26

5.4K 342 44
                                    

Seperti biasa, hari ini para kontestan disibukkan dengan aktivitas di karantina. Semakin dekat dengan hari senin, semakin padat juga aktivitas mereka. Tidak bisa dipungkiri jika mereka lelah dengan semua ini. Namun demi cita-cita yang ingin dicapai, mereka tetap berusaha untuk bisa bertahan. 

Diruang latihan, terlihat Paul dan Nabila baru saja selesai latihan. Mereka duduk disofa ruang tunggu untuk menunggu teman yang lain selesai. Namun, Paul menyadari jika hari ini nabila tidak seperti biasanya, ia lebih banyak diam dan tidak membuka suara terlebih dahulu.

"Kenapa nab?" Tanya paul kepada nabila

"Kenapa apanya?"

"Kenapa dari tadi diem aja?" Tanya paul kembali

"Gapapa kok" Jawab nabila singkat 

Entah karena apa nabila seperti itu, namun paul lebih memilih untuk membiarkannya dan bermain ponsel. Dirinya juga sedang merasa lelah dan malas jika nanti ia banyak bertanya malah akan membuat pertengkaran.

"Powl" Kini nabila membuka suara setelah beberapa saat mereka sibuk dengan ponselnya masing-masing.

"Hm kenapa?"

"Aku dari tadi diem bukan karena bete sama kamu ya, kamu jangan ikutan bete" Ucap nabila yang dirinya juga merasa paul menjadi lebih banyak diam

"Aku gak bete, aku cuma lagi males aja kalo aku banyak tanya terus nanti malah bikin berantem. Mending aku diem kan" Jawab paul

"Yaudah kalo gitu, aku cuma bilang aja kalo aku gak bete sama kamu"

"Terus kamu kenapa? Aku penasaran tapi kalo gak mau jawab yang bener juga gapapa" Akhirnya paul bertanya kembali. Meskipun dirinya tadi tidak ingin bertanya lagi, namun jawaban nabila membuat dirinya gemas untuk bertanya

"Aku gapapa, lagi cape aja sama banyak pikiran"

"Gak mau cerita?" Tanya paul sambil menatap nabila

"Gak dulu ya" Jawab nabila diiringi senyuman tipisnya

"Kenapa kamu lebih suka mendem sendiri?"

Mendengar pertanyaan paul, nabila bingung untuk menjawabnya. Bukan hanya kepada paul saja ia memendam masalahnya sendiri, namun kepada semua orang. Lebih baik dirinya saja yang merasa berat akan semuanya, jangan orang disekitarnya ikut merasakan.

"Nanti ya aku ceritanya" Jawab nabila

"Kapan?"

"Ya nanti aja"

Persetan dengan ucapannya tadi yang ia memilih diam. Paul sudah tidak tahan untuk menahan banyak pertanyaan dikepalanya

"Sesusah itu kamu buat berbagi masalah sama aku. Aku kayak ngerasa gak guna ada disamping kamu"

Ucapan paul barusan membuat nabila bingung kembali. Kekasihnya ini memang keras kepala. Jika dirinya ingin A maka harus A. Seperti saat ini, dirinya tetap bersikeras untuk mendapat jawaban yang benar dari nabila.

"Bukan gitu, aku emang lagi gak pengen cerita aja" 

"Selalu kayak gitu. Lagi gak pengen cerita lah, bilang nanti lah, tapi ujungnya tetep kamu pendem sendiri. Kamu anggep aku apa?" Paul terus menuntut nabila untuk menjawab

"Kok kamu ngomongnya gitu?"

"Tiap kamu bilang lagi banyak  pikiran itu bikin aku sedih. Aku gak tau apa yang kamu pikirin sampe bisa ngubah kamu jadi pendiem. Aku gak tau hal berat apa yang lagi kamu simpan sendiri. Kamu gak cerita ke aku bukan berarti aku gak ikut mikirin, justru malah nambah pikiran buat aku. Aku mikirin masalah apa yang kamu simpan ditambah aku mikirin kenapa kamu gak cerita sama aku. Apa aku gak bisa jadi tempat cerita kamu, atau aku yang emang belum kamu percaya buat jadi tempat keluh kesah kamu" Ucap paul panjang lebar

"Aku gak maksud bikin kamu ngerasa kayak gitu. Aku minta maaf kalo malah bikin kamu nambah pikiran, tapi aku emang gak mau cerita aja. Bukan ke kamu doang aku gak cerita, tapi kesemua orang"

"Yaudah terserah kamu"

Setelah itu paul kembali bermain ponsel dan nabila yang masih terdiam setelah merasa dirinya salah menjawab pertanyaan paul. Namun ia juga bingung harus menjawab apa lagi karena ucapannya tadi sudah jujur. 

Disaat yang bersamaan, terlihat rony dan salma yang baru selesai latihan.

"Ron balik langsung?" Tanya paul

"Iya, mau tidur gue" Jawab rony

"Dipikiran lo cuma tidur aja, heran gue" Ucap salma heran dengan kehidupan rony yang isinya hanya tidur

"Tidur sama lo sih yang sebenernya gue pikirin" Ucap rony sedikit menggoda salma

"Gue tonjok juga lo lama-lama" Kesal salma 

"Ayo balik, gue juga balik langsung" Ajak paul yang sudah beranjak dari duduknya

"Kamu sama salma balik ke kamarnya, aku cape mau isitirahat langsung" Ucap paul kepada nabila

Nabila hanya mengangguk. Baru kali ini paul tidak memaksa untuk mengantarnya. Padahal secape apapun, paul selalu mengantar nabila hingga depan pintu kamarnya, tapi kali ini tidak. 'Apa dirinya sudah lelah menghadapi semuanya?' 

"Lo nyium bau-bau gak sal?" Bisik rony kepada salma

"Bau mulut lo" jawab salma dengan malas

"Kurangajar. Maksud gue tuh bau-bau pertengkaran rumah tangga"

"So tau lo. Udah kayak tetangga komplek yang gibah ditukang sayur"

"Nyesel gue ngajak ngomong lo" Ucap rony setelah mendengar jawaban salma yang membuat mental health nya kena

"Buruan ron" Ajak paul yang sudah menunggu rony

"Iya iya. Gue duluan ya sal, nab" Pamit rony kepada salma dan nabila sedangkan paul sudah mulai berjalan keluar dari ruang latihan

Salma duduk disamping nabila. Sebenarnya saat rony tadi berbisik kepadanya, ia juga sadar jika pasangan ini tidak seperti biasanya, namun ia lebih memilih diam karena tidak enak jika gibah dengan rony, khawatir keceplosan.

"Kenapa lagi nab?" Tanya salma kepada nabila

"Biasalah kak, emang lagi cape aja makanya cepet emosi jadi diem-dieman" Jawab nabila yang mengerti maksud pertanyaan salma arahnya kemana

"Emang diem tuh kadang gak selamanya salah, gak selamanya bener juga. Tapi kalo bisa diselesaiin dengan ngobrol berdua ya mending ajak ngobrol daripada diem-dieman" Ucap salma kepada nabila

"Iyaa kak salma, makasih ya wejangannya" Ucap nabila dengan intonasinya yang terdengar becanda

"Aku serius loh ini" 

"Hahaha iyaa mamiku, aku juga serius makasihnya" jawab nabila

"Yaudah yuk balik bareng ke kamarnya" Ajak salma 

"Iyaa ayo"

Setelah itu mereka berjalan menuju kamarnya masing-masing yang tidak berjauhan.



Hola, nungguin ya? wkwkwk

maapin ya ges lama. 2 hari ini lagi cape aja sampe gak bisa mikir, tapi hari ini better kok.

Makasih yang udah nungguin cerita ini dan nanyain kabar aku (terharu ada yang komen di wp sama tiktok nanyain kabar meskipun ujungnya nagih buat update wkwk)

Gatau emg lagi pengen sedih sedihan makanya part ini isinya agak serius ya wak. Maafin kalo banyak typo, aku lagi males baca lagi wkakakak

Ayo kasih aku hiburan!!!



Komang [ SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang