Bab 25

8.4K 712 3
                                    

Hari syuting bersama brand Ambassador produk yang akan di iklan kan pun tiba

Sena dan Riska sudah dalam perjalanan menuju studio

" Btw ris, gimana sama Andreas? Berlanjut ga kalian? " Tanya Sena penasaran

" Berlanjut Sen, tapi kayanya dia sibuk banget, klo mau ngobrol kudu nunggu malem tau ga "

Sena terkekeh mendengar penuturan Riska

" Ya maklum, namanya juga orang sibuk, lagian perusahaan dia juga lebih besar dari perusahaan kita, wajar kalo waktu santai2 nya lebih sedikit, wong gajinya gede "

" Iya, tapi perusahaan besar kaya Kalingga group itu pressure kerjanya ga main2, walaupun gaji gede, kalo mental ga siap ya ga bakal sanggup lama2 disana " Ujar Riska

" Setelah dipikir2 kok kayanya aku pernah denger ada yang kerja di Kalingga group juga sebelum nya, dari siapa yah " Sena mencoba mengingat2 dimana ia mendengar nama perusahaan tersebut sebelum nya

" Yang kerja disana? Siapa? Kenalanmu?"

" Hmm, rasanya aku pernah dengar nama Kalingga, tapi bukan Kalingga group "

" Yaelah Sen, kenapa tiba-tiba jadi amnesia sih? Kan emang pernah kita bahas pas rapat, Tristan Kalingga, brand ambassador "

Trus? Wait , jangan bilang itu Kalingga nama keluarga, trus Kalingga group perusahaan keluarganya?

" Oh iya, trus? Bisa aja kan kebetulan nama belakang nya sama " Sena mencoba menepis dugaannya itu

" Hahaha, gausah ngelawak deh Sen masih pagi, sebelum bikin proposal juga kita kan udah riset, Tristan Kalingga ya emang anak konglomerat pemilik Kalingga group, kenapa jadi bingung sendiri sih? " Riska hanya bisa tertawa mengira Sena sedang bercanda

Aku lupa , lupa banget karena itu kejadian udah bertahun-tahun yang lalu risetnya, Riska pasti taunya riset baru sebulan yang lalu

Sena sempat terdiam beberapa detik

Lah jadi apa urusannya? Kami juga ga saling kenal, mau dia anak siapa, mau jadi brand ambassador, gada sangkut pautnya, kami kan cuma orang asing kalo di dunia nyata, oke kalem, gausah panik

" Sen, Sena, kenapa bengong hey? " Panggilan Riska membuyarkan lamunan Sena

" Ga kenapa2, sekarang aku udah inget hehe "

Tak berapa lama keduanya tiba di studio

Aku harus bersikap sewajarnya, ga boleh terlihat canggung

Walaupun Sena sudah bertekad untuk bersikap sewajarnya dan tidak boleh terlihat canggung, namun tidak bisa dipungkiri, dia benar-benar merasa gugup, sama seperti saat ia memotret kakaknya di bioskop, rasanya ingin sekali ia menyelesaikan syuting ini secepat mungkin dan pergi dari studio

Ketika para crew sedang mempersiapkan peralatan, Riska dan Sena standby di sekitarnya menunggu kedatangan Tristan bersama tim nya

Beberapa menit kemudian, Tristan dan rombongan sudah tiba di studio, setelah bersalaman dengan Riska dan Sena, mereka pun mulai mempersiapkan diri untuk melakukan syuting, Tristan juga segera berganti pakaian

Tidak ada hal aneh yang terjadi, semua terlihat normal, Tristan juga bersikap sewajarnya

Wahh, gini rasanya kenalan sama Tristan sebagai orang asing?? Sia2 aku gelisah dari tadi, ini emang dunia nyata, aku ga perlu gugup, bersikap profesional seperti biasanya, kalau Tristan yang asli ini tau apa yang aku pikirin, pasti aku dikira konyol banget karena percaya mimpi hahaa

Author kualat : masuk kedalam wattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang