34 - Welcome Home

13 4 1
                                    

Aku memutuskan kembali ke Macerian setelah petunjuk kecil yang ditemukan oleh Vallery. Aku yakin bahwa petunjuk selanjutnya ada di suatu tempat di rumah. Tujuan kami selanjutnya untuk mendapatkan petunjuk dimulai dari kamar milik Papi.

Untungnya, kami belum cukup jauh dari Riot City dan tidak terlalu jauh untuk putar balik. Saat sore menjelang, kami sudah tiba di Macerian. Oh, aku merindukan pemukiman kumuh ini.

"Ini rumahnya?" tanya Kuma.

Kami tidak menjawab, namun sepertinya dia sudah paham bahwa itu adalah rumah tujuan kami. Aku sesegera mungkin turun dari mobil dan menyuruh Kuma untuk memarkir mobilnya di tempat yang sudah disediakan, lalu aku membuka pintu rumah. Debu tipis tertiup seolah rumah ini sudah lama tidak dihuni. Aku mengusap dinding dengan jari telunjukku dan mendapatkan debu tipis itu, kemudian membuangnya dengan jempolku.

"Rasanya seperti sudah lama ditinggalkan," ucapku lirih, kemudian mencoba menerobos gelapnya rumah.

Pikiranku dibawa oleh ingatan masa lalu hingga aku lupa menyalakan lampunya sebagai penerangan. Dan ketika aku sadar, Vallery-lah yang menyalakan lampunya. Mataku mengerjap untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam mataku.

"Kau tidak apa-apa?" Logan menepuk pundakku dan aku langsung tersadar secara penuh, lalu menoleh ke arahnya.

Aku mengangguk, meski aku sebenarnya tidak ingin. Ada beberapa pikiran yang menggangguku selama perjalanan setelah apa yang Vallery temukan. Rasanya aneh sekali bahwa beberapa waktu terakhir aku sulit mencerna apa yang sedang terjadi dan hidupku rasanya sulit sekali untuk dijalani. Tidak, aku bukan tipikal seorang yang suka memikirkan masa depan. Aku lebih suka menjalani dan menghargai apa yang sedang kulakukan di waktu sekarang. Tetapi aku tidak bisa membantah bahwa kini aku khawatir dengan apa yang akan kuhadapi di masa depan. Itu bukan hal yang bisa kubantah.

"Jadi apa yang kita lakukan di sini?" suara Kuma kembali terdengar setelah keheningan singkat yang tercipta.

"Petunjuk," jawabku, dan mulai berjalan ke arah kamar Papi.

"Kau mau memulainya dari kamar Coach?" Vallery mendatangiku tepat ketika aku berada di depan pintu kamar Papi.

Aku mengangguk dan mencoba menempatkan tanganku di kenop pintu. "Kalau ada sesuatu yang Papi sembunyikan, maka kita harus mulai dari kamarnya."

"Petunjuk apa yang kita cari?"

Pertanyaan Kuma tidak bisa kujawab, karena aku sendiri tidak tahu petunjuk apa yang sedang kita cari. Dan saat itu juga, pintu kamar terbuka. Sedikit dari sisa aroma Papi yang kuingat masih bisa kucium dan memberiku perasaan tenang namun diganti oleh duka. Kami dengan segera membanjiri ruangan pribadi milik Papi dan memulai pencarian kami.

Ketika sore ingin menutup usianya hari ini, pencarian kami bisa dikatakan selesai. Dan di penghujung hari itu, mereka bertiga memutuskan untuk bermalam di sini. Vallery dan Logan pergi entah ke mana sejak sepuluh menit yang lalu, meninggalkanku dan Kuma di rumah ini. Mungkin mereka keluar untuk membeli makanan karena tidak membawa mobil.

Kuma masih memperhatikan suvenir yang berada di rak-rak di atas lemari pakaian milik Papi. Dia memandangnya berkali-kali dan tampaknya tidak terlihat adanya tanda-tanda bahwa dia akan bosan. Dia mengaguminya, dan entah bagaimana dapat mengidentifikasi sebagian benda di sana.

"Miniatur pesawat Spitfire. Dari bentuknya, aku yakin ini Mark 1 yang dibuat tahun 1942 untuk Perang Dunia 2." Dia berhenti dan beralih pada beberapa benda lain lalu berhenti pada satu benda spesifik. "Kaleng minuman berwarna biru," lalu beralih lagi ke benda selanjutnya, "uh, sebuah detonator untuk bom kuno."

"Kau punya pengetahuan tentang dunia lama rupanya," kataku.

"Ah, kau tahu... itu hanya bagian dari ketertarikanku pada mesin." Kemudian dia meraih sebuah miniatur mobil yang berada di tengah-tengah rak. "Hei, ini mobil yang sama yang kaumiliki..." dia membalik mobil tersebut dan membaca tulisan kecil di bawah mainan mobil berukuran 1:64 itu. "... 1969 Ford Mustang Mach 1. Mmm, tahun terbaik untuk Mustang."

OriginsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang