11

1K 122 11
                                    

"bukan dia Abang gua, Hansel Josephine" Hazel semakin mengeratkan pelukannya.

"Tunggu tunggu dulu, kamu siapa?" Tanya Hans kepada seseorang yang mirip dengan Hazel.

"Saya? Lady shopie dari kediaman Archduke Nixon, dan kalian siapa? Terutama dirimu yang sangat mirip dengan ku" ucapnya dengan sedikit menekuk lutut ala ala bangsawan di era Victoria.

"Gua Hazelia Josephine, adik dari dia" Hazel masih belum melepaskan pelukannya.

"Apa itu gua? Dan dari mana kalian berasal?" Tanyanya lagi.

"Tunggu tunggu Emang ini dimana?" Potong Hans yang sudah kelewat bingung sedari tadi ia berusaha mencari sinyal untuk menghubung anak buahnya namun tidak bisa.

"Kalian berada di taman belakang kediaman Archduke Nixon, ayahku" ucapnya.

"Apa kalian penyusup? Pencuri atau pemberontak?" Tuduh Shopie.

"Tidak bukan semua, lebih baik ajak ayahmu untuk berbicara dengan ku karena ada beberapa hal yang perlu aku tanyakan, langsung kepadanya" Hans berbicara dengan tegas dan menatap lurus ke arah Shopie membuat shopie langsung teringat sosok Victor kekasihnya yang besok akan bertunangan dengan gadis lain.

"Baiklah akan aku usahakan, lagi pula ayah tidak mungkin menolak permintaan ku, ayo ikut aku" ajaknya.

"Tunggu Archduke? Ini zaman kerajaan?" Tanya Hazel shock.

"Tentu saja dan pangeran Victor akan menjadi raja selanjutnya" ucapnya.

"Apa? Gak ada sinyal, no BANG GAK ADA SINYAL, TIDAK KITA BUTUH AKSA BUAT PERGI DARI SINI, GUA GAK BISA TINGGAL DISINI BANG AYOK KITA PERGI" Hazel berteriak layaknya kesurupan reog.

Tentu saja karena sinyal adalah separuh hidupnya, jika tidak ada maka ia tidak bisa apa apa.

"Iya nanti dulu, kita ngobrol dulu sama ayahnya Shopie, siapa tau dia tau kapan meteor bakal jatuh"

Hans berusaha menenangkan Hazel agar tidak terus meminta pulang karena sejujurnya ia juga ingin pulang, ia juga tidak bisa hidup tanpa sinyal.

..........

"Jadi siapa kalian?" Tanya ayah Shopie.

Bisa di bilang rencana mereka untuk berbicara dengan ayah Shopie berjalan lancar, terbukti dengan adanya mereka berempat di dalam satu ruangan yang sama ini.

"Sulit di jelaskan dengan akal sehat, namun sepertinya kami datang dari masa depan" ucap Hans.

"Omong kosong" bantah Ayah Shopie yang mari kita sebut Nixon atau tuan Nixon.

"Ya, tapi apakah ada alat seperti ini di dunia ini? Atau mungkin saja sedang di uji coba untuk membuat alat seperti ini, ini adalah alat canggih, bisa membunuh tanpa menyentuh anda hanya tinggal menekan ini maka musuh anda akan mati"

Layaknya seorang pedangan Hans mampu membuat tuan Nixon sedikit percaya kepadanya, karena di kerajaan lain memang sudah ada alat seperti ini namun bentuknya tidak seindah yang Hans miliki dan melihatnya tidak berat sama sekali.

"Agak sulit untuk mengelak, namun saya dapat mempercayainya jika anda bisa merakit ulang alat yang ada pegang saat ini" ucap tuan Nixon.

Hans tersenyum, ini bukan hal yang sulit mengingat dirinya adalah putra pertama di keluarga Josephine, keluarga yang bergerak di bidang industri persenjataan juga nuklir, sangat mudah baginya untuk merakit ulang bahkan membuat ulang pun dirinya bisa.

"Tentu saja itu adalah hal yang mudah, tapi tolong anda rahasiakan tentang saya dan adik saya juga biarkan kami menginap selama beberapa hari, hingga adanya benda langit jatuh, jika anda setuju maka saya akan buat rangkaian komponen Yang ada di dalam pistol ini, yang nantinya dapat anda gunakan untuk persediaan senjata anda, atau mungkin bisa menjadi ladang usaha baru untuk anda."

Hans membuat kesepakatan dengan kepala rumah tangga keluarga Archduke Nixon, yang tentu saja akan ia setujui karena kekuasaannya juga pangkatnya, pasti akan membutuhkan banyak benda itu.

"Baiklah, max beri tuan, maaf siapa nama anda, dan apakah saya baru menyadari jika anda mirip dengan pangeran mahkota di kerajaan ini, lalu hei adikmu mirip dengan putriku?" Ucapnya heboh.

"Saya Hansel dan dia Hazel adik saya, entah mengapa kami bisa mirip"

"Hahah baiklah Max beri tuan Hans dan lady Hazel kamar untuk menginap"

"Tidak usah kami satu kamar saja, kami tidak mau merepotkan" tolak Hans.

"Maaf tuan tapi di kerajaan ini, tidak umum bagi pria dan wanita satu kamar jika mereka bukan suami istri" ucap Max.

"Ah begitu yasudah kami menerimanya"  Hazel berdiri dari duduknya dan melakukan gerakan yang tadi Shopie lakukan yaitu menekuk sedikit lututnya.

"Shopie saja, yang antar lady Hazel ke kamarnya, sepertinya tuan Hans masih ada yang ingin anda bicarakan dnegan saya?" Tanya Nixon.

"Ya anda tepat sekali" Hans tersenyum.

"Ayo Hazel" ajak Shopie.

Sepeninggal Hazel dan Shopie mereka bertiga langsung saling menatap seolah hendak membicarakan hal terlarang.

"Jadi?" Ucap Nixon.

"Kapan meteor jatuh?"























Ada yang mau gabung GC ini? DM aku aja ya nanti aku kasih linknya

Hay Hay Hay....



Hazel ? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang