17

6.6K 617 33
                                    

"Kau berhasil membujuk Olson dan Benson Ohpal?"

Vena membulatkan matanya, menatap Icarus yang berdiri menjulang di sebelahnya. Mungkin, Vena akan mengolok-olok Icarus sampai ia puas? Lelaki itu biasanya tidak pernah mau ikut pesta seperti ini. Namun, kali ini ia datang dengan wajah antara niat dan tidak niat. Vena yakin pasti Tristan yang memaksanya. Wajar saja, Icarus sudah berulang kali menolak undangan kaisar.

Walau mereka adalah bangsa Selatan yang terkenal hanya memuja pencipta semesta, selalu ada batas toleransi saat menghadapi manusia, terutama bangsawan. Vena menyesap anggur merahnya, mencecap lidahnya puas saat merasakan anggur merah yang ia pilih benar-benar berkualitas super baik.

"Mereka ketua para pandai besi. Dengan adanya mereka, beberapa dwarf lain mau ikut dan bergabung dengan proyek produksi senjata massal ini," jawab Icarus dengan nada datar.

Ia melirik kepada Vena. Mata biru cerahnya yang ganjil sedikit bersinar, dengan alis dan bulu mata yang juga berwarna perak yang menambah keganjilan dari warna matanya. Icarus punya kulit putih pucat yang terasa menyeramkan bagi Vena. Kata Vena, lelaki itu lebih mirip mayat daripada elf karena warna kulitnya. Bahkan Vena sering menyarankannya berjemur supaya tidak kekurangan vitamin D.

"Emily pasti berusaha keras di Selatan," gumam Vena, meletakan gelas anggur merahnya di sembarang meja. "Mungkin, aku harus menaikan gajinya."

Vena dan Icarus sama-sama berdiri di sudut ruangan dengan wajah datar. Meski sudah berdiri di sudut ruangan, keduanya menarik mata beberapa bangsawan. Pasalnya, kedua orang itu sangat jarang sekali muncul di acara berskala besar begini. Terutama Icarus yang terkenal tidak suka terlibat langsung dengan manusia.

Ditambah, penampilan Icarus yang indah membuat semakin banyak bangsawan yang terus melirik ke arah mereka. Lelaki berambut perak itu mengenakan setelan jas berwarna hijau turmalin, dengan sulaman emas di bagian pergelangan tangan dan kerah. Rambut peraknya dibiarkan begitu saja, mungkin hanya disisir supaya tidak berantakan, tetapi tidak ditata ke atas dengan minyak rambut, sebagaimana bangsawan lain pada umumnya.

"Aku hampir menyuruhnya kembali ke Timur, kalau saja ia tidak memohon-mohon demi keselamatanmu. Kenapa kau tidak ke Selatan beberapa minggu ini? Apa orang Timur mengancammu?" tanya Icarus dengan alis bertaut.

Sebagai Archduke Selatan, merupakan hal lumrah bagi Icarus untuk maju dan melindungi jika ada orangnya yang tertindas. Hal itu tidak hanya berlaku untuk Vena, tetapi juga untuk Harry. Karena dari seluruh warga Selatan, hanya mereka berdua yang memutuskan berkeliaran di luar wilayah Selatan. Harry bahkan menikahi manusia, tetapi bagi Icarus, sekali merupakan orang Selatan, maka selamanya adalah orang Selatan.

"Ah, aku punya kontrak dengan Duke Hawthorne," jawab Vena tenang. "Laki-laki itu memintaku memasok beberapa kebutuhan untuk pasarnya dan juga, ia memintaku mencarikan calon istri untuknya."

Icarus mengerutkan kening, mengamati Vena yang kelihatan ... mungkin cantik? Icarus sudah biasa melihat perempuan yang cantik. Penampilan Vena malam ini, meski memang tetap cantik, tetapi masih terkesan biasa dan sederhana. Ia mengenakan gaun yang diberikan oleh kaisar, gaun  yang bagian bahunya dibuat melorot supaya memamerkan tulang bahunya. Gaun itu berwarna hijau turmalin juga dan kebetulan terdapat aksen emas pada setiap jahitannya.

Karenanya, Vena dan Icarus kelihatan seperti berpasangan karena warna pakaian mereka yang tanpa sengaja sama. Walau yang sebenarnya adalah, hijau turmalin merupakan warna resmi bagi orang Selatan dan Cassius memberikan gaun berwarna hijau turmalin untuk menghormati Vena selaku ketua serikat dagang terbesar di Kekaisaran Evrin.

"Mencarikan calon istri?" ulang Icarus, lalu mengalihkan tatapannya dari Vena dan mencari sosok Duke Hawthorne yang disebutkan oleh Vena.

Mereka jarang bertemu, tetapi Icarus mengenali lelaki itu. Tentu saja karena ialah yang datang ke Selatan untuk bernegosiasi dengannya selama masa penyatuan seluruh Kekaisaran Evrin. Icarus tidak menyukai Sayre, tetapi tidak juga membencinya. Perasaannya netral, selayaknya bagaimana ia merasakan hal yang sama pada orang lain. Matanya menemukan sosok Sayre yang sedang bicara dengan beberapa bangsawan lainnya.

The Love CureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang