Tiba-tiba saja, Sayre Hawthorne mencari Vena yang sedang beristirahat kemarin. Vena tidak tahu kenapa lelaki itu mencarinya. Mau hal yang ingin dipesannya penting atau tidak, tetap saja Vena kesal jika waktu istirahatnya diganggu. Ditambah lagi, ia ternyata dalam siklus menstruasinya kemarin. Semakin sakit saja badan Vena.
Vena mendatangi kediaman Sayre setelah jam makan siang. Hari ini, ia mengenakan gaun hitam berlengan panjang yang bagian atasannya serupa dengan jas dengan bros lily berwarna putih yang terbuat dari emas dan permata. Ia mengikat rambutnya tinggi, datang bersama dengan asistennya, Emily. Yah, Vena yakin ia tidak akan bisa berkonsentrasi karena sekarang tidak hanya seluruh tubuh dan kakinya saja, tetapi perutnya juga sakit. Mau membatalkan pertemuan, Vena tidak bisa karena sudah berjanji. Pantang baginya untuk membatalkan janji. Makanya, daripada dibatalkan, Vena memilih untuk membawa asistennya.
Namun, di luar perhitungan Vena, pertemuan mereka dihadiri juga oleh Cassius yang hari ini akan kembali ke istananya. Lelaki itu menyempatkan diri untuk ikut bertemu dengan Vena saat mengetahui jika Vena datang. Senyum di wajahnya seakan tidak bisa dihapus saat ia melihat sosok Vena yang muncul dengan pakaian rapi, tetapi wajah kusut dan kelihatan pucat.
"Nona Lilian," sambutnya hangat. "Kau kelihatan ... agak kelelahan. Apa kau baik-baik saja?"
"Tidak," jawab Vena enggan. "Tubuh saya rasanya disayat-sayat."
Emily yang duduk di sebelah Vena menyikut lengannya dengan wajah masam. Emily tahu jika Vena tidak menghormati bangsawan, tetapi bersikap begini depan duke sekaligus kaisar ... perempuan itu pasti sinting! Emily memasang senyum masam, meminta maaf kepada Cassius dan Sayre dengan suara pelan. Namun, Vena mengabaikannya.
"Jadi, apa yang ingin dikatakan oleh Yang Mulia Duke kepada saya?" Vena melirik keduanya bergantian, sedikit keheranan karena tidak melihat si komandan ksatria atau ajudannya. "Emily akan membantu saya mencatat semua permintaan Anda karena kondisi saya tidak begitu baik."
Cassius melirik Sayre dengan senyum tipis. Lelaki itu mengatupkan bibirnya sejenak dan menatap Vena.
"Saya ingin Anda memasok lebih banyak persediaan obat-obatan dan persenjataan, seperti pedang dan panah. Saya dengan, pengrajin di Selatan terkenal mampu membuat pedang yang ringan dan kuat," kata Sayre membuat Vena mengerutkan kening.
"Obat-obatan dan persenjataan? Apa kita akan berperang lagi?" tanya Vena, menatap Sayre dan Cassius heran. "Saya baru saja beristirahat setahun belakangan ini setelah bolak-balik ekspedisi mencari berbagai obat untuk racun panah, atau luka dalam karena tombak."
"Saya hanya bersiap-siap. Orang Tenggara bisa menyerang kapan saja dan seluruh pasukan di Timur harus bersiap akan hal itu," kata Sayre datar.
"Duke Hawthorne selalu bersiap untuk kemungkinan terburuk," sambung Cassius. "Untuk saat ini, aku bisa menjamin tidak ada perang."
Vena mengangkat bahunya, melirik kepada Emily supaya ia menuliskan yang diminta oleh Sayre. Lelaki itu menyebutkan beberapa jenis pedang yang diinginkannya, panah dan juga baju zirah. Ia juga meminta produksi tameng untuk pertahanan.
"Kalau sampai seperti itu, kita akan memanggil orang Selatan kemari dan memproduksi semuanya di sini," kata Vena sambil bersandar malas di sofa. "Yah, mungkin saya akan tetap melakukan ekspedisi ke beberapa wilayah untuk mengumpulkan obat-obatan darurat jika Yang Mulia Duke memutuskan untuk menyerang Tenggara lebih dahulu."
"Sepertinya, aku harus menyarankanmu supaya membiarkan pegawaimu yang melakukannya," kata Cassius sambil tersenyum. "Aku akan mengundangmu untuk beberapa pesta besar di istana dan acara berburu dalam rangka memperingati Hari Kekaisaran."
Mendengar kata undangan, mata Emily langsung berbinar. Ia melirik Vena yang kelihatan malas begitu tahu akan diundang ke pesta-pesta. Bukankah, itu kesempatan bagus bagi mereka untuk melakukan perjanjian bisnis dengan beberapa bangsawan? Kenapa Vena kelihatan malas?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Cure
RomanceMATURE! [Completed] Vena Lilian adalah perempuan mesum bagi Sayre Hawthorne. Vena panggilannya, keturunan setengah manusia dan elf yang terkenal sebagai pemimpin Serikat Dagang Lily. Perempuan 25 tahun itu tidak punya keinginan menikah, makanya ia m...