31

790 94 4
                                    


Hufttt..

"Sepi banget gak ada Sindy" keluh Nelly.

"Sepi apanya, ada atau gak ada Sindy tetep aja sepi, Sindy itu jarang ngomong atau ikut ikutan jarang, dia mah lempeng lempeng aja hidupnya" ucap Caroline.

"Terus Hazel dia juga sifatnya gak tentu kadang bisa di ajak kerjasama kadang nggak" ucapnya lagi.

"Eh iya waktu itu kan, kita mau camping bareng tapi keburu gak jadi"

Esya dan Caroline mengerutkan keningnya, mereka tidak pernah merasa akan mengadakan camping.

"Kapan, kita ngajak?" Tanya Esya.

"Yang waktu itu loh udah lama banget, gimana kalo besok, besok kan Sabtu tuh yuk kita camping" usul Nelly.

"Kita?" Tanya Jeno yang baru saja datang bersama dengan para lelaki.

"Ya kalian semua juga ikut, gimana?"



.......

"Gimana, gimana, gak ada estetiknya sama sekali" ketus Sindy.

"Bagus lah, gua udah mikirin itu dari sekian purnama"

"Gak ada yang lain apa nama gengnya?" Tanya Reza.

"Cih udah paling bener itu, GengC di baca gengsi" ucapnya dengan bangga.

"Mana bisa orang bacaannya aja C bukan Si harusnya di baca GengCe lah" tolak Haikal.

"Bisa kal, Lo pikir Saos ABC di bacanya saos abece, kan bukan di bacanya saos Abese" sangkal Vero.

"Mana bisa, Caroline aja di panggilnya Karolin gak jadi Seroline"

"Ya terus harusnya di panggil Ceroline gitu"

Sementara Haikal dan Vero berdebat berbeda lagi dengan Hazel yang baru kembali dari dapur dengan membawa segelas kopi.

"Kopi bang" tawar Hazel dengan mengangkat gelasnya.

"Jadi apa nama gengnya?" Tanya Hazel.

"GengC di bacanya gengsi" ucap Vero.

"Bagus" Hazel mengangguk dengan sesekali meminum kopinya yang dingin itu.

"Tuh kata Hazel aja bagus" bangganya.

Mereka bertiga hanya diam saja pasrah mau bagaimana lagi toh tidak ada satupun dari mereka yang mau mengusulkan nama geng yang cocok untuk mereka.

"Jadi kapan?" Tanya Hazel.

"Hah kapan apanya?" Kaget Sindy.

"Kapan buat jaket couple nya?" Tanya Hazel dengan enteng.

"HAH" kejut mereka berempat dengan kompak.

"Lah kok kaget, emang kita gak bakal bikin jaket couple tah?" Tanya Hazel.

"Buset Zel, kita aja baru ngusulin nama geng, masa iya udah mau bikin jaket couple" ucap Sindy.

Bisa di bilang kemungkinan besar hanya Reza yang paling waras di antara GengC, namun bukankah itu bagus setidaknya ada yang waras di antara mereka agar tidak terjerumus bersama.

"Yaudah Reza sebagai ketua, gimana kita bikin jaket atau apa yang couple gitu?" Tanya Haikal.

"Kok Reza ketuanya sih?" Tanya Sindy dan Vero.

"Ya terus siapa, Lo gitu yang pantes, inget Lo itu anak baru disini, jangan sok ngatur, jangan sok berkuasa, karena semua keputusan di geng ini, gimana gua" ucapnya.

"Ya bukan, gua kira Hazel gitu" ucapnya.

"Hazel? Bahkan dia yang paling gak waras di Antara kita berempat" ucap Reza.

"Lo masih baru jadi gak tau, nanti Lo juga tau kok sabar aja nunggunya" ucap Haikal.

Hazel diam saja karena ia tidak mendengarkan ucapan mereka, fokusnya hanya tertuju pada layar laptop yang sedang ia perhatikan.


......

"Coba Lo hubungi mereka siapa tau mereka mau ikut" usul Esya.

Dengan segera Joshua menghubungi Hazel untuk memberitahukan tentang rencana mereka untuk camping.

Bukan hanya Joshua tapi Harvey juga melakukan hal serupa kepada Sindy.

"Belum di bales, mungkin mereka sibuk" ucap Harvey.

Teman temannya yang lain mengangguk.

"Kalo gitu, kita kumpul di rumah Twins aja" usul Jeno.

"Kenapa harus rumah kita?" Tanya Dillar.

"Karena rumah kalian tengah tengah, jadi pusat buat kumpul aja" ucap Nelly.

Sementara di lain tempat ada Sindy yang sedang duduk lesehan di lantai dengan Reza sebagai bantalan, lalu di sofa ada Hazel dan Haikal yang sedang berbagi cemilan, jangan lupakan si anggota baru yang sedang sibuk dengan alam mimpinya.

Ting..!

Bunyi suara ponsel Hazel dan Sindy bersamaan.

"Hape siapa tuh bunyi, cek dulu" perintah Reza.

"Males bukain" ucap Sindy asal.

Apakah kalian bingung dengan Sindy, jangan heran Sindy akan berubah menjadi banyak omong, mager-an, dan senang berdebat jika ia sedang bersama teman teman terdekatnya saja, yang sudah benar benar ia anggap sebagai keluarganya sendiri.

"Privasi inget"

"Bodo amat" ucapnya tak peduli dan langsung memejamkan matanya.

"Ze, hape Lo juga bunyi terus" ucap Reza.

"CK" kesalnya lalu membuka ponselnya.

"Kal bacain" ucapnya dengan memberikan ponselnya kepada Haikal.

"Astaga, baca doang malesnya" ketus Haikal.

Seolah tidak mendengar Hazel malah melanjutkan acara menontonnya, menonton sinetron yang penuh dengan transisi dan lagu lagu.

"Katanya kalian di ajak camping kalo mau sekarang di tunggu di rumah Twins" ucap Haikal.





















Hay Hay Hay.....

Hazel ? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang