"Noh liat udah 5 menit kan masih duduk di lantai, dia nunggu orang yang mau bantuin dia" ucap Haikal.Seseorang berjalan mendekati Lilith lalu mengulurkan tangannya berniat untuk membatu Lilith.
"Akhirnya pangeran berkuda putih datang juga" sindir gadis yang tadi menyiram Lilith.
"Cewe itu namanya siapa?" Bisik Hazel.
"Gak tau denger denger sih namanya, Chatalia atau Thalia, gak tau" jawab Reza.
Hazel menatap adegan itu dengan bingung ia seakan Deja Vu melihat kejadian itu.
"Eh btw, muka si pangeran kuda putih itu mirip siapa gitu, kaya familiar gak sih?" Tanya Haikal.
"Mirip Theo" jawab Hazel.
"Theo siapa?" Tanya Reza dan Haikal bersamaan.
"Theo mainan gua itu loh" jelasnya.
"Mainan, ngaco Lo udah gede kok punya mainan" bantah Reza.
Hazel menatap kedua temannya dengan bingung, lalu ia beralih menatap Sindy yang juga sedang menatap sosok yang mirip dengan Theo itu.
"Sindy" panggil Hazel.
Sindy menoleh lalu langsung menghampiri Hazel.
"Apa?" Tanyanya begitu sampai di meja Hazel dkk.
"Katanya tadi Lo mau anter gua ke toilet?" Ajak Hazel.
Sesaat Sindy bingung, baik Hazel maupun dirinya tidak ada yang berencana untuk pergi ke toilet.
"Ah iya gua juga sekalian, ayo sekarang" ajak sindy seakan paham dengan situasi.
"Guys kita ke toilet dulu ya" ucap Sindy berpamitan kepada teman temannya yang hanya di jawab sebuah anggukan.
"Cewe aneh ya ke toilet aja berdua" bisik Dillar.
"Mana ada Lo kali, kalian para cowo kalo ke toilet berame rame" ketus Caroline.
"Gua sama Harvey kan udah baikan ceritanya, jadi kita mau temenan lagi kaya dulu" ucap Jeno.
"Ya terus?" Tanya Caroline.
"Ha?" Bingung Jeno.
"Ck gitu doang tanggapan kalian?" Kesal Jeno.
"Ya terus kita harus apa, bikin geng yang di takuti seluruh dunia? menguasai dunia? Mencuri bulan? Meng claim matahari? Atau Mandi lumpur?" Ketus Caroline.
"Gak bisa apa Lo ngomong baik baik sama gua, gini gini gua mantan tunangan Lo"
"CK" Naendra menatap tajam Jeno yang membuat suhu mendadak turun.
Naendra memang satu satu dari dua orang yang jarang berbicara, mungkin ia hanya akan berbicara jika di tanya, tapi siapa sangka hanya dengan tatapan tajam saja ia bisa membuat Jeno bungkam, padahal Jeno adalah temannya sebelum berteman dengan Reza.
Lalu yang pertama ada Dilan ia lebih pendiam dari Naendra, kadang saat di tanya saja ia tidak akan menjawab jika tidak ingin menjawab.
Namun ada saat saat tertentu ia berbicara banyak, salah satunya saat saudara kembarnya membuat masalah kepada Hazel.
"Lagian ngomong sama Lo emang harus gini nadanya, ketus, tapi wajar sih buat seukuran manusia gak tau diri plus brengsek kaya lo" ketus Caroline.
Jeno menatap Caroline tidak percaya.
"Lo gak terima di sebut brengsek? Terus maunya di sebut apa manusia tolol?" Ketus Esya ikut ikutan, melihat ada kesempatan.
"Lan Lo ada pacar?" Ucap Nelly tiba tiba.
Dilan mengangguk, lalu pergi begitu saja.
"Ada kalo gak salah namanya Windy, mereka pacaran udah lama, kalo gak salah setaun lah, gua gak terlalu tau" jawab Dillar.
Gagal sudah padahal Nelly tau diam diam Esya selalu mengambil kesempatan untuk berdekatan dengan Dilan.
......
"Iya kalo gak salah, bukan cuma mereka berdua tapi yang lain juga pada lupa, bukan lupa lagi sih mereka kaya seakan akan gak tau nama Theo, kok bisa ya?" Ucap sindy.
Sebenarnya mereka berdua bukan benar benar ingin pergi ke toilet, tapi mereka hanya ingin membicarakan tentang teman teman mereka yang melupakan sosok Theo.
Dan sebenarnya saat ini mereka tidak berada di toilet mereka berada di taman belakang sekolah yang memang jarang di kunjungi oleh siswa siswi.
"Dan Lo tau kan si Lilith itu mirip sama Alma, dan yang bully Alma tadi kata Reza sih namanya Chatalia, Lo berpikiran yang sama kaya gua gak sih?" Tanya Hazel.
"Apa? alur cerita novelnya berubah? Semua karakternya ganti?" Tebak Sindy.
Hazel mengangguk.
"Bisa aja sih kalo dunia novel, tapi inget ini universe lain, semua yang Lo alami itu nyata, bukan di atur author apalagi simulasi bukan" sanggah Sindy.
"Iya sih tapi gua rasa kaya Lilith itu Alma, dan Cathalia itu Caroline, terus orang yang mirip Theo itu Jeno"
"Inget zel semuanya bisa aja terjadi, atau mungkin emang kebetulan, biasalah cocokologi"
Hufttt..
"Lo bener kebetulan aja"
"Udah deh yuk balik, jangan lama lama nanti yang ada mereka curiga" ajak Sindy.
Mereka berdua berjalan menuju kelas mereka, beberapa orang berlalu lalang karena memang jam masuk akan berbunyi beberapa menit lagi.
Bruk..
Akhh..
Hay Hay Hay ada yang kaget gak kalo Dilan udah punya pacar??
KAMU SEDANG MEMBACA
Hazel ? (End)
Science FictionPilihannya menghilang dari pandangan atau mati. Hay Hay Hay