32

751 89 13
                                    


"Stres apa kali ya, kan Sindy udah pura pura sakit kok malah di ajak camping" gumam Hazel.

"Udah jadi mau ikut gak?" Tanya Reza.

"Kalian gak di ajak?" Tanya Sindy.

"Nggak, orang yang di ajak kalian berdua doang, yaudah gih sana siap siap, takutnya yang lain udah pada nunggu" ucap Haikal.

"Kok gitu sih, kenapa kalian gak di ajak, kalian juga kan temen mereka?" Tanya Hazel.

"Dulu kan kita pernah jauhin mereka Zel, ya mungkin mereka masih marah" ucap Reza.

"Kenapa kalian jauhin mereka?" Tanya Sindy.

"Udah udah, siap siap sana" usir Haikal.

......

"Kalian gak ajak Reza sama Haikal?" Tanya Nelly.

"Gak usah gak penting juga mereka ikut" ucap Jeno.

Nelly, Esya dan Caroline menatap heran ke arah para lelaki.

Saat ini mereka sedang berkumpul di kediaman Twins D, hanya tinggal, Joshua, Naendra, Hazel dan Sindy yang belum datang.

"Sorry lama" ucap Naendra yang baru saja tiba, ia langsung menghampiri sang kekasih.

"Santai aja, berangkat juga satu jam lagi kok" ucap Dillar.

"Lan, Lo gak bawa cwe Lo?" Tanya Caroline.

Esya meninggalkan mereka, tanpa ada yang menyadarinya.

"Sorry lama" ucap Sindy dan Hazel bersamaan.

"Sindy, bukannya lagi sakit, kok maksain ikut?" Tanya Dillar.

"Bukannya kalian yang ngajak ya?" Tanya Sindy.

"Iya juga sih hahaha" tawa Dillar.

"Dan Lo Zel, kenapa gak sekolah?" Tanya Esya.

"Gak apa apa sih" jawabnya asal.

"Yaudah tinggal nunggu Joshua doang, emm btw nanti berangkatnya, gua atur ya, biar cukup" ucap Jeno.

Mereka semua mengangguk.

"Okey siapa aja yang bawa mobil?" Tanya Jeno.

"Harvey, gua dan kemungkinan Joshua bawa, gimana kalo, Gua, Dillar, Nelly, Esya satu mobil, di mobil Harvey ada Sindy, Caroline sama Naendra, dan di mobil Joshua udah pasti Hazel, Dilan pas kan" ucap Jeno.

Mereka semua mengangguk setuju.

"Sorry telat" ucapnya.

"Josh, Lo bawa siapa?" Tanya Jeno, bukannya apa, ia takut mobilnya tidak cukup dan harus mengatur ulang posisi duduk, itu sama saja dengan memakan banyak waktu lagi nantinya.

"Lilith di paksa mami" ucap Joshua dengan pandangan sendu ke arah Hazel.

Seketika itu juga seluruh pandangan teman temanya menjadi berubah suram.

"Serius? Cuma dia kan, cukup lah" ucap Jeno meski ucapannya menimbulkan kontra yang sangat jelas terlihat.

"Dia sama temennya" ucap Joshua lagi.

"Oh gak cukup berarti, gimana kalo Dilan bawa mobil lagi?" Tanya Jeno.

"Gak usah no, gua gak ikut aja" ucap Hazel.

Jangan terlalu bingung, Hazel itu kan Pundungan tentu saja hal seperti itu dapat membuat ya sakit hati, bagaimana tidak Joshua yang kemarin kemarin sangat bergantung padanya tiba tiba tidak bisa menolak permintaan ibunya yang menurut ya sangat menyebalkan.

"Eh jangan gitu lah, Lo kan udah siap siap" ucap Jeno yang merasa tidak enak.

"Kamu gitu aja, sape gak jadi kan bisa di dempet di belakang" ucap lilith yang baru saja keluar dari mobil.

"Ah Lo aja yang di belakang atau di mobil lain" usul Jeno.

"Gak bisa dia di titipin sama mami ke gua" tolak Joshua.

"Udah deh pake ribut segala, gua gak ikut" putus Hazel.

"Gak bisa gitu dong, gua aja ikut" tolak Sindy.

"Yaudah Lo aja, gua nggak, Lo kan tau banget gua gimana Sind, lagian nih ya dengan seenaknya Lo bisa ajak mereka tapi kalian gak ajak Sahabat gua" sarkas Hazel.

"Kamu jangan Pundungan dong" ucapnya.

"Dari dulu gua selalu di utamain, makanya hal hal kecil bisa bikin gua pundung" Hazel berjalan meninggalkan mereka semua dengan menggendong tas yang yang memang ia siapkan untuk camping.

Bruk..

Hazel memasukkan tas tersebut kedalam tempat sampah lalu pergi begitu saja, sambil menelpon seseorang.

Diam diam Joshua menatap sendu ke arah Hazel.

"Kejar tolol" Sentak Dilan.

Joshua langsung mengejar Hazel yang jaraknya sudah sangat jauh dari mereka, namun ia berhenti terlebih dahulu saat di depan tempat sampah ia mengambil tas camping milik hazel.

Setelah mengambilnya, ia kembali mengejar Hazel, namun sayang beribu sayang, Hazel sudah memasuki sebuah mobil yang ia sendiri tidak tau mobil siapa itu.

Jadilah ia kembali dengan tangan kosong.

"Mana Hazel?" Tanya Sindy.

"Gak ke kejar" ucapnya.

Bugh ....

Bugh..

Jangan kaget Sindy hanya menonjok Joshua tidak lebih.

Benar kan anggota GengC tidak ada yang waras.

"Bego" sentak Sindy lalu langsung memasuki mobil Harvey.

Sementara Dilan ia kembali masuk ke rumahnya.

"Lo mau kemana?" Tanya Dillar sang kembaran.

"Balik, banyak drama" ucapnya tanpa menoleh ke belakang.

Semua teman temannya menatap Dilan dan Joshua bergantian, namun tatapan penuh kekesalan mereka berikan kepada joshua, si plin plan.














Hay Hay Hay.....





Hazel ? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang