Bab 30

7.8K 647 15
                                    

" Pagi sena " Sapa Riska yang baru tiba ruangan

" Pagi ris " Balas Sena

" Eh, nanti makan siang bareng andre yuk" Ajak riska pada Sena

" Engga ah, kalian mau nge date kok ngajak2 haha "

" Kita ga ngedate, makan siang biasa, andre bilang sendiri loh ajak sena sekalian, lagian jam makan siang kita barengan "

" Hemm okedeh, awas aja nanti aku jadi hit magic disana "

" Tenang, ga bakal dicuekin kok hahaa"

Baik Sena, Riska dan andre sudah tiba di sebuah restoran berbintang saat ini

Sena menatap Riska seakan mengisyaratkan sesuatu, namun Riska meminta Sena untuk menahannya dulu

Beberapa saat setelah memesan makanan, andre melihat beberapa rekan kerja nya yang juga berada di restoran yang sama, hingga ia pun menghampiri mereka untuk menyapa

Begitu andre pergi, Sena lansung bertanya pada Riska
" Ris, apa ini ga berlebihan? "

" Aku juga ngerasa ini terlalu berlebihan untuk sekedar makan siang biasa " Desis riska

Setelah andre kembali, mereka pun mengakhiri percakapan tersebut

" Bagaimana? Apa menunya sesuai dengan selera kalian? " Andre membuka pembicaraan

"Tentu saja, ini sangat cocok dengan kami " Jawab Riska

Sena hanya bisa tersenyum membenarkan

Tak berselang lama, andre kembali bangkit dari duduknya dan menyapa pelanggan yang baru tiba, yang sepertinya rekan kerjanya juga

Namun kali ini berbeda, ia menunjuk ke arah Sena dan Riska yang masih menikmati makanan mereka

Dua orang pria datang mendekati meja mereka, setelah diperhatikan, ternyata itu adalah Tristan dan asisten pribadinya Ardhi

Sena nyaris terperanjat

" Ini kekasih saya Riska pak, sejauh yang saya tahu kalian memiliki project bersama, jadi mungkin sudah saling kenal sebelum nya, dan ini adalah Sena teman baik Riska " Ujar andre pada Tristan

" Bagaimana jika kita makan bersama, Pak Tristan dan pak Ardhi bisa bergabung dengan kami " Tawar andre yang membuat Sena ingin sekali menjambak rambutnya

Ini si andre kenapa sih? Rekan kerja yang tadi aja ga di ajak makan bareng padahal keliatannya yang tadi lebih akrab ketimbang Tristan

Mana si Riska wajahnya udah keliatan ga enak pula

" Tentu, lagi pula kami hanya berdua " Tristan mengiyakan ajakan tersebut

Makan siang itu dilewati dengan suram

Didalam mobil wajah Riska terlihat muram

Setelah mengantarkan Sena kembali ke kantor, Riska pergi lagi karena ada urusan lain

***

Riska sudah memarkirkan mobilnya didepan sebuah cafe yang tak jauh dari perusahaan

Buru-buru ia masuk ke cafe dan menemui seseorang, yang tak lain adalah Andre

" kamu buru2 pergi dengan wajah muram begitu, apa kamu kesal karena kejadian tadi? " Tanya andre serius

" Kamu mengajak kami makan siang di restoran fancy ternyata karena tujuan pribadi? "

" Benar, ku akui, memang aku memiliki tujuan pribadi, tapi itu tidak seperti yang kamu pikirkan "

" Lalu? Hanya karena aku memiliki pekerjaan bersama Tristan, bukan berarti kamu boleh menggunakan kesempatan ini untuk lebih akrab dengan nya, kami juga hanya staff biasa diperusahaan, tolong jangan membuat hubungan pekerjaan kami menjadi canggung, jangan melakukan hal yang tidak perlu "

" Dengar Riska, ini tidak seperti yang kamu bayangkan, aku awalnya memang ingin mengajak kalian makan siang bersama, di tempat yang biasa kita kunjungi, namun aku mendapat informasi kalau pak Tristan akan mengunjungi restoran itu, lalu aku memutuskan untuk mengajak kalian kesana juga karena ingin memastikan sesuatu " Terang andre

" Apa yang ingin kamu pastikan? "

" Aku merasa telah menyinggung pak Tristan entah bagaimana, aku pernah dengar dari supir pribadinya, jika belakangan emosinya tidak terkontrol, terlebih setelah bertemu orang-orang dari perusahaan periklanan, lalu aku ingat kamu pernah bercerita kalau kamu sedang memiliki kerjasama dengan manajemen pak Tristan , jadi aku sempat berfikir jangan2 pak Tristan menyimpan perasaan padamu jadi karena mungkin dia pernah melihat kita bersama, dia jadi memusuhi ku karena hal itu, hari ini aku hanya ingin memastikan hal tersebut, aku juga ingin mengenalkan mu secara pribadi padanya, jika dia memang benar menyukai mu seharusnya dia segera berhenti karena kamu sudah memiliki kekasih "

" Seharusnya kamu memberitahu ku tentang hal seperti ini, kenapa menyimpan nya sendiri? "

" Karena aku takut, jika ternyata dia benar-benar menyukaimu dan kamu mengetahui soal itu, bagaimana jika kamu berubah pikiran dan pergi padanya " Cicit andre

" Ya ampun, bisa2nya kamu berfikir sejauh itu"

" Tentu saja aku takut, aku sangat takut setelah pak Tristan menerima tawaran ku untuk makan bersama, karena bisa dipastikan ada sesuatu yang menarik perhatian nya, dia adalah orang yang memiliki ego tinggi, dia tidak pernah menghadiri acara makan bersama perusahaan, juga tidak pernah bergabung dengan meja siapapun, jika dia makan bersama seseorang, pastilah orang itu yang bergabung dengan mejanya, bukan sebaliknya, tapi setelah melihat nya sendiri, aku sekarang jadi tahu bahwa orang yang dia sukai adalah Sena, dia sama sekali tidak memalingkan pandangan dari Sena, aku bisa lega sekarang "

***

Telfon Sena berdering lagi, sudah dua kali telfon nya berdering dan dibiarkan saja, namun kali ini Sena mengangkat nya

" Ada apa? " Tanya Sena datar

" Kenapa mengabaikan ku saat makan siang tadi? " Tanya Tristan dari seberang telfon

" Bapak menelfon saya hanya untuk menanyakan ini? "

" Panggil aku Tristan seperti biasanya"

" Kalau begitu jangan menelfon ku pada jam kerja "

" Berarti aku boleh menelfon mu diluar jam kerja? "

" Bukan itu maksudku, apa kamu ingin semua orang tahu bahwa kita sedang mengobrol ditelfon? "

" Iya, aku ingin semua orang tahu, jadi aku tidak perlu berpura-pura didepan siapapun "

" Aku tidak ingin menyebut namamu di kantor, apa kamu masih tidak paham? "

" Kalau begitu ganti saja panggilan nya, sayang misalnya "

Tut tut tut...

Telfon dimatikan oleh Sena

Ya ampun, dia kenapa sih, kalau orang lain pada tahu aku telfonan secara pribadi sama dia, pasti bakal jadi bahan gunjingan, pakek nyuruh ganti panggilan segala lagi






Author kualat : masuk kedalam wattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang