Pagi ini adalah jadwal kontestan untuk olahraga. Bagi paul kegiatan itu adalah hal yang menyenangkan. Pasalnya dirinya memang seorang atlet yang sekarang sedang mengembangkan bakat menyanyinya. Berbeda dengan paul, rony sangat malas dengan kegiatan ini. Jika bisa memilih, ia lebih memilih untuk rebahan di sofa saja. (Rony adalah aku)
"Kusut bet itu muka pagi-pagi" ucap paul kepada rony yang sudah berada di lapangan
"Ah elah males banget olahraga, gue mending tidur ajalah ul"
"Pulang lo kalo males, cowok kok klamar klemer" ejek paul
"Kurangajar lo, gue buktiin ya gue macho. Lawan gue lo kalo berani" tantang rony
"Sambil merem juga gue bisa ngalahin lo" sombong paul
"cihhh"
Salma yang sedari tadi memperhatikan 2 bocah yang sedang adu mulut itu kemudian ikut nimbrung
"Lo gak salah ron nantang si paul yang basicnya atlet?" Ucap salma menghampiri kedua bocah itu
"jangan remehin gue lo. Si paul mah menang ganteng sama tinggi doang, skill mah boleh diadu sini" sombong rony
"Idih pede banget lo, yakali orang yang kerjaannya tidur tiap menit, tiap jam bisa ngalahin atlet beneran" ejek salma
"Gue buktiin ya, kalo gue menang lo harus jadi babu gue selama 1 minggu"
"Oke, kalo lo kalah, lo yang jadi babu gue"
"Deal" Ucap rony sambil menyodorkan tangannya kepada salma untuk berjabat tangan pertanda kesepakatan
Paul yang hanya menonton itu tersenyum tipis. Kemudian ia melihat nabila yang sedang berjalan bersama anggis menuju lapangan.
"Widihh rajin juga kalian udah pada disini" Ucap anggis yang baru saja sampai di lapangan
"Pasti nabila nunggu lo dandan dulu kan anggis makanya baru dateng" tebak paul
"Iyalah, nabila sama gue kan bestie"
"Yaudah gue mau pinjem dulu bestie lo" ucap paul sambil menarik tangan nabila
"Main tarik-tarik aja lo bule. awas kalo sampe lecet, gue cincang lo" ancam anggis
"Cincang aja wle" ucap paul sambil menjulurkan lidahnya
"Ck kamu tuh jail banget deh" omel nabila
"Mau kemana sih, bentar lagi mulai powl"
"Iya sambil nunggu, masa gak boleh kangen sama pacar"
"Diem gak?"
"Bentar lagi kamu bakal terpesona sama aku" ucap paul sambil tersenyum miring
"Kenapa coba?" Tanya nabila
"Aku mau tanding sama rony, dia yang nantang aku loh ya. Masa dia berani nantang aku, udah pasti aku yang menanglah" Sombong paul
"Heh jangan sombong dulu, siapa tau emang rony punya bakat terpendam"
"Iya punya, tapi menurut aku lebih baik bakatnya dipendam aja"
Mendengar ucapan itu nabila tergelak. Paul yang melihat nabila tertawa karena leluconnya tadi pun tersenyum
"Kamu mau tau gak wishlist aku yang mau aku lakuin seumur hidup apa?" Tanya paul kepada nabila
"Apa?"
"Wishlist aku..."
"Aku pengen bikin kamu bahagia terus, ketawa terus, soalnya kalo kamu ketawa cantiknya nambah"
"Sa ae lo bule"
"Dih apa apaan manggil lo" kesal paul
"Tapi aku serius, aku bakal usahain apapun yang bisa bikin kamu bahagia. Makanya kalo kamu pengen sesuatu bilang aku, selagi aku bisa pasti bakal aku kabulin karena aku punya teko ajaib yang jinnya bisa ngabulin permintaan"
Mendengar itu nabila tersenyum tipis 'lucu sekali pacarku ini'
"Tapi aku bisa sendiri powl"
"Iya aku tau kamu bisa sendiri, tapi selama masih ada aku, aku bakal temenin kamu dan aku bakal bantuin kamu buat wujudin semua yang kamu pengen" Ucap paul sambil menatap nabila
"Udah ah, lama-lama aku beneran curiga kalo kamu emang buaya, manis bener bang omongannya"
Setelah nabila mengucap itu, terdengar salma yang berteriak dari sebrang sana
"woy lanjut nanti, mau mulai ini, panas buruan"
"Ayo powl"
"iyaa nabila taqiyyah" ucap paul dengan lembut
Panasnya matahari pagi itu menjadi saksi kisah bahagia mereka.
"Semoga aku bisa bikin kamu bahagia terus ya, karena bahagia kamu juga bahagia aku" -P
"Aku gak tau amalan baik apa yang aku buat sampe aku ketemu cowok kayak kamu, semoga aku dan kamu bisa jadi kita ya" -N
Selamat ngabuburit, sorry udah nunggu tapi emg sengaja sih jadinya up jam segini biar sambil nemenin ngabuburit.
Nanti lanjut lagi yaaa.
tengkisss
salam damai!
KAMU SEDANG MEMBACA
Komang [ SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"Tasbihku dan Tridatumu sudah tidak bertaut, alhamdulillah dan astungkara sudah tidak bersaut, tapi apakah dalam sujudku dan muspamu masih terlantun doa yang sama? Kepada arca mu kau menitipkan Kepada Tuhan ku, aku menetapkan Di atas sajadah cintaku...