Season 2 (Bab 41)

7.1K 593 43
                                    

Tristan kali ini akan pergi ke Maldives bersama sepupu2nya, itu merupakan ide neneknya agar mereka lebih akrab satu sama lain mengingat hubungan mereka tidak begitu baik sebelum nya, tentunya ini merujuk pada Tristan, dia memang tak pernah akrab dengan kerabat walaupun mereka sudah berusaha mengakrabkan diri

Walaupun sempat bersedih karena kecelakaan yang menimpa nya, namun keluarga besar juga memanfaatkan kesempatan ini dengan memperbaiki hubungan Tristan dengan kerabat lainnya, dan terbukti hilang nya ingatan Tristan tidak sepenuhnya merupakan hal buruk

Bahkan ketika sudah di Maldives dia masih tidak bisa melupakan wajah tersebut

Disaat sepupunya yang lain bersenang-senang, ia terus merasa ada yang kurang darinya, ada sesuatu yang dia lupakan dan tak ada seorang pun yang mengingatkan nya

Walaupun dia sudah memastikan tentang sosok perempuan tersebut pada asisten pribadinya, keluarganya, bahkan kolega, tapi tak ada di antara mereka yang mengenalnya, bagaimana mungkin?

Tristan tak habis pikir, bagaimana seseorang terasa begitu familiar namun dia tidak mengenal nya, itu terlalu mustahil, ia sudah menerima diagnosa tentang ingatan nya yang hilang, namun perasaannya tidak mungkin hilang begitu saja

Karena tak kunjung menemukan jawaban atas rasa ingin tahunya, akhirnya Tristan tidak mengungkit hal tersebut lagi pada mereka, dan memilih untuk mencari tahu sendiri

Atau jangan-jangan, hanya ada satu alasan mengapa semua orang tidak mengenal nya sementara ia merasa sangat familiar, mungkin kah perempuan itu wanita simpanannya?

Dia memang single, untuk apa harus memilik wanita simpanan ketika ia bisa memamerkannya pada siapapun, tentu ada sesuatu yang salah diantaranya

Berbekal pemikiran itulah Tristan menyimpulkan bahwa bisa saja selama mereka bekerjasama, ia dan wanita tersebut memiliki hubungan gelap, karena jujur saja, saat ia melihat wanita itu, ia tidak bisa mengontrol detak jantungnya

Begitu ia tiba di indonesia, dia akan segera memastikan hal tersebut

***

Sena memulai hari minggu nya dengan mengikuti car free day, jika biasanya dia lebih memilih rebahan, maka kali ini dia memilih untuk melakukan kegiatan di waktu senggangnya

Karena setiap kali ia tidak melakukan apapun dan hanya rebahan, pikirannya melayang memikirkan Tristan, memikirkan sikap acuhnya, jadi dia ingin menyibukkan diri hingga tak ada ruang kosong yang tersisa di kepalanya

Sekembalinya dari car free day, Sena memutuskan untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang seharusnya diselesaikan dua minggu kedepan demi mengisi waktu kosong nya

Namun tiba-tiba sebuah notifikasi email masuk

Siapa ngirim surel hari minggu? Lupa kali yah ini hari libur

Sena yang biasanya hanya mendapat email untuk urusan pekerjaan saja mengira email tersebut berisi urusan pekerjaan awalnya

Ia menegang setelah melihat nama pengirim

Ini beneran Tristan?

(Selamat siang Ibu Sena, saya Tristan Kalingga yang sebelumnya sempat bekerjasama dengan perusahaan ibu Sena, saya mengirim surel ini karena merasa harus memastikan sesuatu, jika hal ini dirasa tidak sopan, saya mohon maaf sebelumnya

Apakah selama kita bekerjasama, kita pernah memiliki hubungan khusus? Karena saya merasa anda adalah orang yang sangat familiar bagi saya

Mungkin ini memang terdengar aneh, tapi saya ingin memastikan hal ini karena saya telah kehilangan ingatan  setelah mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu, jadi mohon dimaklumi)

Tristan jelas bukan pria semacam ini, jika ia sampai harus mengirimkan surel untuk memastikan sesuatu maka itu pasti sudah sangat mengganggu nya dan harus segera dipastikan

Sena masih membeku setelah membaca email tersebut, ia tidak tahu harus merespon nya seperti apa

Dia ngirim email ke aku untuk mastiin hubungan kami? Aku harus gimana?
Apa aku bilang kalau kami ga punya hubungan apa2?

Jika Sena menyangkal hal tersebut, maka sudah bisa dipastikan itu akan menjadi kali terakhir ia berkomunikasi dengan Tristan, sementara hati dan pikiran nya tak sejalan, kali ini, ia ingin mengikuti kata hatinya

(Selamat siang juga Tristan, dugaanmu memang benar, kita memiliki hubungan khsusus selama bekerjasama)

Sekali ini saja, Sena ingin bersikap egois dan mengikuti kata hatinya

Aku pasti sudah gila

Tristan yang telah membaca balasan itu pun mengerti kenapa orang-orang disekitarnya tak ada yang mengenali Sena, ternyata mereka memang memiliki hubungan gelap

Pantas saja selama ini perasaannya tidak karuan setelah pertemuan tak sengaja itu, tapi mengapa wanita itu tidak pernah menemuinya ?, agar komunikasi mereka lebih lancar, akhirnya Tristan meminta kontak Sena

Tristan lansung menelfonnya begitu ia mendapatkan nomor HP Sena

" Halo "

"Halo Tristan, apa kabar? " Kini Sena berinisiatif menanyakan kabarnya

" Mengapa tidak pernah menemuiku?" Tristan benar-benar tidak punya waktu untuk berbasa-basi lagi, setelah mendengar suaranya, ia semakin merinduinya, kini semua nya terasa masuk akal mengapa ia terus memikirkan Sena

Disisi lain, Sena bingung bagaimana dia harus menjelaskan situasi mereka

" Karena ku dengar kamu sudah kehilangan ingatan, lalu bagaimana jika kamu tidak mengenaliku? "

Tristan terdiam untuk beberapa saat, ucapannya cukup masuk akal, mengingat tak ada yang mengetahui tentang hubungan mereka, namun sekarang itu sudah tidak masalah, karena akhirnya mereka sudah berhubungan kembali, dia tidak bisa menghentikan lengkungan dibibir nya karena rasa senang

" Lalu mengapa kita merahasiakan hubungan kita? Ini tidak seperti aku seseorang yang memiliki pasangan "
Tristan tak bisa memikirkan alasan mengapa mereka merahasiakan hubungan ini, nyatanya dia juga tidak memiliki pasangan, jadi tak ada hal yang harus disembunyikan

Sena sempat kebingungan untuk menjawab pertanyaan ini, karena faktanya mereka tidak memiliki hubungan khusus di dunia nyata, mereka hanya memiliki hubungan di dalam mimpi, dan itulah alasan mengapa sena sulit menerima perasaan Tristan saat itu

" Karena saat itu kita sedang bekerjasama, dan aku takut segala sesuatu menjadi canggung terlebih lagi kita memiliki latar belakang yang cukup kontras, jadi aku merasa tidak percaya diri" Sena kesulitan mencari alasan yang bagus dan akhirnya menyelipkan fakta dalam jawabannya

" Aku tidak peduli soal itu, aku sama sekali tidak keberatan jika semua orang tahu tentang hubungan kita "

Mampus

Kenapa rasanya aku jadi kaya senjata makan tuan

Entah bagaimana caranya, akhirnya Sena bisa mengakhiri sesi telfon itu dengan baik tanpa menimbulkan kecurigaan

Untuk beberapa saat dia memang dibutakan oleh rasa rindu, dan kini tiba-tiba ia menyesal karena keegoisan sementara tanpa memikirkan konsekuensinya

Author kualat : masuk kedalam wattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang