26 - The Mysterious Thing

15 5 0
                                    

Logan langsung membenarkan kembali spion tengah ketika aku memasukkan tubuhku ke dalam mobil. "Kau tidak apa-apa?" tanya Logan. Aku spontan langsung membalikkan tubuhku ke belakang untuk melihat kondisi Shelby. Rupanya Vallery sudah berinisiatif untuk melakukan pengobatan darurat dengan melilitkan kain ke luka tembak di lengan Shelby.

Perhatianku masih ke arah Shelby ketika Logan berbicara, "kurasa mereka mengikuti kita." Tatapanku spontan naik ke kaca belakang dan dapat melihat bahwa ada kendaraan lain yang mengikuti kita. Bagaimana pula mereka bisa meloloskan diri dari ikatan tali itu?

Tak berapa lama, sebuah kendaraan mengikuti kami dengan kecepatan tinggi. Lalu menabrak kami dari belakang. Logan hampir saja kehilangan kendali jika saja dia tidak memiliki refleks yang cepat untuk countersteering.

"Val, berikan M4-ku."

"Sebentar," Vallery menyelesaikan ikatan pada lengan Shelby, kemudian mengambil senapan yang aku maksud melalui sela di antara kaca belakang dan kursi belakang. Dia menyodorkan senapan itu padaku dengan kedua tangannya, "ini."

Aku mengambil senapan serbu itu. Lasersight yang terletak pada selongsong senapan langsung aku aktifkan, warna merah langsung menjadi penanda bahwa lasernya sudah nyala. "Jaga mobilnya agar tetap stabil," pesanku pada Logan.

Aku mengeluarkan setengah dari tubuhku ke luar jendela pintu – aku duduk di pintu dengan mengarah ke belakang, sementara kedua kakiku masih berada di dalam untuk menahan gerak tubuhku agar tidak terlempar keluar.

Kendaraan itu semakin mendekat dan dapat aku identifikasi sebagai sebuah van yang telah dimodifikasi. Serba hitam dan mencurigakan. Aku mengangkat senapanku dan membidik kendaraan itu. Satu peluru kumuntahkan ke arah kaca depan, namun sialnya hanya menciptakan retak halus, dan saat itu juga aku menyadari bahwa itu adalah kaca anti-peluru. Aku butuh senjata yang lebih besar jika ingin menembus kaca mobil itu. Setelah itu bidikanku berubah ke arah lain, dan satu-satunya kesempatan untuk melumpuhkan kendaraan itu mungkin hanya dengan cara menembak bannya. Dan kabar buruknya, aku tidak akan mendapatkan kesempatan jika jalannya hanya di jalanan lurus seperti ini, karena dari depan, mobil itu dimodifikasi sedemikian rupa agar tidak dapat ditembak dari depan seperti sekarang ini. Dan kap itu pun sepertinya tidak dapat ditembak dengan peluru senapan biasa. Aku butuh bazoka untuk ini, pikirku.

Aku mengembalikan tubuhku ke dalam mobil tanpa hasil yang berarti. Vallery sesekali melempar tatapannya ke kendaraan yang masih mengejar kita melalui kaca belakang mobil. Sedangkan Logan hanya melirik melalui spion tengah dan samping.

"Ada hasil?" tanya Logan.

Aku menggeleng, "tidak," kataku. "Kendaraannya hampir tidak dapat ditembak dengan senapan biasa, dan kacanya anti-peluru."

"Sudah kau coba menembak bannya?"

Kali ini aku memberinya anggukan. "Tertutup oleh bumper dan sepatbor."

"Hmm," Logan bermanuver dan berbelok di perempatan kosong. Aku menatap kendaraan yang sedang mengejar kami melalui spion samping. Ada satu ide yang muncul di kepalaku, dan sepertinya bukan sesuatu yang aman.

"Aku punya ide," kataku sambil menatap Vallery dan Logan. "Val, kau pindah kemari."

"Bagaimana caraku pindah ke sana jika kau masih ada di kursi depan?"

"Sudah, pindah saja..." ulangku. Aku kemudian kembali pada posisiku menembak tadi. Dengan begini Vallery mempunyai ruang untuk berpindah menempati kursi depan. Setelah dia mencoba menempatkan diri di kursi depan, aku kembali masuk ke dalam. Posisiku tidak bisa berubah, jadi sekarang aku berada di atas Vallery. Jadi singkatnya Vallery memangku tubuhku, namun dengan posisi yang saling berhadapan dengan kaki tertekuk tidak nyaman.

OriginsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang