Chapter Ten

20.2K 1.3K 90
                                    

"Bagaimana sekolahnya tadi?" tanya Lucanne begitu Anna datang menaruh tas di atas kasur.

"Lumayan," ucap Anna sembari melepas dasi ia menoleh ke samping. "Lumayan bikin capek," imbuhnya dan berbaring di atas kasur  masih lengkap memakai seragam.

"Apa yang membuatmu capek, hm?" Lucanne berpindah posisi, ia duduk bersila di lantai. Anna mengangkat kepalanya sebentar sebelum akhirnya kembali menjatuhkan di atas bantal.

Jari-jemari lentik Anna digerakkan seolah sedang memetik lampu di langit-langit. "Berinteraksi dengan orang lain, energiku terkuras habis," sahutnya sambil mengedipkan mata.

"Bukankah berinteraksi adalah satu konsep manusia untuk menyampaikan suaranya?"

"Hm, tapi aku kurang menyukainya."

Lucanne terkekeh geli mendengarnya. Helaan napas Anna begitu berat. Ia pejamkan mata, membiarkan Lucanne tertawa sendirian. Saat hendak buka suara Lucanne tekan kedua bibirnya ke dalam ketika mendengar suara dengkur.

Hantu itu memaklumi saat Anna hanya diam dan malah meninggalkannya tidur pulas. Dengkuran halus cewek itulah yang membuatnya tersenyum.

Kontan Lucanne berdecak saat ada sosok lain terus menangis dan meminta tolong.

"Ssst ... Sudah jangan menangis, Anna sedang tidur. Jangan sampai dia terbangun karena terganggu oleh suara tangismu itu. Diamlah, oke."

Kemudian Lucanne merotasikan matanya menatap ke arah lainnya. "Kamu juga, jangan berisik. Anna saya sedang tidur."

Begitu suaranya di lantangkan, tak ada satupun sosok yang berani bersuara. Kembali hening seperti semula.

Selama Anna tertidur ia terus berada dekat, menunggu sampai kembali terbangun. Tidak peduli hingga berjam-jam sekalipun. Ingin mengusap kepalanya andai bisa untuk memberikan ketenangan untuk gadis-nya.

Sekitar dua jam kemudian Anna terbangun dibarengi suara azan. Terduduk dengan wajah layu. Mengucek mata sebentar dan menoleh samping. "Akhirnya kamu bangun."

Anna hanya tersenyum tipis, masih malas mengeluarkan suara. Setelah kesadaran terkumpul sempurna, ia beranjak dari kasur untuk mencuci muka sekaligus mandi. Saat air menyentuh permukaan wajah rasanya teramat dingin. Dengan terburu-buru Anna mengguyur tubuh.

Perlu waktu sekitar 20 menit Anna menyelesaikan ritual mandinya. Kembalinya ke kasur, cewek itu meraih tasnya untuk diletakan di atas meja.

"Tumben gak keluyuran," celetuk Anna dengan wajah segar serta suara masih sedikit serak.

"Keluyuran?" beo Lucanne menatap heran ke arah Anna yang sibuk mengucek hidung karena gatal.

"Iya. Jalan keluar kamar kek atau ke mana gitu. Gak bosan di sini terus?" Anna menoleh, Lucanne hanya menggeleng lalu menghampirinya.

"Ada kamu di sini, mengapa saya harus merasa bosan?"

Menatap kosong ke arah depan dengan mata ia kedip kan beberapa kali Lucanne menghela. "Apakah harimu menyenangkan?" tanyanya seraya menoleh.

Anna yang tengah sibuk menyusun buku bergumam sebentar. "Ya ... begitulah," sahutnya enteng.

"Tidak ingin bercerita?"

LUCANNE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang