Seperti rencana kemarin sore, GangC saat ini sedang berkumpul di markas baru mereka, yakni villa terbengkalai milik keluarga Hazel, mengapa di sebut terbengkalai? karena memang sudah lama tidak di kunjungi padahal memiliki pemandangan yang indah, tidak ada yang mengunjunginya karena akses jalan yang lumayan jauh dan saat itu kondisi jalan rusak parah, namun kali ini sudah di perbaiki, maka dari itu Hazel mengambil alih villa tersebut."Nih ada" ucap Haikal.
"Jauh banget markasnya" gumam Reza.
"Eh inget woy, kita gak boleh terlibat, karena sindy udah keluar otomatis kita gak punya pasukan, jadi satu satunya cara ya, kita harus minta tolong papi"
"Gini gak sih, anggap aja ini Chloe" tunjuk Hazel kepada gambar yang ia buat.
"Apaan kok gitu, mukanya terlalu cantik, kasih telinga babi" protes Haikal.
"CK, makan nih babi" Hazel menggambar orang biting dengan bentuk kepala babi.
"Ini Chloe, dan yang kecil ini papi, alias Om Jarvis, nah berarti kita semua udah tau motif Chloe apa, bales dendam ke gua? Loh Kenapa gua? Nggak sebenernya ke Sindy juga, tapi karena sindy bukan anggota kita, anggap aja dendam ke gua"
Hazel melingkarkan gambar dirinya dengan menuliskan target.
"Paham?"
Mereka bertiga mengangguk.
"Nah karena chloe terlalu kuat, kita harus cari musuhnya, karena apa? Musuh musuhnya musuh kita adalah sekutu yang tepat betul, nah target kita cari ini" tunjuk Hazel ke salah satu gambar orang biting tanpa nama.
.........
"Kapan tuan akan sekolah? Tuan besar bilang anda tidak harus segera menyelesaikan semua ini, ia ingin cepat cepat pensiun"
"Diamlah Ervan" ketusnya.
Ervan menghembuskan nafasnya pasrah.
"Tuan muda Abhi, laporan untuk anda" seseorang datang dengan pakaian serba hitamnya dan memberikan sebuah berkas kepada "Abhi"
"Mereka mencariku ya? Apakah aku harus membantunya?" Tanyanya.
"Sebaiknya ya tuan, karena sangat menguntungkan" saran dari orang berbaju hitam itu.
Sang tuan tersenyum.
"Tentu saja tidak"
...........
Sindy sedang berada di kamarnya, ia tidak sekolah karena ia belum siap bertemu dengan GengC apalagi bertemu Harvey ia masih kesal.
Ia beberapa kali melempar berbagai macam benda yang ada di dekatnya, entah rasa kesalnya sangat mendominasi.
"Pengen ilang"
"Harvey bangsat"
"Sok ngatur"
Sumpah serapah masih ia keluarkan hingga matanya memberat dan ia pun tertidur.
.........
"Eh kalian pake costume apa nanti Kamis?" Tanya Esya.
"Gua mau pake costume angsa sih" ucap Caroline dengan memakan makanannya.
"Gua kupu kupu deh, tapi peri juga bagus, jadi bingung" Nelly mengetuk jidatnya.
"Kalo Lo?" Tanya Caroline.
"Gua mau pake baju dokter sih" jawab Esya.
Saat ini Harvey dkk atau bisa di sebut Jeno dkk sedang berkumpul di kantin karena jamkos dan daripada membolos ke luar sekolah lebih baik mereka menghabiskan waktu di kantin.
"Eh kalian makin hari makin lengket aja" ucap Caroline.
"Eh iya dong, soalnya kita udah tunangan, liat cincin-nya dari berlian loh, bagus kan" pamer Lilith.
"Oh biasa aja tuh" Caroline kembali mengalihkan pandangannya ke makanan.
Diam diam Harvey memperhatikan mereka semua, Jeno, Dillar, Dilan, Naendra sedang asik Mabar, lalu dirinya yang hanya memperhatikan, Caroline dkk yang sedang bergibah ria, lalu ada Joshua yang sedang asik menempel dengan Lilith.
"Aku ngerti maksud kamu sekarang" gumam Harvey dengan menatap ponselnya.
Skip...
Rabu pagi Hazel baru saja sampai di sekolah, sedangkan di parkiran baru ada Reza dan Vero.
"Pagi para babu" Hazel melambai kan tangannya dengan gaya ala model.
Vero mendelik Hazel dengan tatapan jijik.
"BESTI" teriak Haikal dengan melambaikan tangannya ke arah mereka bertiga.
"BESTI" teriak Hazel sambil melompat lompat.
"KYAAAAA" teriak mereka bersamaan dengan menggenggam tangan satu sama lain.
"Bayar" ucap Hazel dengan wajah datar.
"Elah baru juga sampe" Haikal memajukan bibirnya dengan kaki yang menggesek tanah hingga berlubang.
Mereka tidak sadar jika mereka sudah menjadi pusat perhatian seluruh murid termasuk Jeno dkk.
"Besok pake costum yang udah gua pilih desainnya, yey costum ada di gua, besok gua bawa semua" ucap Haikal.
"Okey sekarang bayar" Hazel mengulurkan tangannya.
"Astaga Hazel, gak baik tau malak orang" ucap Lilith.
"Emang Haikal orang?" Gumam Hazel.
"Heh sembarangan" kesal Haikal.
"Hazel kamu gak boleh hina hina orang gitu, gak baik, kamu gak di ajarin sopan santun sama orang tua kamu? Aku aja yang gak punya orang tua bisa kok sopan santun sama orang lain" ucapnya.
"Astaga Lo udah gak punya orang tua?" Hazel terkejut dengan menutup mulutnya.
Sementara Haikal dan GengC lainnya menahan tawa mereka.
"Iya deh percaya" Hazel berbicara dengan wajah sok prihatin.
"Inget ucapan itu doa, dan malaikat lagi catet doa Lo" Haikal langsung menarik Hazel di ikuti Vero dan Reza.
Caroline dkk yang baru saja sampai di buat bingung dengan Lilith yang sedang menunduk sambil mengusap matanya yang berkaca kaca.
"Kenapa?" Tanya Esya.
"Di ledek Hazel gara gara gak punya orang tua" ucapnya.
Caroline menatap tak suka kearah punggung Hazel yang sudah menjauh.
Hay Hay Hay....
KAMU SEDANG MEMBACA
Hazel ? (End)
Science FictionPilihannya menghilang dari pandangan atau mati. Hay Hay Hay