Mobil putih milik paul baru saja berhenti didepan rumah milik nabila. Tidak lama ia menunggu, nabila pun memasuki mobil dan duduk disamping sang pemilik mobil (juga sekaligus kekasihnya).
"Hai" Sapa nabila kepada paul
"Hai" Balas paul dengan senyuman manisnya
"Udah siap? Gak ada yang ketinggalan?""Gak ada, udah aku cek tadi" Balas nabila
"Yaudah kita jalan ya"
Paul pun menjalankan mobil miliknya untuk mengantar nabila shooting podcast.
"Ini nanti kamu gapapa nungguin aku? lama loh" Ucap nabila disela perjalanannya
"Gapapa sayang, aku tungguin selama apapun" Balas paul dengan senyuman jahilnya
"Gombal dasar" sindir nabila
"Aku beneran ya, gak gombal sama sekali. Oh iya kamu mau ngomongin apa soal kita?" Tanya paul yang mengingat ucapan nabila saat di chat
"Nanti aja ya? abis kita ke mall baru ngobrol"
"Aku ada salah ya? kok kayak serius banget" Tanya paul
"Enggak sayang, aku cuma pengen cerita aja, udah lama kan kita gak cerita" Balas nabila menenangkan paul
"Yaudah deh"
Kini mereka sudah sampai di lokasi nabila shooting. Paul selalu mendampingi nabila kemanapun ia pergi.
"Semangat shootingnya"
"Jangan kepancing" Bisik paul sambil tertawa kecilNabila mencubit pinggang paul dan memberikan tatapan tajamnya
"Bahaya sayang" Ucap paul dengan masih berbisik
"Udah ah diem. Kamu kalo misal bosen tunggu di mobil aja gapapa ya" Ucap nabila
"Iyaa gampang. Kamu semangat yaa"
Nabila mengangguk lalu ia bergegas meninggalkan paul karena akan mulai shooting.
*****
Sekitar 2 jam paul menunggu nabila, akhirnya shooting itu selesai. Kini mereka sudah berada didalam mobil untuk pergi ke mall.
"Kamu mau makan apa?" Tanya paul kepada nabila
"Sushi, ya ya ya?" Pinta nabila
"Iya boleh. Abis aku nyari barang atau pas kita sampe langsung makan? Kamu laper banget gak?"
"Cari dulu barang yang mau kamu beli aja baru makan. Kamu mau beli apa emang?" Tanya nabila
"Aku mau beli celana, baju, sama yang lain deh pokoknya. Celana sama baju aku udah pada gak muat" Ucap paul dengan raut wajahnya yang kesal
Nabila sedikit tertawa
"gapapa, berkembang itu namanya""Males, aku diet gak ada yang dukung, malah pada nawarin ini itu, aku kan jadi pengen"
"Itu kamu aja yang gampang kegoda" sindir nabila
"Ya siapa yang gak kegoda sih ditawarin makanan enak? mana lagi laper kan jadi aku makan juga"
"Terus sekarang kamu mau ikut aku makan sushi?" Tanya nabila
"Mau" Balas paul cepat
Nabila tertawa
"Dietnya besok aja ya sayang? kalo gak besok ya masih ada besoknya lagi" Ucap nabila sambil menatap paul"Takut kamu nyari cowok lagi yang badannya bagus"
"Apa sih kok mikirnya kayak gitu? jelek" omel nabila
"Tuhkan kamu aja bilang aku jelek"
"Jelek mikirnya, bukan orangnya. Udah ah aku males debat, jangan mikir aneh-aneh"
Paul pun diam dan mengakhiri perdebatan itu hingga mereka sampai di mall.
****"
Setelah berkeliling dan mendapat barang yang dicari oleh paul, kini mereka berada di tempat sushi sesuai permintaan nabila tadi. Sembari menunggu pesanan mereka datang, paul kembali membahas tentang ucapan nabila di chat waktu itu.
"Ayo kamu mau ngomong apa?" Tanya paul
"Dari tadi aku udah ngomong"
"Aku serius sayang, apa yang mau kamu omongin?" Tanya paul dengan lembut
"Aku pengen bikin perjanjian sama kamu"
Paul mengangkat sebelah alisnya seperti meminta penjelasan perjanjian apa yang nabila maksud itu
"Aku mikir, sekarang kita udah keluar dari idol dan bener bener masuk ke dunia entertain, kita bakal ketemu banyak orang yang sebelumnya kita belum pernah ketemu, kita bakal kerjasama sama orang, dan masih banyak lagi"
"Aku pengen kita tetep profesional, baik itu aku ataupun kamu. Aku ngomong gini karena aku takut kamu gak bisa kontrol diri kamu waktu nanti aku ada kerja bareng sama cowok atau siapapun itu. Aku sering bilang kan ke kamu kalo cemburu kamu yang berlebihan itu hal yang paling aku gak suka. Kamu cemburu boleh, tapi diliat liat dulu kondisinya, jangan langsung meledak ledak"
Ucapan nabila terhenti saat makanan mereka datang, kemudian ia melanjutkan pembicaraannya
"Komunikasi kita juga harus tetep jalan, kamu pernah bilang ke aku kalo dalam hubungan itu yang paling penting komunikasi dan saling percaya. Kalo nanti ada suatu hal yang kamu liat atau kamu denger dari orang tentang aku, jangan asal percaya aja, tanya ke aku dulu itu bener apa nggak. Semua yang aku omongin sekarang juga berlaku buat aku sendiri, bukan kamu doang. Kamu ngerti kan apa yang aku maksud?"
Kini nabila membiarkan paul untuk membuka suara
"Aku ngerti, aku paham. Aku setuju kok sama perjanjian yang kamu buat ini. Tapi kalo nanti aku lepas kendali, ingetin aku ya? Aku masih belum bisa ngontrol emosi aku sepenuhnya, aku masih butuh kamu buat ngingetin aku, ya sayang? Ucap paul sambil menatap nabila lekat
"Iyaa pasti. Ini langkah besar buat kita berdua, jadi aku minta lakuin yang terbaik, jangan campurin urusan kerjaan sama masalah pribadi nanti. Inget ya,
P R O F E S I O N A L" Ucap nabila dengan sedikit penekanan di akhir kalimatnya"Iyaa sayang, makasih udah mikir sampe sejauh ini. Ternyata kamu udah bukan anak kecil lagi" Ucap paul diiringi tawanya
"Ish males"
"Udah ah makan dulu, jangan ngomel terus" Ucap paul
"Aku gak ngomel ya!"
"Tuh itu barusan ngomel" ledek paul
"Males, diem ah aku mau makan" Ucap nabila yang langsung melahap makanan yang ada dihadapannya.
Paul tertawa melihat tingkah gemas gadisnya itu.
Tidak banyak yang mereka lakukan hari ini, namun semua itu sudah cukup untuk mereka yang akhir-akhir ini sulit untuk bertemu dan jarang mengobrol. Tapi apapun yang terjadi, mereka akan tetap berusaha untuk menjaga hubungan yang selama ini sudah mereka bangun dengan susah payah.
Masih inget kan kalo author satu ini suka up di jam kunti? WKWK
KAMU SEDANG MEMBACA
Komang [ SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"Tasbihku dan Tridatumu sudah tidak bertaut, alhamdulillah dan astungkara sudah tidak bersaut, tapi apakah dalam sujudku dan muspamu masih terlantun doa yang sama? Kepada arca mu kau menitipkan Kepada Tuhan ku, aku menetapkan Di atas sajadah cintaku...