(Part 4) 23 - Project Humane

21 6 1
                                    

Rumah ini tidak lagi terasa seperti seharusnya. Rasanya ada sesuatu yang penting tiba-tiba menghilang. Papi mungkin jarang berada di rumah, namun percayalah – untukku, keberadaan Papi sangat signifikan sebagai bagian vital di rumah ini.

Oh iya, tadi malam aku sudah ke Priomph untuk meminta kartu identitas Scavengers yang baru, dan pagi ini entah mengapa aku memandangi kartu itu dengan lekat-lekat seperti benda yang berharga. Rambut baruku sepertinya cukup menyita penilaianku terhadap diriku sendiri. Lebih dari itu, tidak ada yang berubah selain rambut ini. Atau lebih tepatnya, belum.

Logan tiba sedikit lebih pagi dari rencana. Dia menatapku keheranan seperti melihat orang yang berbeda, padahal rasanya tidak ada yang berubah pada diriku kecuali rambutku ini.

"Ada apa dengan tatapan itu?" tanyaku sinis. Entah mengapa, setiap kali berbicara dengannya aku selalu mengeluarkan nada tinggi meski aku tidak mempunyai niatan seperti itu. Seperti respons alami terhadap sesuatu.

"Tidak ada," katanya, dan justru membuatku lebih penasaran. Karena dari caranya menatap, ekspresinya seperti bertolak belakang dengan apa yang baru saja dia katakan. Aku mengernyit lalu memicingkan mata. "Omong-omong, kau sudah memiliki rencana?"

Aku mengernyit lagi, tapi kali ini tanpa picing mata. "Rencana?" aku mengulangi dan menggeleng. "Kurasa kita hanya harus berimprovisasi."

Dia tidak langsung menjawab dan terlihat berpikir selagi memasukkan barangnya ke bagasi mobil. "Kau yakin kita bisa sukses hanya dengan berimprovisasi?"

"Aku tidak tahu," ujarku agak canggung. Kukira dia akan berkata hal lain. "Aku tidak begitu yakin karena tidak ada detail mengenai misi sebelum kita bertemu dengan Shelby. Apa menurutmu kita butuh orang tambahan?"

Dia mengangguk dengan cepat, "aku paham dengan apa yang kau pikirkan." Dia berhenti, lalu berjalan ke sisi mobil dan membuka pintunya, kemudian masuk. Aku menatapnya dari luar melalui jendela kaca pintu yang sedikit buram. "Kalau kau merasa kita butuh orang tambahan, aku bisa merekomendasikanmu seseorang," tawarnya.

Aku menghela napas tanpa melepas tatapanku padanya. "Kita mungkin akan butuh," kataku dengan nada ragu, "tetapi aku harus memastikan dulu seberapa besar risiko misi ini. Dan kalaupun kita butuh, aku tidak mau asal mengajak orang, aku ingin seseorang yang benar-benar mampu dengan tugasnya. Dan harganya pasti akan mahal."

"Aku tahu itu," ujarnya. "Temanku dari Anonymous ini bisa diandalkan dan sangat mampu. Dan untuk biaya, jangan pikirkan itu, anggap saja ungkapan terima kasihku untukmu."

"Kenapa kau tiba-tiba baik?"

"Bukannya memang?" tanyanya balik, dia tertawa lepas ketika ekspresiku menjadi kecut. "Tidak apa-apa. Aku hanya ingin membantumu." Aku tidak menjawab dan justru terdiam untuk memproses kalimatnya barusan. "Omong-omong, di mana Vallery? Apa orang itu ketiduran?" tanyanya melanjutkan.

Aku lantas memalingkan tatapanku ke arah jalan. Kebetulan sekali Vallery datang. "Panjang umur!" cetusku dengan tiba-tiba. Aku langsung berdiri dan menyambut kedatangannya yang penuh dengan tas di punggung serta kedua tangannya. "Kau mau minggat?" tanyaku dengan heran.

"Aku hanya berjaga-jaga kalau kita harus di luar sana untuk waktu yang lama," jawabnya dengan cuek. Dia sepertinya tidak terlalu menghiraukan keberadaanku dan langsung memasukkan tas yang dia bawa ke dalam bagasi, dimulai dari tas di tangan, kemudian tas di punggungnya. "Kita berangkat sekarang?"

Aku langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi belakang. Sesaat kemudian, Vallery juga masuk dan kami pun berangkat. Perjalanan panjang lain menuju Frason City dan setidaknya akan memakan waktu selama delapan jam. Namun ini jauh lebih baik daripada aku harus menjalankan misi ini dengan dress kemarin dan tanpa senjata.

Setelah memanaskan mobil selama beberapa menit, kami pun berangkat.

"Kau sudah bertanya pada Alison?" Logan tiba-tiba saja bertanya. Dia menatapku melalui kaca spion tengah setelah mengaturnya kembali. Kepalanya tetap menghadap ke depan, namun tatapannya kadang diarahkan kepadaku melalui kaca spion itu.

Karena aku tidak fokus dengan pertanyaannya, aku malah bertanya balik, "bertanya apa?"

"Soal PH/A06b yang kemarin," dia mengingatkan.

"Aku sudah," Vallery menyela sebelum aku memiliki kesempatan untuk menjawab. Perhatian Logan lantas berpindah kepada Vallery. "Pagi ini aku bertanya padanya. Katanya PH/A06b adalah singkatan untuk Project Humane slash Android. 06 merujuk pada nomor serial misi dan b merujuk pada sub serial misinya," dia menjelaskan. Namun bodohnya aku tidak paham dengan apa yang dia katakan.

"Project Humane?" tanyaku. Aku mengingat-ingat namun yang kuingat hanya ingatan yang samar. Tetapi aku cukup yakin pernah membaca kata-kata itu di suatu tempat. Atau hanya perasaanku saja?

"Benar," Vallery menoleh sedikit dan melirikku melalui bahunya. "Tahu sesuatu?" dan aku menggeleng dengan cepat. "Kurasa ada suatu hal yang dilakukan oleh Coach di masa lalu dan sekarang Guardian sedang mengejarnya."

"Mengejarnya? Mengejar siapa?" ulangku, "dan bagaimana bisa?"

"Mengejar Project Humane ini. Aku juga belum sepenuhnya yakin, tetapi sepertinya ini berhubungan dengan LAP yang tempo hari."

"LAP?" kini ganti Logan yang bertanya. Aku bisa menyaksikan kedua alisnya naik dan dahinya mengernyit lebar. "Nama macam apa itu?" Nah kan!

"Betul, kan?" kataku, namun Logan masih tidak mengerti. Sebaliknya, Vallery justru memutar bola matanya, seolah enggan untuk menjelaskan.

"LastAid Android Program. Kau tahu sesuatu tentang itu?"

Berbeda denganku, Logan sepertinya lebih tahu. "Sedikit. Anonymous sempat membicarakannya beberapa kali di kesempatan-kesempatan tertentu. Kenapa menurutmu ini berhubungan dengan hal itu?"

Jadi memang hanya aku yang tidak tahu. Aku menggerutu kesal di kursi belakang karena kurangnya pengetahuanku. Ini sungguh tidak adil.

"Beberapa hari yang lalu aku dan Issa mengambil kontrak untuk mencari sesuatu, yang ternyata adalah LAP ini," ungkapnya. "Dan sedikit yang aku tahu, kontrak seperti ini hanya sesekali muncul di Scavengers. Dan kontrak jenis ini dikhususkan untuk Tracker dan Hacker, dengan potensi Mercenary sebagai opsi tambahan. Selain itu, kontrak ini termasuk dalam label Rahasia. Bukankah itu sedikit aneh?"

"Tracker dan Hacker?" ulang Logan.

"Ya, Issa adalah Helper, jadi dia bisa menggantikan peran Tracker sekaligus Mercenary. Kontraknya cukup sederhana, namun upahnya sangat menjanjikan."

Dari beberapa hal yang dikatakan oleh Vallery, aku rasa kami memiliki banyak hal untuk dicari tahu kebenarannya.

OriginsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang