Paul menghampiri nabila yang sedang bersama anggis.
"Ngapain sih ni orang ngikutin. Suruh pergi aja kak anggis"
Anggis yang tidak tahu apa yang terjadi itu kebingungan
"Kalian kenapa sih? Heh lo ngapain nabila?" Tanya anggis kepada paul sambil matanya melotot
"Gapapa, geser dulu, gue mau ngomong deket nabila"
"Jangan kak anggis, udah diem aja disini, lagian aku lagi males ngomong sama dia bilangin" ucap nabila sambil menahan anggis agar tidak berpindah
"Geser nggis" pinta paul
"Kak anggis udah diem aja" Ucap nabila masih menahan anggis
"ASTAGAAA, AU AH PUSINGGGG. Aku mau pindah aja ya tolong biarkan saya pergi dan tidak mendengar urusan rumah tangga oke bye" Ucap anggis sambil pergi meninggalkan mereka berdua
Nabila sibuk memainkan hp dan mencoba mengabaikan lelaki disampingnya
"Nab itu cuma temen ya inget"
"Aku cuma say hi aja"
"Kamu dengerin aku ngomong gak sih?" kesal paul yang omongannya tidak digubris oleh nabila
"Ck" decak paul sambil merebut hp nabila dan memasukkan ke dalam saku celana.
Nabila pun beranjak dari duduknya dan mulai berjalan namun ditahan oleh paul
"Jangan pergi dulu, sini duduk" ucap paul menarik tangan nabila dan menyuruhnya untuk duduk kembali
"Apa sih? kalo mau liat itu hp ya liat aja. Gak ada yang aku sembunyiin kaya kamu" sindir nabila
"Ngambek mulu" ucap paul sambil mengusap kepala nabila
"Don't touch me" ucap nabila sambil menyingkirkan tangan paul dari kepalanya
"Dih, gitu banget"
"Cuma temen? yakin? Aku stalk postingannya ada komen kamu tuh tahun 2019 pake love item sama merah, yakin temen?" tanya nabila
Paul yang sedikit kaget karena nabila tau hal itu langsung memegang tangan nabila
"Oke oke maafin aku sayang, maaf ya. Cuma aku gak ada niat apa-apa selain sekedar say hi karena aku putus sama dia juga baik-baik dan udah lama gak contact-an, itu aja"
Nabila berusaha melepas genggaman paul namun tentu tenaganya kalah oleh paul
"Terserah, mau kamu alesan apa aku pura-pura percaya aja"
"Emang salah aku nyari penyakit sendiri, ujungnya sakit hati sendiri""Enggakkk, aku minta maaf, aku yang salah. Maafin aku ya?" ucap paul sambil menatap nabila dan nabila memalingkan wajahnya
"Balikin hp aku" ucap nabila
"Maafin dulu"
"Balikin kak"
"Apa sih kak kak segala"
"Jangan bikin aku buang tenaga lagi please. Balikin hp nya. Bentar lagi mulai latihan lagi"
Akhirnya paul mengembalikan hp nabila.
Namun ia belum melepaskan genggamannya"Lepas" ucap nabila sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman kekasihnya itu
"Enggak, maafin dulu"
"Terserah lah aku cape" ucap nabila sambil menyandarkan dirinya di kursi
Paul yang melihat nabila seperti sangat lelah merasa bersalah. 'bodoh banget sih, ngapain juga chat mantan tiba-tiba, aneh lo paul'
"Hei" panggil paul sambil mengelus kepala nabila
Nabila menepis tangan paul dari kepalanya
"Udah ya marahnya, sekarang kan aku cuma punya kamu"
Nabila menegakkan badannya dan menatap paul
"Kalo cuma aku, ngapain chat mantan tiba-tiba? mikir gak sih?" ucap nabila pelan namun penuh penekanan
"Aku cuma say hi sayang, gak lebih. Emang salah buat jaga komunikasi? aku kan bilang kita putusnya baik-baik dan sekarang jadi temen"
"Aku sama kamu juga berawal dari temen, inget"
"Aku cape ya marah-marah sama kamu terus, bisa gak jangan nyari perkara?"
"Iya iya maaf, maafin akuuu" ucap paul dengan puppy eyes-nya
"Kapan-kapan" balas nabila
"Kok gitu? jangan lama-lama ngambeknya"
"AYO SEMUANYA, LATIHAN LAGI. GO GO GO"
Teriakan coach tersebut membuat nabila bangkit dari duduknya dan ucapan paul terhenti karena ia sudah tidak bisa melanjutkan omongannya sekarang.
Padahal part ini semalem udah kelar, ya sengaja aja sih pengen up pagi2, gausah protes lu semua, ntar gue ngambek ga up satu minggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komang [ SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"Tasbihku dan Tridatumu sudah tidak bertaut, alhamdulillah dan astungkara sudah tidak bersaut, tapi apakah dalam sujudku dan muspamu masih terlantun doa yang sama? Kepada arca mu kau menitipkan Kepada Tuhan ku, aku menetapkan Di atas sajadah cintaku...