Warning!!!
typo bertebaran, maapkan saya yang manusia biasa ini pasti banyak typo****
Bukan paul namanya jika tidak keras kepala. Saat ini ia sudah berada didepan kamar nabila meskipun nabila tidak mengiyakan ajakannya untuk bertemu. Cukup lama ia menunggu, akhirnya nabila keluar dari kamarnya dan langsung disambut oleh senyuman kekasihnya itu.
"Cantik" Ucap paul saat melihat nabila
"Gombal" Balas nabila
"Benerannn. Ke pinggir kolam yuk" Ajak paul kepada nabila
Nabila pun mengangguk sebagai jawaban dan mereka mulai berjalan menuju kolam.
Selama perjalanan, tangan paul tidak terlepas dari pinggang nabila karena ia menggandengnya dengan posesif. Nabila sebenarnya kurang nyaman dengan perlakuan paul ini. Bukan karena dirinya tidak mau, tapi karena tidak enak jika dilihat orang-orang disekitarnya. Namun apa boleh buat, jika ia paksa untuk dilepaskan, sudah pasti ada yang badmood dan ngambek. (bayangin aja dah yang waktu dipanggung, kira2 kaya gitu cuma ini lebih lebih bombastis fun gerrr)
Setelah sampai dipinggir kolam, mereka pun duduk berdampingan ditempat favoritnya dengan pemandangan air kolam yang menenangkan.
"Makasih ya" Ucap paul membuka suara
"Iyaa powlll, kamu udah bilang makasih puluhan kali"
"Tadi aku ngetik, sekarang baru ngomong" Balas paul
"Iyain deh"
"Kamu mau minta apa dari aku?" Tanya paul sambil menatap nabila
"Aku beneran lagi gak pengen apa-apa powl" Gemas nabila sambil mengambil tangan paul untuk digenggamnya
Entah mengapa paul merasa akhir-akhir ini nabila sudah menurunkan gengsinya meskipun hanya didepannya saja, tetapi ia senang akan perubahan kekasihnya itu.
"Kamu mau cerita ke aku gak?" Tanya nabila
"Cerita apa ya?" Balas paul dengan wajah yang seperti sedang berpikir
"Kenapa tadi tiba-tiba kamu bahas soal 'jangan tinggalin aku' ?"
"Yaudah aku cerita sedikit dulu tapi ya"
Nabila mengangguk setelah mendengar jawaban dari paul. Dirinya sudah siap mendengarkan apapun yang akan diceritakan oleh paul.
"Aku gak pernah beruntung soal percintaan. Banyak masalah di hubungan aku dulu yang bikin aku ngerasa gagal tiap menjalin hubungan. Entah itu perselingkuhan, kurang komunikasi, atau masalah yang lain. Banyak hal yang bikin aku mikir "apa aku gak pantes ya buat dapet kebahagiaan aku". Tapi setelah sama kamu, justru aku malah mikir "apa pantes ya aku dapetin orang yang kayak kamu", kamu terlalu sempurna buat aku yang gak ada apa-apanya ini. Tapi setelah sama kamu juga, diri aku punya tekad buat bisa jadi lebih baik biar terus sama kamu, biar bisa bahagiaan kamu terus, biar bisa bahagia bareng" Jelas paul
Mendengar cerita paul, nabila hanya bisa mengelus lengan kekarnya itu sebagai penyalur kekuatan dari dirinya. Nabila tidak menyangka jika lelaki didepannya yang ia kira buaya tetapi ternyata menyimpan luka dari hubungannya yang lalu.
"Aku posesif, cemburuan sama kamu, itu karena aku bener-bener takut kehilangan kamu. Aku udah nemuin kebahagiaan yang susah aku dapetin, makanya aku usaha buat ngejaga itu. Aku tau mungkin kalo aku terlalu over bakal bikin kamu gak nyaman, tapi aku beneran gak bisa kontrol diri aku kalo udah cemburu. Kamu terlalu sempurna makanya banyak yang ngincar kamu"
Nabila menghentikan ucapan paul dengan menepuk tangannya
"Dengerin aku. Gak ada yang sempurna didunia ini, yang kamu bilang aku sempurna itu gak sama sekali. Aku juga banyak kekurangannya, dan bukan cuma kamu aja yang beruntung, aku juga beruntung bisa sama kamu. Jangan ngerasa gak berhak bahagia ya, semua orang berhak bahagia dengan caranya masing-masing, selama cara itu gak ngerugiin orang lain, kamu jangan mikir gak berhak bahagia lagi. Mungkin dulu kanu belum nemu orang yang tepat aja, bukan berarti gak beruntung"
"Dan sekarang aku udah nemu orang yang tepat itu. so, jangan tinggalin aku" Balas paul dengan ucapan lirihnya
"Iya powl, asal kamu gak macem-macem aja aku gak bakal ninggalin kamu"
Tanpa aba-aba, nabila langsung memeluk paul. Dirinya ingin memberikan sedikit energi untuk paul yang saat ini mungkin sedang merasa tidak baik-baik saja. Paul pun membalas pelukan nabila itu.
Tanpa satu kata pun, mereka saling menguatkan dengan sebuah pelukan. Pikiran mereka hanya tertuju pada satu hal, 'Tuhan, tolong tetap seperti ini'.
"Udah ah, jangan sedih terus" Ucap nabila sambil melepas pelukannya
"Sepatunya pake loh, awas kalo enggak"
"Kalo gak dipake gimana?" Tanya paul
"Aku kasih kak rony" Jawab nabila dengan enteng
"Iyaa iyaa aku pake, gak rela aku kalo kamu kasih ke rony" Ucap paul dengan sinis
"Ya makanya pake"
"Iyaa sayang, makasih sekali lagi" Balas paul
"Ngomong makasih sekali lagi kamu dapet piring cantik"
"Jangankan piring cantik, orang cantik aja udah berhasil aku dapetin" Goda paul sambil menatap nabila
"Mulai deh" Balas nabila yang sudah kenyang dengan gombalan kekasihnya itu
"Yuk aku anterin kamu ke kamar, udah mulai malem anginnya makin kenceng" Ajak paul kepada nabila sambil mengulurkan tangannya
Nabila pun mengambil uluran tangan itu dan beranjak dari duduknya. Setelah itu mereka pun kembali ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat.
Tamat (Prank, kameranya aku taro situ)
KAMU SEDANG MEMBACA
Komang [ SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"Tasbihku dan Tridatumu sudah tidak bertaut, alhamdulillah dan astungkara sudah tidak bersaut, tapi apakah dalam sujudku dan muspamu masih terlantun doa yang sama? Kepada arca mu kau menitipkan Kepada Tuhan ku, aku menetapkan Di atas sajadah cintaku...