1

7.5K 237 25
                                    


Seorang gadis yang baru saja bangun dari tidurnya menatap seisi ruangan yang sudah ia tempati hampir satu bulan sejak ia sadar dari tidur panjangnya.

Ia Hazelia Yolanda yang baru saja bangun dari tidur panjangnya, hari ini ia sudah di perbolehkan untuk pulang ke rumahnya tentu saja, karena pihak rumah sakit memperbolehkannya untuk pulang, jangan di tanya dengan cara apa ia pulang ? Tentu saja di bantu oleh April dan suaminya Charlie.

Jika tidak ada mereka maka sudah di pastikan Hazel tidak akan bisa apa apa selain rebahan di ranjang rumah sakit, koma dua tahun tentu saja membuat kakinya mati rasa dan sulit untuk di gerakan maka dari itu dua Minggu awal setelah ia sadar ia langsung melatih kakinya, ia ingin cepat cepat hidup normal kembali seperti sedia kala.

Ya meski tidak ada Sindy di samping mereka, namun kehidupan akan terus berjalan bukan? Kehidupan tidak akan berhenti di saat kau terpuruk.

Soal tentang seseorang yang selalu mengiriminya bunga ? Hazel masih tidak mengetahuinya ia masih sedikit penasaran namun lebih banyak tidak peduli mengenai itu.

"Hay Hay Hay" sapa Charlie dengan hebohnya saat memasuki ruangan Hazel.

Hazel sempat berpikir jika Charlie dan Haikal cukup mirip dari segi humor dan beberapa hal lainnya yang membuat dirinya merindukan sosok Haikal dan Reza.

Mengenai Joshua? Ya sebenernya ada rasa kasihan di hati Hazel, namun ia bisa apa toh Joshua sendiri masih menganggapnya sama dengan Hazel Josephine sedangkan dirinya Hazelia Yolanda ! Mereka berbeda, dunia mereka berbeda, umur mereka berbeda, dan tentu saja sifat mereka berbeda.

Hazel hanya ingin di cintai oleh orang yang benar benar menganggapnya sebagai Hazelia Yolanda bukan Hazel Josephine.

Kembali ke Charlie.

Charlie membawa satu tas jinjing milik Hazel yang berisi pakaian ganti dan beberapa benda penting lainnya sementara April, Hazel dan kedua putra putri mereka di gendong oleh April dan dirinya tentu saja, mana mungkin April dan Charlie memberikan Hazel menggendong salah satu anaknya sedangkan kondisi Hazel saja baru sembuh.

Di dalam mobil berisi keheningan tentu saja karena Hazel tidak terlalu banyak bicara, dan kedua putra putri April tertidur.

"April Lo ada simpen chip processor Theo?" Tanya Hazel to the point.

"Chip Theo? Masih ada gak ya, kayaknya gak ada deh, gua gak mau bikin Lo seneng dulu, tapi gua bakal usahain buat cari, itu kan udah lama banget ya takutnya udah gak ada atau kenyang"

Hazel mengangguk.

"Thanks ya"

Mendengar ucapan April membuatnya tidak berharap lebih, benar juga ucapan April mereka membuat Theo saat masih menjadi pelajar di bangku perkuliahan.


.....




Sesampainya mereka di rumah Hazel dengan segera Charlie membawa tas Hazel dan menggendong putranya sementara April menggendong putrinya dan mereka memasuki kediaman Hazel yang memang kecil jika di bandingkan dengan kediaman Josephine.

Charlie meletakan tas tersebut di sofa ia langsung duduk, sementara April langsung pergi ke dapur untuk menghangatkan masakan yang sudah ia buat tadi pagi.

"Udah lah kalian gak usah repot repot gua udah ada di rumah bisa ngelakuin apa aja" ucap Hazel ah sejujurnya ia tidak ingin merepotkan kedua temannya ini.

"Ih jangan gitu lah, sebenernya kalo bisa kita mau temenin Lo sampe besok, tapi sayang nyokap Charlie sakit jadi kita harus jenguk dulu, dan rumah sakit tempat di rawatnya jauh, jadi kita cuma bisa sebentar disini" sesuai April.

"Ih nyokap Charlie lebih penting tau, udah sana pulang, biarin gua sendiri lagian nanti kalo ada apa apa juga gua telpon kalian"

"Heh gini gini kita khawatir tau" Charlie menyenggol bahu Hazel.

"Heheh yaudah sana hati hati, gua ngusir kalian"

Kalian tidak salah baca ya Hazel mengusir teman temannya agar cepat pergi bukan karena ia yang tidak tau terimakasih tapi kedua temannya itu jika tidak di usir maka tidak akan pergi, bukankah mereka memiliki urusan yang lebih penting darinya.





.........

Tok..tok..tok..

Beberapa jam berlalu dan waktu pun sudah menunjukan pukul 8 malam namun Hazel harus bangkit dari posisi rebahannya di karenakan ada yang mengetuk rumahnya.

Ceklek..

Hazel membuka pintunya dan terlihatlah seorang laki laki yang menatapnya dengan penuh kerinduan.

"Hans?"



































Hay Hay Hay

Hazel ? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang