Bab 23

8.4K 791 6
                                    

Sena termangu sepanjang rapat

Di mejanya, Sena sedang mencerna kembali apa yang terjadi selama ini

Kok bisa? Persis? Tunggu dulu, secara teknis, aku ngalamin kejadian itu selama aku pingsan, berarti itu masuk kategori mimpi? Mana mungkin orang dalam mimpi bisa saling kenal? Jadi aku ga perlu khawatir dong? Bisa aja sebelum nya aku pernah liat wajah dia dimana gitu, secara dia aktor, trus karena terngiang-ngiang, alhasil kebawa deh ke alam bawah sadar, iya pasti gitu

Sena mencoba segala alasan yang masuk akal untuk meluruskan pikirannya, dia tidak perlu menghubung2kan dunia wattpad dengan dunia nyata, karena itu sama sekali tidak ada kaitannya, begitulah pikir Sena

Tidak terasa, waktu pulang pun tiba, Sena sedang menunggu jemputan kakanya, ketika Reina sampai, mereka berdua pun lansung pulang kerumah

Malam hari setelah mereka sekeluarga selesai makan malam, Reina tiba-tiba mampir ke kamar Sena

" Sena, temenin kaka yuk " Rayu Reina

" Tumben sopan bgt, temenin kemana nih? " Jika sudah bertingkah begitu, pasti Reina butuh bantuannya

" Jadi gini, harusnya akutuh nonton bareng temen, tapi tiba-tiba dia ga di ijinin pergi sama suaminya, sedangkan aku udah beli dua tiket, kamu mau yah bayarin satunya lagi? Kita nonton bareng " Bujuknya

" Yahh, lagian kenapa temen kaka gamau bayar tiket yang satunya, walaupun dia ga bisa pergi, harusnya tanggungjawab dong "

" Abisnya ini tuh tiket kejutan, jadi pas pesen aku ga ngasih tau dia, eh taunya dia ga dapet ijin sama suaminya "

" Makanya, kaka juga nikah dong biar bisa pergi sama suami sendiri, ga perlu ngajak temen lagi"

" Apa kamu bilang??, dikira nyari calon suami kaya beli kerupuk kali yah, seenak jidat kalo ngomong, kalo gamau pergi, besok minta anter aja sama ayah, gausah nebeng sama aku lagi, titik " Ancam Reina

" Ya ampun, kejam banget same adek sendiri "

" Cepet pilih, ga dapet tebengan selamanya ke kantor atau bayarin tiket nonton sekali, klo di kalkulasi, lebih tekor berangkat sendiri, karena pasti bensin mobil ayah lebih banyak abis karena kantor nya jauhan "

" Baiklah, demi kemaslahatan bersama, aku bayarin tiketnya, bayarin doang kan? Aku ga harus ikut nonton kan? " Akhirnya Sena menyerah

" Ehh, enak aja kamu, trus aku nonton sendiri gitu kaya jomblo akut? , ga boleh mubadzir tau" Omel reina

" Duhh, mager banget nonton di bioskop, enakan rebahan dirumah, lagian kan emang fakta kalo kakak jomblo, itu bukan fitnah, kenapa harus marah? " Ujar Sena dengan polos nya

" Apa??, kamu juga jomblo akut, dasar, ga sadar diri, pokoknya lansung transfer ke aku uang tiketnya, GPL "

*GPL : ga pake lama

" Dasar alay hahaa " Kata Sena yang geli mendengar ucapan kakaknya

***

Hari dimana Sena terpaksa pergi menonton dengan kakaknya pun tiba

Setelah makan malam, mereka berangkat bersama, mami bahkan tak henti2 mengingatkan mereka agar lansung pulang setelah filmnya selesai

Setelah membeli minuman dan popcorn, mereka berdua pun masuk untuk bersiap menonton

Saat itu filmnya sudah hampir diputar, kursi penonton nyaris penuh dengan penonton yang antusias

" Rame banget, emang ini film tentang apa sih? " Tanya Sena keheranan, dia bahkan tidak bertanya pada kakaknya film apa yang akan mereka tonton saat itu

Author kualat : masuk kedalam wattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang