33 - Who Am I

12 4 0
                                    

 "Jadi, apa sebenarnya alasanmu meledakkan tempat itu? Selain untuk menyelamatkan kalian dari sana?"

Perjalanan kami tidak singkat, dan ada keheningan yang terjadi cukup lama. Vallery masih sibuk dengan laptopnya untuk mengecek foto-foto yang kami ambil dan entah apa lagi yang harus dia lakukan. Aku setengah tertidur karena mengantuk, tetapi tidak bisa memantapkan mataku untuk sepenuhnya terpejam. Sedangkan Logan masih duduk dengan tenang di sampingku.

Pertanyaan dari Kuma barusan tentu membuatku mau tidak mau melirik ke arah Kuma dan Logan secara bergantian.

Logan menyeringai, mungkin merasa bahwa pertanyaan dari Kuma itu lucu. Aku pun juga sempat berpikir begitu, tetapi aku ingin mengetahui apa reaksi dari Logan terlebih dahulu sebelum menyimpulkan.

"Apa maksudmu?" Logan mengalihkan perhatiannya pada Kuma lebih serius melalui cermin yang satu-satunya menjadi media untuk mereka berdua saling menatap wajah. Aku bisa melihat Kuma yang sesekali melempar lirikan. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya kedua orang ini ingin sampaikan, tetapi itu membuatku terganggu.

"Ah, lupakan saja," kata Kuma dengan cepat. Dan dia pun memfokuskan tatapannya pada jalanan. Aku tidak tahu ke mana tujuan kami sekarang.

Keadaannya sekarang sudah lebih tenang. Kurasa kami sudah meninggalkan pusat kota sehingga riuh suara-suara protes itu sudah tidak lagi terdengar. Sementara itu, aku masih terus berpikir tentang apa yang tadi terjadi di sana. Lab otonom seperti apa yang sedang pihak Prominent lakukan di sana? Bukannya mereka mempunyai White Zones? Persetan, mereka bahkan bisa mendirikan pabrik beserta labnya di New Britain. Apa aku melewatkan sesuatu?

"Bagaimana, Val?" tanyaku.

Vallery menoleh sebelum menjawab pertanyaanku. Dari tatapan yang dia berikan, sepertinya dia juga mencurigai adanya sesuatu.

"Itu lab otonom milik Prominent," katanya memulai. "Namun aku tidak bisa menemukan informasi apa pun mengenai 'Project Synthetic Human' ini dari mana pun. Apa kalian yakin mendengar nama itu?"

"Aku cukup yakin mendengar mereka mengatakan Project Synthetic Human," jawabku.

"Lalu bagaimana dengan LastAid Program itu?" celetuk Kuma.

"Kalau itu kami sudah tahu," kata Vallery. "Itu sebuah proyek rahasia yang sudah dihentikan sekitar sepuluh tahun lalu ketika diakuisisi oleh Prominent," jelasnya. "Dan rasanya aneh kalau program itu masih dijalankan oleh mereka, terutama secara rahasia seperti ini." Dia kemudian menunjukkan sebuah surat kabar digital dengan tajuk: Prominent memberhentikan program LastAid secara serentak. "Ini berita yang cukup besar pada kala itu," jelasnya.

"Jadi apa yang kau ketahui lagi?" aku bertanya lagi.

"Dari yang aku lihat ini, teknologi yang mereka gunakan di lab itu sudah kuno." Tepat seperti yang Logan katakan sebelumnya. "Setidaknya usia teknologi ini sudah lebih dari dua puluh tahun. Ini hanya hipotesis saja, tetapi aku jadi semakin ragu kalau Prominent bukan pihak yang berada di balik lab tersebut."

"Tapi seragam pasukan khusus itu milik Prominent. Benar, kan, Logan?"

"Ya, bagaimana kau menjelaskan itu?"

"Man, kalian melewatkan petunjuk yang paling terlihat. Prominent sudah tidak mempunyai pasukan khusus berupa manusia. Dengan perkembangan teknologi yang mereka miliki dalam dua puluh tahun terakhir, apa kau pernah melihat pasukan dari Prominent yang berupa manusia?"

Aku dan Logan spontan saling menatap sebelum kembali pada Vallery, namun tidak ada perbincangan lebih lanjut mengenai hal tersebut. Dan sepertinya Vallery sendiri masih ingin menyelesaikan pemindaian penuh terhadap flashdrive itu.

OriginsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang