Anna berhasil menyelesaikan tiga tahun sekolah menengahnya. Kini saatnya Anna melanjutkan pendidikan SMA-nya. Karena jarak ke sekolah barunya yang jauh, Anna memutuskan untuk menyewa kost. Untungnya jarak antara sekolah dan asrama sangat dekat.
“Apakah kamu yakin?” Ayah bertanya dengan ekspresi khawatir di wajahnya. Entah kenapa Anna selalu merasa tidak siap meminta izin untuk tinggal sendiri.
“Ya, Ayah. Selain hemat, Anna juga sudah dewasa, jangan khawatir. Anna bisa menjaga diri," dia meyakinkan ayahnya sambil membelai punggung ayahnya dengan lembut.
Ayah dan ibu saling berpandangan. Lalu dia mengangguk setuju. Anna puas dengan jawaban mereka. Kemudian dia mengambil helmnya dan berdiri untuk pergi mencari kebenaran letak kost yang nantinya akan Anna sewa .
“Anna ingin mencari info kost yang dekat dari sekolah,” katanya sambil berdiri dan menyalami tangan kedua orangtuanya. “Assalamualaikum,” ucapnya pamit begitu keluar dari teras rumah.
“Waalaikumsalam, kalau sudah ketemu yang cocok, beritahu ya!” kata sang ibu sambil berjalan keluar pintu bersama ayahnya. Anna mengacungkan jempolnya, lalu memakai helm-nya. Jarak menuju kost memakan waktu sekitar tiga puluh menit dari rumah. Jalan yang buruk menyebabkan sedikit penurunan tingkat kecepatan.
Surabaya adalah kota tempat tinggalnya. Sesampainya di parkiran, ia langsung menemui sang pemilik kost yang sedang duduk di teras rumah. Sembari berbasa-basi Anna menjelaskan tujuan kedatangannya ke sini.
"Mari, saya tunjukkan."
Anna mengekor di belakang. Ia tahu betul resiko tinggal di kost, bukan karena sendirian melainkan akan dekat dengan makhluk tak kasat mata yang tinggal di sini. Tapi tidak apa-apa. Bagaimanapun, tujuannya di sini hanya menumpang tinggal sampai masa sekolahnya berakhir, bukan untuk mengganggu.
Sesampainya di sana tanpa berpikir panjang Anna akan menyewa kamar kost tersebut sampai tiga tahun sekaligus. Ibu kost berbicara tentang peraturan di sini, gadis itu mendengarkan dengan penuh perhatian. Ya, jauh sebelum dia mengambil keputusan, Anna sudah melihat banyak pintu kost beserta penghuninya. Apalagi penghuni kost ini lumayan nakal dan selebihnya hanya diam menjadi penunggu.
“Jadi, bagaimana?” tanya pemilik kost setelah menjelaskan secara detil apa yang boleh dilakukan dan beberapa aturan yang harus dipatuhi.
"Baiklah. Saya memutuskan untuk menyewa kamar kost ini sampai tiga tahun ke depan," katanya tegas dengan wajah puas.
“Benarkah?” ibu kost bertanya sedikit terkejut.
“Ya, ibu. Saya merasa nyaman di kamar ini. Dan letaknya dekat sekali dengan sekolah,” jelas Anna.
“Ya sudah, kalau ada apa-apa, beritahu saya nanti,” kata ibu kost. Anna mengangguk sambil tersenyum. Dia melihat ke sekeliling isi kost tempat tinggalnya kelak selama tiga tahun ke depan. Dia kembali ke rumah pada sore hari. Meluangkan waktu pergi ke masjid untuk sholat ashar sebelum pulang.Ibu dan ayah menunggu dengan tidak sabar di rumah. Pasalnya hingga pukul lima sore, Anna belum juga kembali. Mereka terus berdoa agar Anna diberikan keselamatan di manapun dia berada.
“Assalamualaikum, Anna pulang,” seru Anna, membuat kedua orangtuanya berjalan tergopoh keluar rumah.
"Waalaikumussalam."

KAMU SEDANG MEMBACA
LUCANNE [TAMAT]
TerrorBukan manusia maupun tokoh fiksi. Dia nyata hanya beda dimensi. Kalau masih ragu sama keaslian ceritanya, jangan terlalu dipikirkan, yang penting menghibur.