Hari ketiga yang merupakan hari terakhir pertandingan berburu akhirnya tiba.
Pertandingan itu secara mengejutkan dimenangkan oleh Icarus. Alasannya karena Sayre tidak terlalu peduli lagi dengan berburu. Setiap ada kesempatan, ia akan diam-diam menyelinap untuk menemui Vena. Sementara, Regis, lelaki itu diam-diam menguntit Sayre yang gerak-geriknya menjadi aneh.
"Apa yang sedang kau lihat?" tanya Edwin, berdiri di sebelah Regis sambil mencoba melihat ke arah yang dilihat Regis juga.
Lalu, matanya menemukan Sayre yang sedang berbicara dengan Hailey. Keduanya kelihatan santai, tetapi Edwin tidak melihat sesuatu yang aneh. Sayre bersikap seperti dirinya, seorang duke yang tenang dan berwibawa.
"Duke Hawthorne itu, tidakkah kau merasa ia bertingkah aneh?" tanya Regis, membuat Edwin mengangkat alisnya.
"Aneh? Ia kelihatan seperti biasanya." Edwin menunjuk Sayre yang berpamitan kepada Hailey dan bicara dengan beberapa count. "Mereka sungguhan tidak berniat melanjutkan kencannya?" Edwin menggumam lagi saat melihat Hailey berlalu pergi. "Vena Lilian akan mengomeli Duke Hawthorne jika tahu."
"Aku yakin ia pasti sudah tahu," balas Regis, mengawasi Sayre tanpa berkedip.
"Perempuan itu pasti memarahi Duke." Edwin bergumam lagi. "Ya, mau bagaimana lagi. Vena Lilian harus bekerja keras untuk menemukan kandidat baru."
Seorang count datang ke arah Sayre, mengenalkan anak perempuannya dengan harapan jika Sayre akan menyukainya. Namun, reaksi Sayre kelihatan datar. Laki-laki itu malah kelihatan malas dan lelah. Regis melihat Sayre yang mencoba menghindar dari count yang mengenalkan anak perempuannya itu dan bicara kepada orang lain. Kemudian, Sayre memilih untuk pergi menuju ke arah anggur merah.
Regis melihat Sayre melewati Vena yang sedang bicara dengan Icarus. Sekilas, kelihatannya tidak ada yang aneh. Namun, mata Regis menangkap pergerakan lain. Ia melihat Sayre dengan sengaja menyentuhkan tangannya pada tangan Vena sekilas, lalu beralih pergi begitu saja tanpa melihat reaksi perempuan itu. Sementara, Vena juga tidak bereaksi sama sekali. Sepenuhnya tidak kelihatan terkejut dan membiarkan saja.
Kilas balik ingatan akan kejadian yang tak seharusnya Regis lihat, kembali melintas di kepalanya. Ia menghela napas, mengusap wajahnya dengan satu tangan.
"Hei, Edwin," kata Regis pelan memanggil Edwin.
"Apa?" jawab Edwin seraya menatapnya penasaran.
"Kurasa, aku melihat sesuatu yang tak seharusnya kulihat," ujar Regis rendah sambil menatap Edwin. "Aku akan gila karena ini."
"Memangnya apa yang kau lihat?" balas Edwin antara mendengarkan dan tidak.
"Ini berhubungan dengan Duke Hawthorne," ujarnya. "Kau ingat, malam setelah beruang menyerang adikmu dan Vena Lilian menyelamatkannya?"
"Saat Paduka memintamu mengantarkan salep dan kau kembali karena bilang jika Vena Lilian sudah tidur, 'kan?" Edwin mengangkat alisnya.
Regis mengangguk.
"Ada apa memangnya?" tanya Edwin lagi.
"Aku melihat Duke Hawthorne di dalam tenda Vena Lilian," ujar Regis hampir berbisik. "Ia sedang melakukan sesuatu yang tidak boleh kulihat sama sekali." Regis meringis. "Ia mencium dan menjilati kaki Vena Lilian, dan kau tahu, berusaha naik ke atas pahanya untuk melakukan sesuatu."
Bibir Edwin membulat, membentuk huruf O besar. Matanya melebar, menatap Regis tidak percaya.
Sementara, Regis masih meringis pelan. Kepalanya kembali memutar ingatannya saat ia hendak masuk ke dalam tenda Vena, tetapi mendengar suara aneh, seperti suara kecupan yang terlalu nyaring. Karena curiga, Regis memutuskan untuk mengintip dan mendapati Sayre yang sedang berlutut di hadapan Vena, mencium kakinya, berusaha naik lebih ke atas dan terhenti karena Vena menyentuh wajahnya dengan lembut.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Cure
RomanceMATURE! [Completed] Vena Lilian adalah perempuan mesum bagi Sayre Hawthorne. Vena panggilannya, keturunan setengah manusia dan elf yang terkenal sebagai pemimpin Serikat Dagang Lily. Perempuan 25 tahun itu tidak punya keinginan menikah, makanya ia m...