ingin sekali Sena memanggil orang tuanya untuk membantu dirinya lepas dari situasi ini

" Hey Tristan, jangan keterlaluan " Desis Rey yang sudah tahu jika Tristan mulai kehilangan kendalinya

" Tidak masalah, saya bisa membantu " Sena hanya bisa menahan jeritan hatinya setelah mengingat dan menimbang bahwa Tristan masih dalam kerjasama dengan perusahaan nya

" Bicara santai saja dengan kami, lagi pula kau sudah melakukan itu sebelumnya dengan asisten ku " Sarkas Tristan

" Ah, baik " Sena hanya bisa tersenyum kecut

" Ardhi , segera persiapkan perlengkapan piknik " Perintah Tristan

" Baik Pak " Ardhi pun berlalu pergi

" Hmm kalau begitu, saya kembali sebentar untuk mengambil alas agar kita bisa duduk sementara menunggu ardhi kembali " Sena lansung pergi mengambil alas duduk tambahan yang dibawa keluarganya, sekalian memberitahu mereka bahwa dia harus membantu rekan kerja yang tiba-tiba juga ingin berpiknik

Setelah Sena kembali, mereka bertiga pun duduk di atas alas seadanya

Apa ada hal yang lebih absurd dari ini? , gerutu Sena dalam hati

Ketiganya diam, namun sibuk dengan pikiran masing-masing

" Bagaimana hasil pemotretan saat itu? " Tanya Tristan membuka pembicaraan

" Iya, hasilnya cukup bagus, fotografer nya sudah mengirim hasil pada kami "

" Bagaimana dengan hasil videonya? "

" Hasil video masih dalam tahap penyuntingan "

" Lalu kenapa kamu mempercayai Erlan? "

" Karena dia berjanji untuk mengeluarkan ku dari istana " Jawab Sena lancar

Beberapa saat kemudain, Sena menyadari hal apa yang telah keluar dari mulutnya, dia melotot begitu menyadari pertanyaan apa yang telah ia jawab

Aku pasti sudah gila, sadarlah senaaa, itu pertanyaan jebakan, tunggu dulu, berarti dia juga masuk ke dalam wattpad atau bagaimana?

Kesunyian melingkupi mereka, baik Sena maupun Tristan mematung untuk beberapa saat, Rey yang melihat fenomena ini pun ikut di bingungkan dengan apa yang sedang terjadi

" Apa yang sedang kalian bicarakan? " Tanya Rey memecah keheningan

Tanpa menggubris pertanyaan Rey, Tristan kembali memberikan pertanyaan pada Sena

" Kenapa selama ini berpura-pura tidak mengenalku?, dan jangan mengelak karena sudah pasti kamu mengalami hal itu juga"

Sebenarnya Sena cukup gelagapan, namun dia berusaha untuk tenang dan memberikan jawaban paling masuk akal untuk Tristan

" Karena itu hanya mimpi "

" Hanya mimpi?, kamu jelas tahu itu bukan mimpi biasa, tapi masih berpura-pura tidak mengenalku, bahkan menghindar dariku? Berani sekali " Ucap Tristan mulai emosi

Tunggu, jadi dia berharap aku nyapa dia gitu bermodalkan mimpi? , Sena tak habis pikir

" Lalu aku harus bagaimana? Menyapamu di dunia nyata seakan-akan kita kenalan lama? " Jawab Sena yang tak kalah emosi

" Kenalan lama katamu?, kita ini suami istri "

" Itu hanya mimpi, untuk apa mengungkitnya lagi? " Sena hampir kehilangan kata2 menghadapi Tristan

" Bagaimana seseorang bisa begitu kejam, setelah mengkhianati suaminya, malah ingin menghindari nya sekarang " Sindir Tristan yang masih terbawa dengan mimpinya

" Ya ampun Tristan, tidak ada yang mengkhianati mu, itu hanya ilusimu saja "
Rey masih menonton adegan di luar nalar ini tanpa rencana menginterupsi

" Ilusi ku?, kamu menginap di kediaman erlan bahkan pergi keluar istana dengan bantuannya tapi justru dibunuh olehnya"

" Itu karena aku sudah tidak sanggup hidup denganmu, aku lebih mirip hewan dari pada istri, aku lebih sering kelaparan dari pada kenyang karena selalu dihukum olehmu, siapa yang tahan jika memiliki suami dengan sifat seperti itu? " Sena akhirnya mengatakan unek2 yang telah dia tahan selama menjadi istri Tristan

Tristan terdiam untuk beberapa saat

" Jika itu masalah nya, aku bisa memperbaiki sikapku, jadi ku mohon kembalilah" Ungkap Tristan memelas

Sena masih mematung mendengar penuturan Tristan yang diluar prediksi nya

" Bagaimana jika kalian membicarakan hal ini setelah kita kembali saja?, saat ini kalian sedang menjadi bahan tontonan orang lain, orang yang tidak tahu pasti mengira kalian pasangan suami istri yang sedang bertengkar " Rey sudah tidak tahan dengan tatapan orang disekeliling mereka yang sejak tadi sudah menjadikan merekan bahan tontonan

Tiba-tiba ardhi sudah kembali dengan beberapa asisten lain membawa perlengkapan piknik, namun mereka justru harus kembali lagi karena Tristan ingin pergi dari sana dan melanjutkan pembicaraan nya dengan Sena

Sena yang terburu-buru di ajak pergi oleh Tristan akhirnya hanya bisa berpamitan lewat telfon dengan orang tuanya

Setelah sekian lama, Tristan akhirnya mengemudi sendiri dengan Sena di sisinya, sedangkan Rey ditinggalkan disana untuk pulang bersama ardhi menggunakan mobil lain yang dibawa oleh asisten lainnya

Setelah berkendara sebentar, mereka tiba disebuah restoran yang tidak jauh dari perbukitan

" Jawab aku " Pinta Tristan

" Aku sudah mengatakannya, itu hanya mimpi, kamu tidak perlu merasa bersalah atau bertanggung jawab atas apapun "

" Aku memang tidak akan bertanggung jawab atas apapun, karena kamu lah yang seharusnya bertanggung jawab atasku " Tristan mengubah taktiknya

" Bertanggung jawab atas apa? Aku tidak menimbulkan kerugian dalam bentuk apapun " Sena heran

" Kamu lah yang pertama merayuku, mengajakku berpacaran, menerima lamaran ku, tapi setelah semua itu, sekarang kamu ingin aku berpura-pura tidak mengenalmu?, bahkan jika itu hanya mimpi, aku tetap dirugikan dalam hal ini, karena aku berkorban perasaan" Tristan mengatakan semua itu dalam seketika, hingga Sena bahkan tidak sempat bereaksi

Author kualat : masuk kedalam wattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang