Bab 39

6K 549 0
                                    

Rey memutuskan untuk bertanya lansung pada ardhi, mengapa dia menyembunyikan fakta tentang Sena pada Tristan

Ketika Tristan hendak berkunjung ke kediaman neneknya, Ardhi yang sedang menunggu Tristan bersiap pun lansung dihampiri oleh rey dihalaman rumah Tristan

" Ardhi, aku perlu bicara dengan mu " Ujar rey terus terang

" Baik Pak "

Mereka berdua pun pergi agak menjauh dari kediaman Tristan untuk bicara

" Mengapa kau menyembunyikan fakta tentang Sena pada Tristan? " Rey lansung to the point

" Saya hanya melakukan tugas saya pak " Jawab nya serius

" Membohongi Tristan itu tugas mu? "

" Tuan dan nyonya meminta saya untuk tidak menceritakan apapun tentang keberadaan Sena pada pak Tristan "

" Mereka sudah mengetahui soal Sena sebelum nya? "

" Awalnya mereka belum mengetahui soal Sena, namun setelah kecelakaan terjadi, pak Tristan terus meracau ingin bertemu dengan Sena, karena itulah mereka mencari tahu tentang nya, tapi ternyata setelah menjalani operasi pak Tristan justru kehilangan ingatan nya, jadi mereka memutuskan untuk menyembunyikan hal ini"

Dalam hal ini ardhi memang tidak bisa berbuat banyak karena keluarga Tristan sudah mengetahui tentang Sena

Tapi bagaimana dengan Sena, apa dia tahu jika Tristan kehilangan ingatan nya?

Rey bertekad untuk memberitahu Sena tentang hal ini, setidaknya dia harus tahu apa yang terjadi pada Tristan

***

" Sen, hasil rapat pagi ini sama kamu atau sama hani? " Tanya Riska yang sedang mengecek berkas2nya

" Sama hani ris " Balas Sena

" Ohh oke "

Tiba-tiba seseorang dari bagian receptionist datang ke ruang mereka

" Ada tamu untuk ibu sena" Ucap pegawai receptionist tersebut

" Untuk saya? " Saut sena

" Betul, beliau menunggu didepan "

Akhirnya Sena melenggang pergi ke area depan untuk menemui tamu yang dimaksud walaupun seingat nya dia tidak memiliki janji dengan siapapun hari ini

Betapa terkejut nya Sena setelah melihat tamu yang dimaksud, Itu adalah Rey

Rey disini?

" Rey " Ucap Sena yang sebenarnya cukup kaget bertemu dengan Rey setelah sekian lama

" Iya, dengar Sena, aku tidak akan berbasa-basi lagi, jadi aku akan lansung ke intinya saja, untuk itu sebaiknya kita bicara ditempat lain "

Sena menyetujui usulnya dan mereka pun bicara di cafe yang ada didekat perusahaan, yang hanya berjarak beberapa meter, sehingga mereka dapat berjalan kaki kesana

" Aku bukannya ingin bersikap tidak sopan padamu, tapi saat ini aku masih memiliki hal lain yang harus ku lakukan, jadi aku hanya akan memberitahumu inti dari kedatangan ku "

Sena pun mendengar dengan seksama karena sepertinya Rey memang terlihat sedang buru2

" Kau pasti sudah bertemu dengan Tristan saat acara peresmian perusahaan kan?, dan saat itu tentunya Tristan tidak mengenalimu, tapi percayalah lah, dia seperti itu bukan karena tiba-tiba berubah pikiran atau membencimu, walaupun dari luar dia terlihat sehat, namun saat ini dia masih menjalani pengobatan, karena setelah menjalani operasi, dia kehilangan ingatan nya, dan keluarganya sudah mengetahui tentang keberadaan mu juga, jadi mereka sengaja menyembunyikan fakta tentang mu pada Tristan, aku juga tidak bisa menceritakan tentang hubungan kalian pada Tristan jika keluarganya sudah bersikeras untuk menyembunyikan hal tersebut, namun aku hanya ingin memberitahu mu, bahwa Tristan bersikap dingin bukan karena dia membencimu, tapi karena dia sudah tidak mengenalimu lagi " Rey menjelaskan semua hal yang terjadi pada Tristan secara singkat

Begitu Sena selesai mendengar hal itu, rasanya seperti disambar petir di siang hari

Jadi waktu itu Tristan udah ga kenal lagi sama aku?

Bukannya memang itu yang aku harapin selama ini? Tapi kenapa aku justru sakit hati karena Tristan ga ngenalin aku lagi

Sena berusaha keras agar tidak berkaca-kaca dihadapan Rey

Dia tidak sanggup mengucapkan sepatah kata pun untuk beberapa saat, Rey yang mengerti dengan keterkejutan tersebut membiarkan Sena terdiam selama beberapa waktu

Setelah beberapa saat, akhirnya Sena kembali buka suara

" Aku senang Tristan sudah sehat kembali, walaupun dia tidak mengenaliku lagi, jika keluarganya bersikeras untuk menyembunyikan fakta ini, maka pasti mereka punya alasan tersendiri, mungkin ini memang yang terbaik bagi kami, sedari awal pun seharusnya kami tidak saling mengenal, sekarang semua nya sudah kembali sebagai mana mestinya, terimakasih sudah memberitahu ku tentang keadaan Tristan " Sena berusaha untuk tersenyum dengan kabar yang ia dapatkan ini, jika keluarga Tristan berusaha menyembunyikan fakta tentangnya, itu juga merupakan hal yang sangat wajar mengingat latar belakang mereka yang sangat kontras, Sena tidak akan menyalahkan siapapun dalam hal ini

" Dan ada satu hal lagi, ini memang tidak ada sangkut paut nya dengan mu, tapi aku merasa harus meluruskan nya, sehingga kau bisa menyampaikan hal ini pada kakak mu " Sambung Rey lagi

Kenapa tiba-tiba jadi bahas kakak?

" Sepertinya kakak mu Reina, tertarik padaku, saat dirumah sakit walaupun hanya menghabiskan waktu sebentar dengannya namun itu terlihat jelas diwajahnya, dia bahkan mengikutiku di media sosial, jadi aku ingin meluruskan hal ini, aku sudah memiliki kekasih, itu saja, mungkin ini terlihat tidak penting, tapi beberapa wanita yang pernah jadi pasienku justru terus menyukaiku karena tidak mengetahui hal ini, jadi aku ingin dia mengetahuinya lebih awal " Setelah mengatakan hal tersebut, Rey pun pamit pergi

Untuk beberapa waktu Sena bahkan sudah melupakan tentang bagaimana ia merasa sedih beberapa menit yang lalu, kini digantikan dengan fakta bahwa orang yang disukai kakanya adalah Rey, teman dekat Tristan, bahkan ia sudah ditolak sebelum menyatakan perasaannya

Hari itu setelah Sena pulang kerja, buru2 ia masuk kedalam kamar kakaknya

" Kakak" Teriak Sena setelah membuka pintu dengan keras

" Ya ampun Sena, bikin kaget aja, ada apa sih sampe segitunya? " Ucap Reina yang kaget

" Orang yang kakak suka selama ini, itu dokter Rey kan? "

" Kamu dari mana tahu ? Mami yang ngasih tahu ya? "

" Bukan, aku di kasih tahu lansung sama dokternya "

" Hah? Kok bisa? "

" Duhh kakak, harusnya dari awal ngasih tahu aku kalau orang yang kakak suka itu dia, kaka tahu ga dia siapa? "

" Dokter spesialis tulang? " Jawab Reina polos

" Bukan cuma itu, dia itu temen dekat nya Tristan " Ujar Sena penuh penekanan

" Kamu ga pernah cerita "

" Ya lagian kakak ga pernah ngasih tahu aku, kalau dia temenan sama Tristan, artinya ga mungkin identitasnya sesederhana itu, pasti dia laki-laki yang juga diluar jangkauan kakak, jadi mendingan sekarang kakak berenti suka sama dia, karena dia itu udah punya pasangan "

Author kualat : masuk kedalam wattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang