39

5.3K 401 82
                                    

Warning!
Typo bertebaran, harap maklum

Bacanya pelan-pelan, jangan buru-buru biar feelnya lebih dapet aja sich xixixixi

Happy reading!!!

*****

Mobil putih milik paul sudah terparkir tepat didepan rumah nabila. Ia menunggu gadisnya turun untuk menemuinya. Dipertemuan kali ini, paul merasa lega karena masalahnya sudah mulai terselesaikan meskipun ia masih harus menjelaskan ke publik atas apa yang terjadi. Tapi kali ini, ia hanya ingin menghabiskan waktunya untuk bertemu kekasihnya itu.

Dengan membawa sebuah bucket bunga mawar merah yang dibeli dipinggir jalan tadi, ia menunggu kekasihnya sambil memainkan ponselnya. Tidak lama kemudian, pintu mobil disebelahnya terbuka dengan menampilkan gadis yang sudah ia tunggu.

"Idih bawa bunga segala" Ucap nabila saat melihat paul membawa bucket bunga

"Sapa dulu kek pacarnya, halo sayang, aku kangen kamu, gitu kek" Balas paul

"Sini bunganya, bagus. Aku suka" Nabila mengabaikan ucapan paul barusan

"Jangan bikin aku gemes deh"
Kemudian paul memberikan bucket itu kepada kekasihnya.

Nabila sibuk mencium wangi mawar itu sampai ia memejamkan matanya. Paul yang memperhatikan tingkah nabila yang gemas itu langsung mengusap puncak kepala nabila.

"Gemes banget pacar akuuu" Ucap paul dengan gaya bicaranya yang dibuat seperti anak kecil

"Emang paling bisa kamu soal nyogok aku kalo abis marahan" Ucap nabila kepada paul

"Itu tuh tanda permintaan maaf sama reward buat kamu. Bukan buat nyogok huuu"

"Sama aja bambang"

"Siapa bambang?" Tanya paul dengan candaannya

"Tuh satpam depan" Balas nabila

Mereka pun tertawa dengan candaan recehnya itu. Bahagia mereka ternyata sangat sederhana, tidak perlu ditempat yang mewah dengan pemandangan citylight seperti orang kebanyakan, cukup didalam mobil dengan penuh candaan didalamnya sudah membuat mereka bahagia.

"Mana pelukan buat aku hari ini?" Tanya paul

"Biasanya juga langsung meluk, kenapa harus nanya dulu?" Kini giliran nabila yang bertanya

"Siapa tau kamu yang mau meluk aku duluan" Sindir paul yang merasa nabila tidak pernah memeluknya terlebih dahulu

"Kan kamu yang mau" Balas nabila

Kini mereka berhadapan. Paul merentangkan tangannya dan langsung memeluk gadis didepannya itu. Pelukan itu tidak begitu lama, paul hanya ingin merasakan ketenangan saat masalahnya perlahan akan selesai. Ia melepaskan pelukan itu kemudian beralih menggenggam tangan nabila.

"Aku boleh ngomong gak?" Tanya paul sambil menatap nabila

"Emang dari tadi kamu gak ngomong?"

"Aku seriusss" Balas paul setelah mendengar ucapan nabila yang menjengkelkan

"Iyaa iyaaa. Mau ngomong apa?" Kini nabila beralih ke mode seriusnya karena mengerti jika paul sudah meminta izin untuk berbicara, itu berarti topik yang akan dibicarakan memang serius.

"Buat masalah kemarin soal aku sama kamu, aku rasa masih ada satu yang ganggu pikiran aku. Aku tau aku salah, selalu aku bilang gitu dari kemarin karena emang aku salah. Tapi aku sempet ngerasa kesel sama kamu karena kamu gak mau dengerin penjelasan aku dari awal" Ucap paul dengan serius

"Yang aku pengen kemarin itu kamu bisa dengerin penjelasan aku dulu, setelah itu kamu mau marah gak masalah. Aku stress kayak orang gila waktu kamu block semua sosmed aku, aku hilang arah, pikiran aku kacau, aku beneran takut kehilangan kamu kemarin" Lanjutnya dengan suara lembut tetapi juga tersirat emosi didalamnya

"Sekarang aku yang ngomong boleh?" Tanya nabila

Paul mengangguk sebagai tanda persetujuan

"Iyaa aku salah soal itu, aku minta maaf juga, tapi aku punya alesan kenapa aku bisa kayak gitu. Aku shock, bangettt malah. Waktu itu kita masih baik-baik aja, kamu juga baru ngirimin aku matcha, terus tiba-tiba ada yang ngirimin aku foto kayak gitu. Aku tau pasti kamu ngerti gimana posisinya aku saat itu. Disitu aku ngerasa kalo sifat kamu ke aku itu penuh kepalsuan. Kamu manis ke aku ternyata cuma buat nutupin kesalahan kamu, biar aku gak curiga atau apalah, aku bener-bener mikir kayak gitu kemarin. Aku gak mau diganggu bukan berarti aku gak mau nyelesaiin masalahnya cepet-cepet, aku pengen redaiin dulu emosi aku, biar aku juga gak gegabah ngambil keputusan nantinya. Ngerti?" Jelas nabila panjang lebar

Paul kembali mengangguk, kemudian ia melanjutkan perkataannya

"Iya aku ngerti, aku udah gak kesel lagi sama kamu. Tapi kamu jangan pernah mikir kalo aku penuh kepalsuan kayak tadi, aku sedih tau kamu ngomong gitu"

Nabila menahan tawanya karena melihat eskpresi paul yang seperti anak kecil saat tidak dibelikan permen oleh ibunya

"Kamu jangan ketawa, aku serius" Kesal paul karena melihat nabila menahan tawanya

"Muka kamu lucu" Ucap nabila sambil tertawa karena sudah tidak bisa ia tahan lagi

"Jangan gitu naaa, aku seriusss"

Nabila mengiyakan permintaan kekasihnya itu. Ia sedang tidak ingin melihat drama yang sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan, lebih baik ia iyakan saja agar cepat

"Iyaaa, aku gak ngomong gitu lagi"

Setelah menyelesaikan apa yang belum selesai tadi, kini paul mengajak nabila untuk makan.

"Makan yuk, kamu lagi pengen makan apa?" Tanya paul

"Yah aku udah makan tadi sebelum kamu kesini. Atau kamu mau makan didalem?" Tawar nabila kepada paul untuk makan dirumahnya

"Yaudah gapapa, aku nanti nyari makan sambil jalan aja deh"

"Maaf ya aku gak bisa nemenin kamu nyari makan, aku pengen istirahat hari ini. Waktu kemarin aku susah tidur tau" Ucap nabila

"Iyaa gapapa, kamu istirahat aja ya. Aku pulang sekarang deh biar kamu istirahat sama biar aku cepet makan, laper soalnya" Balas paul diiringi dengan cengirannya diakhir kalimat

Nabila kembali mengajak paul untuk makan dirumahnya

"Mending kamu makan didalem aja, aku temenin"

"Enggak ah, aku lagi pengen mcd, mau drive thru aja nanti" Balas paul

"Yaudah, hati-hati nyetirnya, aku turun sekarang ya. Makasih bunganya" Ucap nabila kepada paul

"Iyaa sayang, istirahat ya. Aku pulang.
Aku sayang sama kamu"

"Aku juga sayang sama kamu. Udah ya, kamu hati-hati pokoknya" Balas nabila

"Iyaa bawelll"

"Kabarin aku kalo udah sampe apart" Pinta nabila

"tsiap bosttt"

Setelah itu, nabila turun dari mobil dan menunggu hingga paul menjalankan mobilnya. Paul membunyikan klakson pertanda ia akan menjalankan mobilnya dan nabila melambaikan tangannya pertanda ia mengerti jika paul akan pulang. Nabila pun masuk kedalam rumah dan langsung menuju kamarnya untuk beristirahat.

******

Paul menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedikit diatas rata-rata. Setelah membeli mcd seperti yang tadi ia katakan kepada nabila, paul pun kembali melanjutkan perjalanan menuju apartemennya. Ia memutuskan untuk makan di apartemen saja, agar lebih leluasa.

Jalanan saat itu cukup longgar sehingga paul bisa menjalankan mobilnya dengan cepat, ia sudah sangat lapar dan ingin segera makan. Ia membuka ponselnya berniat untuk mendengarkan musik dan ternyata ponsel miliknya itu lowbat,  pada akhirnya ia menancap gas mobilnya tanpa jeda.

BRAKKKK.....

Komang [ SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang