Bab 33

6.6K 582 32
                                    

" Kau tahu dimana kora-kora naga? " Tanya Tristan pada asistennya

" Kora-kora? Sepertinya saya tahu, itu nama wahana Pak " Ardhi mulai menuntun Tristan ke area kora-kora naga yang memang sudah terlihat dari jauh

Ketika Tristan tiba di tempat kora-kora, ia melihat Sena sedang berada dalam antrian

" Mereka akan menaiki wahana itu? " Tanya Tristan pada ardhi

" Sepertinya iya Pak "

" Belikan aku tiket juga " Ucap Tristan

" Bapak akan menaiki wahana itu juga? " Tanya Ardhi tak bisa menyembunyikan keterkejutan nya

" Tentu saja, kau tidak lihat betapa berbahayanya wahana itu, seseorang harus melindungi Sena " Ujar Tristan santai

Akhirnya ardhi pergi membelikan tiket untuk Tristan, ia bahkan membeli tiket untuk dirinya sendiri juga

Begitu Sena melihat ardhi membeli tiket, ia kaget bukan main

" Ardhi, kenapa membeli tiket? " Tanya Sena bingung

" Tentu saja karena kami akan menaiki wahana ini juga " Saut Tristan yang sudah berada disamping ardhi

" Wahana ini terlihat seperti universal studio versi low budget, memang sulit ditoleransi, tapi karena kamu juga ada disini, aku bisa menahannya " Sambung Tristan sambil menyilangkan tangannya

" Ya ampun Tristan, bukankah aku sudah bilang jangan menyapaku " Cicit Sena sambil mempelototi Tristan

" Kau menyapa ardhi tapi tidak ingin menyapaku " Sindirnya

Reina yang awalnya tidak memperhatikan pembicaraan Sena dan ardhi karena mengira bahwa mereka mungkin hanya rekan kerja biasa kini tidak bisa untuk tidak kaget

" Sen, kamu kenal sama Tristan? " Sambil menutup mulutnya karena kaget, Reina hampir melupakan antrian kora-kora

" Kebetulan, perusahaan aku lagi ada kerja sama dengan Tristan kak "

" Kenapa ga pernah bilang sih, aku bisa minta ttd lewat kamu kan kalo aku tahu dari awal "

" Tristan, saya Reina kakanya Sena, kami juga hadir waktu penayangan perdana film itu  " Reina berinisiatif mengenalkan diri sendiri tanpa menunggu Sena melakukan nya

" Saya ingat, waktu itu kita sempat foto bersama " Ucap Tristan

" Wahh masih ingat?, jadi Tristan ga masalah keluar ditempat ramai begini, bisa jadi tontonan orang-orang loh kalo ada aktor tiba-tiba ditempat seperti ini, ternyata Tristan orang nya sangat low profile " Puji Reina

" Tidak masalah, saya sudah terbiasa diperhatikan banyak orang, ngomong-ngomong, itu sudah giliran kita untuk naik "

Karena tidak memperhatikan antrian, Reina sampai tidak sadar bahwa giliran mereka sudah tiba

Mereka berempat pun naik kora-kora bersama

Baru ayunan pertama, dan Sena sudah berteriak sangat kencang karena takut

" Aaaaaaaaaaaaaa " Teriak Sena

" Sena jaim dikit kenapa, disampingmu ada aktor loh " Bisik Reina yang berada di samping Sena

Sena tidak punya waktu untuk menjaga image nya lagi disaat jantung nya seakan mau lepas

Seperti halnya orang yang ketakutan, Sena meminta si abg operator untuk menghentikan kora-kora karena dia sudah tidak sanggup lagi, namun si abg kora-kora yang hanya menjalankan tugas sesuai tiket yang dibeli tetap menganyunkan kora-kora sampai selesai

Selain Reina, ada seseorang yang benar-benar menikmati moment ini, yaitu Tristan

Dia seperti bocah kegirangan yang naik kora-kora, bahkan Ardhi sampai heran melihat Tristan yang justru menikmati wahana naga ini

Setelah wahana berhenti, mereka pun turun

Sena terlihat lunglai, badanya lemas setelah menaiki kora-kora

Awas aja kakak, kalo dia ajak aku naik kora-kora lagi, dia wajib mijit aku seminggu

Reina dan Tristan terlihat sangat bersemangat bahkan setelah turun dari wahana itu, dan Ardhi terlihat biasa saja

" Ini sangat menyenangkan " Ucap Tristan sumringah

" Tentu saja, baru pertama kali mencobanya? " Tanya Reina

" Ya, ini kali pertama " Jawab Tristan yang bersemangat

" Kalau begitu kami pamit dulu, sudah waktunya pulang " Pamit Reina

Sena sudah tidak banyak bicara, dia tidak punya tenaga lagi untuk sekedar basa basi

" Kalian bawa mobil? " Tanya Tristan

" Tidak, tadi kami di antar saat kesini " Jawab Reina

" Kalau begitu biar kami saja yang mengantarkan kalian pulang " Tawar Tristan

Begitu mendengar tawaran Tristan tersebut, Sena tiba-tiba punya tenaga untuk menolaknya

" Tidak usah, Terimakasih banyak " Tolak Sena

" Sen, ayah kalau jemput kita kesini itu jauh loh, mending pulang sekalian bareng mereka " Sanggah Reina

" Maaf ya jadi merepotkan, rumah kami di jalan lingkar utara " Buru2 Reina menerima tawaran dari Tristan, kapan lagi ia bisa di antar pulang oleh Aktor tampan seperti Tristan

Sena yang masih pusing setelah turun dari kora-kora pun dipegangi oleh Reina menuju tempat parkir

Mereka pun kini dalam perjalanan pulang

" Apa kalian ingin makan sesuatu sebelum pulang? " Tawar Tristan lagi

" Ohh tidak apa2, kami lansung pulang saja karena Sena sedikit pusing dan mual setelah naik kora-kora " Ujar Reina mengutarakan keadaan sebenarnya

" Sena, kamu pusing dan mual? Bagaimana jika kita ke klinik dulu? " Tristan yang awalnya mengira kau Sena lemas karena takut naik kora-kora, kini justru jadi khawatir

" Tidak usah, lansung pulang saja " Balas Sena

Reina yang melihat rasa khawatir dalam ucapan Tristan diam2 tersenyum lebar , ia tak sabar memberitahu orang tuanya tentang kabar mengejutkan ini

Setibanya mereka didepan rumah Sena, buru2 Tristan turun dan membukakan pintu hingga membantunya keluar dari mobil

" Terimakasih banyak sudah mengantar kami, bagaimana jika kalian mampir dulu " Tawar Reina pada Tristan dan Ardhi

Dengan cepat Sena memberi tatapan tajam pada Tristan, karena takut Sena akan sangat marah padanya akhirnya Tristan terpaksa menolak tawaran tersebut

Setelah Reina dan Sena berganti pakaian tidur

Reina lansung keluar dari kamar nya dan menceritakan kejadian saat mereka hendak naik kora-kora tadi hingga diantar pulang

Sena yang mendengar ucapan Reina dari dalam kamar lansung menyembur keluar untuk menghentikan mulut kakaknya yang sebesar ember itu

" Jangan percaya mi, kakak aja yang lebay " Sela Sena

" Iya mami tahu, lagian ga mungkin juga kan tiba-tiba artis kecantol sama kalian hahaha " Ucap mami nya yang selalu realistis

" Yahh mami, ini serius mi " Reina masih berusaha meyakinkan maminya

" Yang pasti2 aja, jangan menghayal kejauhan Reina " Saut ayahnya yang terkekeh mendengar ocehan Reina sebelum nya

" Jangan jailin Sena mulu, kamu juga sebentar lagi mami jodohin, biar ga  gangguin Sena mulu, gangguin suamimu sendiri aja nanti " Kata sang mami

" Lohh , kok jadi aku sih yang kena? " Tak mau jadi bulan2an keluarganya, akhirnya Reina menyerah meyakinkan orang tua mereka soal Tristan yang tertarik pada Sena

Author kualat : masuk kedalam wattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang