Chapter Twenty Five

7.3K 581 9
                                    

Pengumuman libur semester genap hari ini. Usai pembagian raport dengan hasil teramat memuaskan, Anna kembali meraih juara satu. Otomatis akan masuk ke kelas dua belas A. Rani juga tak kalah bahagia ketika berhasil menyabet peringkat ketiga dari sepuluh besar.

"Aku seneng banget!"

Keduanya saling berpelukan sampai-sampai meneteskan air mata haru. Mereka naik kelas dan harapan besar nantinya akan satu kelas. Tak lupa mengabadikan momen membahagiakan ini dengan berfoto bersama.

Selang beberapa detik memposting foto di akun Instagram pribadi Anna, sebuah telpon berdering. Dan panggilan masuk dari sahabatnya yang kini jauh di mata. Eva.

"Congratulations! Kalian hebat, kalian keren banget!" pekik Eva ketika video call telah tersambung.

"Makasih, kamu gimana di sana?" tanya Anna.

"Hm, aku masih belum. Mungkin besok atau lusa," balas Eva sambil berjalan menyusuri trotoar.

"Lagi musim semi ya di sana?" celetuk Rani.

"Iya guys, aku Insya Allah pulang liburan semester kali ini ke Indonesia," beritahu Eva semakin membuat kedua sahabatnya memekik kegirangan.

"Kapan?" tanya keduanya kompak.

"Wow, wow, wow, kalem Mbak! Kemungkinan besar, begitu pembagian raport selesai aku sekeluarga langsung otw, karena cuma nunggu raport aku doang yang gak keluar-keluar," kekeh Eva.

"Sip! Niatnya liburan ini aku mau habiskan waktu seminggu di rumah Anna, abistu kita healing keliling kota Surabaya," kata Rani.

"Tunggulah, aku mau juga," rengek Eva di seberang sana.

"Kita bakal tungguin kok, tapi kamu izin dulu sama mama papa kamu," ujar Anna menjanjikan.

"Gampang. Eh, aku tutup dulu ya, mau nyebrang jalan ini," ucap Eva membalikkan kamera memperlihatkan jalanan raya penuh dengan kendaraan.

"Oke-oke, hati-hati semoga selamat sampai Indonesia nanti," kata Rani.

"Aamin, makasih. Sekali lagi selamat atas kenaikan kelas juga prestasi yang kalian raih!" Eva melambaikan tangan sebelum menutup panggilan.

"Semoga kamu juga dapat nilai terbaik!"

Usai panggilan di tutup, mereka masih tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia yang membuncah. Sesekali Anna melirik ke samping lalu tersenyum. Ada Lucanne di sana sambil tersenyum manis untuknya.

"Selamat, kamu hebat, Anna!" bisik Lucanne.

Anna mengangguk dengan bibir tergerak mengucap 'terima kasih' tanpa suara. Suara bel mengintrupsi seluruh siswa-siswi dan sebuah pengumuman meminta mereka berkumpul di lapangan.

"Yok!" ajak Rani menggandeng lengan Anna.

Sekarang sudah berbaris rapi, sang kepala sekolah pun sudah berdiri sambil memegang mickropon.

"Selamat siang anak-anak!"

"SIANG PAK!"

"Masya Allah, suaranya lantang sekali. Mau liburan jadinya pada semangat, ya?"

Mereka hanya tertawa kecil menanggapi.

"Baik, disini bapak akan memberitahu bahwasanya liburan untuk semester genap kali ini selama 2 Minggu—"

"YES!"

"Ssst ... Bapak belum selesai bicara. Mohon di dengarkan baik-baik."

"Jadi, selama 2 Minggu, bapak harap kalian benar-benar menikmati liburannya dan tidak membuat masalah di luar sana yang dapat mencemari nama baik sekolah kita. Bisa di mengerti? Kemudian, ketika sudah tiba masanya kembali masuk sekolah, kami sudah tentukan kelas dan nama-nama siapa saja yang masuk di kelas A, B, C, D dan E akan di tempel di mading depan kelas bisa kalian mengeceknya nanti, juga untuk kepengurusan OSIS baru, mohon kerjasamanya saat nanti mulai penerimaan siswa-siswi baru. Paham semuanya?"

LUCANNE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang