Bab 11

10.2K 994 13
                                    

Puluhan prajurit pun di perintahkan untuk menyusuri semua barisan pejalan kaki untuk menemukan gadis yang dimaksud pangeran Tristan, namun setelah mencari ke segala arah, mereka tidak menemukan gadis yang dimaksud

***
Diluar barisan pejalan kaki, sekelompok wanita sedang melarikan diri dalam kegelapan

" Kita harus masuk ke hutan, jalanan sama sekali tidak aman, ada prajurit yang berpatroli dimana2 " Saran Rosa

" Betul, perjuangan kita akan sia2 jika tertangkap dijalanan " Sahut Sena

Mereka pun masuk ke dalam hutan ditemani cahaya bulan

" Kita harus istirahat disini sementara "

" Bagaimana jika tertangkap? "

" Bukannya kita memang kabur karena sudah tidak kuat berjalan, jadi istirahat lah sekarang selagi bisa "

Akhirnya mereka pun duduk didalam hutan untuk beristirahat sejenak

Ketika pagi hari tiba , mereka semua masih terlelap karena kelelahan

" Bangun, cepat bangun " Teriakan seorang lelaki membangunkan Sena dan teman-temannya

Begitu mereka bangun dari tidurnya, mereka disambut pemandangan yang tidak menyenangkan

Itu sekelompok prajurit dengan zirah negara Evrin

Jadi perjuangan mereka untuk kabur sungguh sia2 sekarang

" Sekelompok gadis yang melarikan diri, kalian punya nyali yang besar, aku membangunkan kalian agar kalian mengetahui bahwa kalian mati karena dipenggal bukan mati dalam tidur haha" Ucap seorang pria yang tampaknya pemimpin kelompok tersebut

" Bunuh mereka semua " Perintah nya

Dalam sepersekian detik, Sena dipaksa untuk berfikir secara kritis, tidak punya pilihan lain, akhirnya dia berbohong, kebohongan yang sangat besar

" Tunggu " Teriak Sena saat prajurit bersiap mengeluarkan pedang mereka

" Aku kekasih gelap pangeran Tristan " Sebuah kebohongan meluncur begitu saja dari mulut Sena *secara teknis ini bukan kebohongan

" Hahaha untuk apa pangeran Tristan memiliki kekasih gelap ketika dia bisa memiliki wanita manapun " Kata pemimpin prajurit diikuti tawa prajurit lainnya

Kehabisan cara untuk meyakinkan prajurit ini, akhirnya sena menambah kebohongan lainnya

" Aku sedang mengandung anaknya " Kebohongan besar yang asli pun keluar

Para prajurit terdiam kali ini

Mereka percaya?

" Kau benar-benar sedang mengandung anak pangeran Tristan? " Tanya prajurit penuh selidik

Sena buru2 mengangguk

Bukannya melepaskan Sena, justru prajurit tersebut menghunuskan pedangnya ke leher Sena

" Jika nanti pangeran Tristan tidak mengakui hal ini, aku akan memenggal mu didepan banyak orang, beserta teman-temanmu " Ancamnya

Sena dan teman-temannya diam saja dengan nafas yang sudah ditahan sejak tadi karena ketakutan

Akhirnya mereka harus berjalan didepan para prajurit yang menunggangi kuda dibelakang mereka

***

Para penduduk yang berjalan kaki sudah berjalan lebih pagi dan tentu saja jarak mereka sudah jauh dari kelompok Sena dan teman-temannya , namun mereka sedang dalam fase istirahat makan siang saat ini, sehingga pasukan pangeran Tristan pun juga berhenti disana

Pasukan yang menangkap kelompok Sena sudah tidak tahan menunggu kelompok Sena yang berjalan pelan, akhirnya mereka pun diminta berlari agar lebih cepat tiba di area tempat pangeran Tristan berada

Sena dan teman-temannya berlari hingga nafas mereka habis, namun para prajurit itu benar-benar tidak punya perasaan, mereka bahkan tidak memberi mereka roti kering walaupun waktu makan siang telah tiba

Berkat paksaan dari pasukan yang menangkap kelompok Sena, akhirnya dari kejauhan Sena sudah bisa melihat para penduduk yang berjalan kaki sedang beristirahat

Namun begitu mereka tiba di area peristirahatan, kelompok Sena lansung dibawa ke depan tenda milik pangeran Tristan yang berada jauh dari kerumunan penduduk

" Kita akan lihat siapa yang masih mampu berbohong kali ini, jika beruntung mungkin saja pangeran sendiri yang akan memenggal mu " Kata pemimpin pasukan sambil masuk ke dalam tenda pangeran Tristan

" Sena, mengapa berbohong sejauh ini, bagaimana jika pangeran menyiksa kita sebelum memenggal kita karena marah? " Bisik Rosa

" Setidaknya kita harus mencoba " Jawab Sena yang sudah putus asa

Aku bener2 gatau harus bohong gimana lagi supaya ga dipenggal, perasaan aku ga sekejam ini sama fina, tapi kualat nya lebih parah dari fina

Pangeran Tristan keluar dari tendanya dengan terburu-buru

Sena yang tidak berani melihat nya hanya menunduk saja

Sedangkan Tristan terlihat sangat lega saat melihat Sena didepannya

" Pangeran, ini dia gadis yang mengaku sebagai kekasih gelap mu bahkan sedang mengandung anakmu, aku membawanya kesini hanya untuk memastikan, jika bukan aku akan lansung memenggal nya disini pangeran " Lapornya penuh keseriusan

" Anakku? " Dia memberi jeda dalam ucapannya sambil menyeringai

Kalo akhirnya aku dipenggal disini, setidaknya aku udah ngeluarin semua usaha yang aku bisa untuk survive

" Ya, dia memang sedang mengandung anakku " Penuturan pangeran Tristan yang mengiyakan kebohongan Sena tidak hanya membuat Sena dan teman-temannya terperanjat, namun bahkan semua prajurit dan pengawal yang ada disana juga ikut kaget

" Kau bisa lepaskan mereka semua, bawa mereka dalam kelompok penduduk lainnya, dan untuk kekasih gelapku, tentu saja dia akan ikut dengan ku " Sambil menarik tangan Sena, Tristan membawanya masuk ke dalam tenda pribadinya, dimana tak ada seorangpun disana

Sena gelagapan

Pertama dia justru kaget karena Tristan mengiyakan kebohongan nya, kedua Tristan tidak membunuh nya karena berbohong

" Mengapa tidak datang ke penginapan bulan seperti yang ku minta? " Tanya Tristan setelah melepaskan tangan Sena

Jadi waktu itu dia serius pas nyuruh aku ke penginapan bulan? Bukan iseng?

" Aku ingin pulang ke desa terlebih dahulu, tapi saat menyelinap keluar kota, aku tertangkap jadi tidak bisa pergi kemanapun lagi " Jawab Sena apa adanya sambil mengalihkan pandangannya

" Aku mencarimu kemana-mana, kamu malah kabur dari prajuritku, untung saja kamu berbohong, jika tidak mereka pasti akan memenggal mu disana "

" Ada apa? " Tanya Tristan

" Tidak ada "

" Kenapa tidak menatapku saat bicara? "

" Kamu bukan Emre, kenapa bersikap seakan-akan kita dekat "

" Identitasku memang palsu, tapi perasaan ku tidak "

Sena terdiam, dia tidak menduga jawaban Tristan yang diluar perkiraan nya ini

Sena yang sudah berjalan dari kemarin dan masih harus berlarian tanpa memakan apapun sejak pagi akhirnya ambruk karena kelelahan


Author kualat : masuk kedalam wattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang