Semakin hari, semakin terlihat jika paul ingin lebih dekat dengan nabila. Seperti pada hari ini yang dimana semua kontestan sedang latihan dan menunggu giliran.
"Nab" panggil paul.
"Kenapa kak?" jawab nabila.
"Kalo aku bilang aku mau deket sama kamu gimana?" tanya paul
"Ini kan udah deket, nih kita duduk sampingan"
"Bukan deket itu maksudnya"
"Terus apa?" jawab nabila yang sebenarnya tau arah pembicaraan paul
"Gajadi deh"
"Gajelas dasar" 'kok degdegan ya'Setelah latihan, semua kontestan kembali ke kamarnya masing-masing. Nabila dan anggis yang terlihat sedang duduk di balkon kamarnya itu memulai percakapan.
"nabila" panggil anggis
"kenapa kak anggis"
"aku mau nanya sesuatu sama kamu"
"biasanya juga langsung nanya kak"
"ini beda, serius" jelas anggis
"apa kak?"
....*Flashback on..
Anggis yang berjalan sendiri menuju ruang latihan itu tampak santai. Pasalnya ia terlalu rajin sehingga latihan belum dimulai tapi dia sudah siap. Tiba-tiba seseorang memanggil dirinya
"nggis" panggil paul
"kenapa paul?" jawab anggis
"ngobrol sebentar bisa gak?" tanya paul
"ya apa?" "mau nanya soal nabila?" lanjut anggis
paul yang heran karena anggis seperti cenanyang itu langsung menjawab "kok tau? cenayang ya kamu?"
"heh bisa-bisa dikira cenayang. Kalo soal kamu suka sama nabila udah jadi rahasia umum kali. Gelagat kau itu loh terlalu nunjukin" jelas anggis
"mang eakk"
"nyebelin bgt sih" kesal anggis
"hahahaha, oke oke serius. menurutmu nabila sadar gak kalo aku mau deketin dia?"
"gak tau, kamu tau sendiri kan nabila itu gengsian. semisal dia tau pun pasti dia ga bakal nunjukin" jawab anggis yang memang tau betul nabila itu seperti apa.
"Aku mau deketin dia... buat lebih dari sekedar temen" kata paul yang memberanikan diri jujur kepada anggis untuk mendekati sahabatnya itu.
"Gak rela ya aku kalo sahabat aku dideketin sama buaya" kata anggis yang kemudian mendapat getokan dikepalanya
"Serius, aku gak buaya. Aku beneran suka sama nabila" lanjut paul
"ya kalo suka bilang ke nabila langsug lah, kenapa bilangnya ke aku" jawab anggis sedikit ngegas
"Aku belum seberani itu buat bilang langsung ke nabila. belum siap patah hati"
"idih lebay lu" ledek anggis
"bantuin"
"bantuin apaan?"
"ngomong ke nabila. Tanya tanggapan dia ke aku gimana, terus sisanya pancing atau apalah terserah buat tau perasaan dia sebenernya gimana" jelas paul yang keliatan serius
"ngomong sendiri aja sih. aku gamau ikut campur soal itu. Nabila anak baik-baik, belum tentu juga mau pacaran. Abi sama umma nya emang ngizinin dia pacaran? gak tau kan?" jawab anggis
"ya apa salahnya nyoba, bantuin sih" ucap paul yang terdengar seperti maksa
Anggis yang kasian kepada paul akhirnya mengiyakan permintaannya itu, "iya deh iya, tapi aku gak janji loh, aku gak mau maksa nabila juga".
"IYA OKE MAKASIH YA ANGGIS ADIKKU SAYANG" ucap paul yang kegirangan.*Flashback off..
"Menurutmu paul itu gimana orangnya?" tanya anggis
"Random banget tiba-tiba nanya soal kak paul" jawab nabila
"Ya gapapa sih pengen nanya aja"
"menurutku ya orangnya baik, lembut, kadang random sih"
'itu lembut ke kamu doang sih' batin anggis
"terus terus" tanya anggis lagi
"gak ada terusannya, emang kenapa sih kak?"
"kamu sadar gak kalo paul itu lagi nyoba buat deketin kamu?"
Nabila yang akhirnya mengerti arah pembincaraan anggis itu menjawab dengan gelagapan
"ee.. de-deketin gimana aku gak ngerti"
"Udahlah bil jangan gengsian kalo sama aku, aku tau sebenernya kamu juga ngerasain hal yang sama"
"Aku boleh jujur gak kak anggis?"
Pertanyaan yang dilontarkan nabila kepada dirinya itu jelas membuat anggis penasaran
"Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Komang [ SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"Tasbihku dan Tridatumu sudah tidak bertaut, alhamdulillah dan astungkara sudah tidak bersaut, tapi apakah dalam sujudku dan muspamu masih terlantun doa yang sama? Kepada arca mu kau menitipkan Kepada Tuhan ku, aku menetapkan Di atas sajadah cintaku...