Bab 21

8.4K 776 4
                                    

Setelah pertemuan tersebut selesai, tanpa menunggu lagi, Tristan lansung mendatangi Erlan

" Dimana istriku sekarang? " Tanya Tristan penuh selidik

" Dia istrimu kan? Kenapa bertanya padaku? " Jawab Erlan santai

" Kau mungkin bisa mengelabui orang lain tapi tidak dengan ku, dia tidak mungkin berselingkuh denganmu, kalian merencanakan sesuatu? "

" Aku masih punya kesibukan lain " Ucap Erlan yang hendak pergi

" Apa tujuan mu dengan membenarkan rumor itu ? "

" Karena kami memang berselingkuh "

" Bajingan, jangan mencoba mengelabui ku, katakan yang sebenarnya, apa tujuan mu?? "

" Jangan berlebihan, kau juga tidak memperlakukan nya lebih baik dariku" Sarkas Erlan

Tristan yang tadinya siap membombardir Erlan dengan puluhan pertanyaan justru terdiam setelah mendengar sindiran Erlan tersebut

Selama ini dia memang tidak memperlakukan Sena dengan baik karena sifat posesif nya

Ketika Tristan hanyut dalam lamunannya, Erlan sudah pergi meninggalkan nya saat itu

Hari itu dihabiskan Tristan dengan merenungi kesalahan nya, dia sudah mengetahui bahwa Sena menginap di kediaman Erlan, untung saja itu dikamar yang berbeda, Tristan membiarkan saja hal itu sementara, barang kali Sena butuh waktu untuk menenangkan pikiran setelah pertengkaran mereka kemarin, begitulah pikir Tristan

***

Pagi-pagi buta di kediaman pangeran Erlan

" Sena, kau sudah bersiap? " Tanya Erlan pelan di depan pintu kamar sena

" Sudah, sebentar aku akan keluar " Saut Sena dari dalam

Setelahnya mereka pun bergegas pergi menemui pengawal pribadi pangeran Erlan yang akan mengantar Sena keluar istana, saat itu Sena bahkan didandani seperti pelayan istana agar tak ada yang curiga

Setelah bersusah payah keluar istana menggunakan jalan lintas, akhirnya ketika matahari mulai bersinar terang, Sena sudah bisa bernafas lega, sekarang ia hanya perlu menuju ke tempat penampungan ditemani oleh salah satu penduduk kota suruhan pengawal Erlan

Dalam perjalanan menuju lokasi penampungan, mereka harus melalui perbukitan yang dikelilingi pepohonan

Perasaan ku kenapa ga enak yah, harusnya aku excited udah keluar dari istana, tapi rasanya kok jalan ke penampungan ini serem banget

Ketika mereka semakin jauh dari perkotaan, Sena mulai merasa ada yang janggal, seakan-akan pemandu ini semakin melambatkan langkahnya

Tanpa peringkat, pemandu tersebut membalikkan badanya dan menusuk Sena tepat ditenggorokan dengan pisau yang ia sembunyikan sepanjang perjalanan

Sena lansung terjatuh ke tanah dengan pendarahan hebat di area lehernya, hanya dalam beberapa menit, Sena sudah terlihat lemas

Pemandu tersebut lansung mengangkat dan membawa tubuh Sena ke danau terdekat, membawanya masuk kedalam air, dan meninggalkan tubuh Sena di dasar danau, bahkan jika jasadnya mengambang, tidak akan ada yang tau siapa yang menenggelamkan nya karena pada hari itu juga pangeran Erlan melakukan perjalanan ke kota lain dan memakan waktu selama berhari-hari untuk kembali

***

Tristan merasa gelisah seharian

Sudah dua hari berlalu sejak Sena menginap di kediaman Erlan, tapi tak ada tanda2 keberadaannya disana, bahkan Erlan sudah melakukan perjalanan ke kota lain selama dua hari, dia juga pergi bersama pejabat istana, jadi tidak mungkin ia bisa membawa Sena bersama nya

" Perintahkan beberapa pelayan untuk pergi ke kediaman Erlan dan periksa bagaimana keadaan istriku " Perintah Tristan pada pengawal pribadinya

Setelah beberapa saat, pengawal tersebut kembali melapor pada Tristan

" Mereka sudah mengecek situasi disana, tapi tidak ada keberadaan nona Sena disana, mereka bilang nona Sena sudah tidak menginap disana sejak dua hari yang lalu, dan tidak ada yang tau kemana beliau pergi " Lapor sang pengawal

" Apa itu bahkan masuk akal? Dia jelas-jelas berada disana dua hari yang lalu, bagaimana tiba-tiba bisa menghilang, Erlan juga tidak bisa membawa Sena bersamanya"

Pengawal pribadi Tristan hanya bisa menunduk tanpa penjelasan

Tristan yang semakin khawatir akhirnya memerintahkan para prajurit mencari Sena disemua tempat, bahkan diluar istana sekalipun

Saat itu hari sudah menjelang sore

Salah satu pemimpin prajurit kembali dengan terburu-buru

" Pangeran, saya ingin menyampaikan kabar buruk, jasad nona Sena sudah ditemukan oleh warga yang pergi ke danau sore ini "

Tristan seketika membelalakkan matanya , ia mencengkram kerah prajurit tersebut dan berkata " Jangan bicara sembarangan atau aku akan membunuhmu "

" Mohon maaf pangeran, tapi kami juga sudah memastikan nya sendiri, itu memang benar jasad nona Sena "

Seluruh tubuh Tristan terasa lunglai, lutut nya terasa lemas dan sulit berdiri

" Tidak mungkin, aku akan memeriksanya sendiri "

***

Perlahan Sena membuka matanya

Syukurlah ternyata aku masih hidup

Setelah Sena membuka matanya secara utuh, ia memeriksa sekelilingnya

Itu dikamar nya?

Loh? Ini dikamar aku kan? Kok bisa? Bukannya tadi aku ditusuk dileher ya??

Sena terlalu sibuk dengan rasa kaget, hingga ia lupa ada ibunya yang memanggil2nya disamping

" Senaa, coba liat mami, liat mami" Pinta mami senang yang khawatir

Bahkan anggota keluarga lain berhamburan kedalam kamar Sena begitu tahu Sena sudah sadar

" Sen, kamu kenapa bisa pingsan tadi? " Tanya kaka Sena

Pingsan tadi?? Itu udah lamaaa bgt, dan mereka bilang tadi?

" Sena kamu kenapa bisa sampe pingsan di jalan tadi? Kamu belum sarapan? " Tanya mami lagi

" Aku ga pingsan mi, aku tuh nyasar di taman kota waktu itu, trus aku ga bisa balik " Ungkap Sena seadanya

" Kamu itu pingsan baru tadi loh sen, kirain kamu kemana kok ga balik2 pas di suruh ambil air doang, taunya pingsan, klo lagi ga enak badan kamu harusnya ngomong, jgn di diemin " Omel sang kakak

" Udah udah, jgn di omelin dulu senanya, dia masih pusing itu " Ujar ayah menengahi

" Tadi? Aku pingsan baru tadi? Bukan bertahun-tahun yang lalu? " Tanya Sena tak percaya

" Mimpi ya?, tadi kan kita pergi ke taman kota, karena kamu pingsan jadi kita pulang lagi deh " Celoteh kaka Sena yang tidak berkesudahan

Tunggu, berarti ceritanya tamat kalo aku mati?? Jangan2 selama ini aku jadi pemeran utama dalam wattpad?? Trus karena tokoh utamanya mati, akhirnya tamat deh, ahh tau gitu dari awal aku praktekin sendiri biar lebih cepet balik

Author kualat : masuk kedalam wattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang