41

6.8K 482 117
                                    

Warning!!!
Typo bertebaran, harap maklum

Happy reading guysss

*****

Setelah mengantar rony pulang, kini tinggal paul dan nabila yang akan melanjutkan agenda jalan-jalannya. Namun sebelum itu, mereka akan sarapan terlebih dahulu mengingat keduanya belum sarapan.

"Kamu mau makan apa sayang?" Tanya paul kepada nabila

"Bubur, kamu mau gak?"

"Boleh" Balas paul

"Oke, kita cari yang pinggir jalan aja ya"

"Iyaa. Tapi sebelum itu, jawab pertanyaan aku dulu" Ucap paul

"Hah apa?" Balas nabila kemudian mengalihkan pandangannya dari yang semula kearah jalanan, kini menatap paul

"Kamu tim bubur diaduk atau gak diaduk?" Tanya paul diiringi tawanya

"Jawab bareng, kalo sama berarti gak usah debat"

"Oke"
mereka mulai berhitung bersama

1...

2...

3...

"DIADUK" Jawab keduanya bersamaan

"Alhamdulillah gak berantem pagi pagi" Ucap nabila lega, namun setelah itu mereka tertawa bersama

"Lagian ya aku aneh kok ada orang makan bubur gak diaduk, rasanya pasti beda-beda orang gak rata bumbunya. Mana malah bilang kalo bubur diaduk tuh gak estetik lah, gak menghargai karya tukang bubur lah, padahal makanan ya buat dimakan anjir bukan buat hiasan" Ucap paul panjang lebar

"Kamu bisa gak ngomong sama aku jangan ada anjir nya?" Ucap nabila dengan ekspresi datarnya

Sebenarnya ia ingin menanggapi celotehan paul soal bubur diaduk dan tidak diaduk itu, namun setelah mendengar kata 'anjir' moodnya langsung turun. Ia tidak suka jika paul berbicara sepeeti itu dengan dirinya.

Paul mengalihkan pandangannya sebentar kearah nabila kemudian mengusap puncak kepalanya

"Iyaa iyaa maafin aku ya, spontan sayang, kebiasaan ngomong sama rony"

"Nyetir yang bener" Ucap nabila mengabaikan ucapan paul barusan

"Jangan ngambek"

"Nggak, aku gak ngambek. Eh itu didepan ada tukang bubur, itu aja ya" Ucap nabila setelah melihat dari kejauhan jika ada tukang bubur

"Oke siap tuan putri" Balas paul

"Geli"

"Geli atau salting?" Goda paul

"GELI! Udah ah kamu tuh godain aku terus" Kesal nabila

"Iyaa iyaa. Ayo turun" Ajak paul setelah ia memarkirkan mobilnya yang tidak jauh dari tukang bubur itu

Mereka pun turun dan memesan 2 mangkok bubur.

Mereka pun turun dan memesan 2 mangkok bubur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Komang [ SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang