Alkohol dari bir yang Vena minum sepertinya mulai bereaksi. Vena terus menguap selama perjalanan dan Sayre masih belum mengatakan apa-apa. Lelaki itu berjalan sedikit jauh darinya, seperti menjaga jarak. Ia masih mengenakan setelan jas berwarna hitamnya, ditambah dengan mantel. Di pinggangnya, terselip sebilah pedang panjang yang digunakan sebagai pertahanan diri.
Padahal, wilayah Timur yang didiami oleh Duke Hawthorne terkenal sangat aman karena selain keberadaan Duke Hawthorne, ada kaisar juga yang tinggal di sini. Namun, Vena tahu jika Sayre mungkin terbiasa membawa pedang ke mana-mana sebagai dampak dari peperangan yang ia alami. Lelaki itu pasti mengalami banyak kerugian mental.
"Apa yang mau Anda bicarakan, Yang Mulia?" tanya Vena, menatap Sayre dengan mata sayu menahan kantuk. "Apa ini soal obat-obatan atau calon istri?"
"Saya hanya ingin tahu bagaimana cara Anda menyembuhkan patah hati," kata Sayre dengan wajah datar. "Saya tidak pernah mendengar ada yang bisa menyembuhkan patah hati."
Vena menguap, tidak bisa menahan kantuk. Ia menutup mulutnya dengan satu tangan sambil berjalan.
"Ada banyak cara untuk menyembuhkan patah hati," bohong Vena dengan nada malas. "Jangan khawatir, saya ahli menyelesaikan tugas yang tidak mungkin."
Sayre tidak menyahut, melirik Vena yang kelihatan acuh tak acuh sekilas. Vena masih mengenakan pakaian pengembaranya itu, dengan rambut diikat tinggi dan wajah kelihatan lelah. Sepertinya, ia memutuskan untuk berkeliling ke pasar dahulu sebelum datang ke warung Issabel. Sayre bisa menebak jika Vena mungkin mengawasi beberapa pedagang yang menjual barang-barang yang dipasoknya.
"Ngomong-ngomong, karena kita sedang membicarakannya, bagaimana kalau Anda juga belajar menjadi lelaki yang menarik?" tanya Vena sambil menatap Sayre. "Anda tahu, Anda punya wajah yang tampan. Kenapa tidak dioptimalkan dengan memiliki mulut manis dan kepribadian yang lebih menarik?"
"Terlalu merepotkan. Lagi pula, kenapa saya harus bermulut manis?" tanya Sayre kaku membuat Vena menghela napas.
"Yang Mulia, Anda kira perempuan mau diajak berhubungan badan kalau Anda menyuruhnya seperti pelayan?" balas Vena membuat Sayre menghentikan langkahnya dan menatap Vena terkejut.
Sayre tahu jika Vena itu perusuh dan suka buat masalah. Ia bahkan sudah diingatkan oleh Harry, sang kakak, jauh-jauh hari jika adik tengahnya itu sangat liar dan tidak tertebak. Sayre kira, Vena tidak akan segila itu. Nyatanya, Vena lebih dari gila. Perempuan bermoral mana yang membahas soal berhubungan badan dengan lelaki di tengah jalan dalam keadaan mabuk?
"Kalau Anda terus bersikap begitu, Anda akan berakhir jadi bujang lapuk! Sayang sekali daging hidup di tengah selangkangan Anda itu kalau tidak digunakan!" cerocos Vena membuat Sayre mengerutkan keningnya.
Vena sepertinya memang mabuk, atau tidak takut mati. Satu-satunya yang bisa bersikap setidak sopan ini kepadanya hanya Jimmy. Sayre pikir, Jimmy sudah cukup membuatnya jengkel. Namun, ternyata, ia ketambahan satu personil lagi. Vena Lilian, master tidak sopan yang bahkan mesum dan kurang ajar.
"Anda tahu 'kan, jika bicara tidak sopan pada bangsawan, Anda bisa dipenjara?" ketus Sayre membuat Vena tertawa.
"Siapa yang peduli kalau saya dipenjara? Paling, saya hanya dipenjara tiga atau empat hari kalau perkaranya hanya karena tidak sopan. Saya bisa istirahat dan tidur di penjara," balas Vena santai sambil melanjutkan langkahnya. "Anda harus mendengarkan nasehat saya, Yang Mulia! Coba belajar merayu perempuan! Jadi, saya juga lebih mudah menemukan calon istri yang sesuai untuk Anda." Vena berbalik menatap Sayre sambil melangkah mundur. "Dan, Anda juga harus mengganti gaya Anda berpakaian. Ada apa dengan warna hitam? Anda sedang berkabung?"
"Bagaimana kalau Anda memperhatikan langkah Anda saja, Nona Lilian?" balas Sayre, menatap Vena setengah kesal sambil melangkah mendekatinya.
Vena hanya tertawa, berhenti melangkah mundur dan mengamati Sayre yang mendekat kepadanya dengan serius. Penerangan mereka hanya berupa cahaya dari rumah penduduk sekitar dan cahaya bulan. Namun, Vena dapat melihat mata hijaunya seakan berkilau di dalam gelap. Walau ada bekas luka di sudut bibir kanannya, Sayre tetaplah tampan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Cure
RomanceMATURE! [Completed] Vena Lilian adalah perempuan mesum bagi Sayre Hawthorne. Vena panggilannya, keturunan setengah manusia dan elf yang terkenal sebagai pemimpin Serikat Dagang Lily. Perempuan 25 tahun itu tidak punya keinginan menikah, makanya ia m...