24 - Shelby, the Spy

14 4 0
                                    

(illustration made using Leonardo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(illustration made using Leonardo.ai)

Tampang Frason City memang sesuai dengan julukannya. Kota ini dipenuhi dengan gedung-gedung gelap di antara jalanan aspal yang mengarah entah ke mana. Banyak lampu di jalanan Frason City cenderung dibiarkan mati dan persetan, tidak ada hal yang dirawat di sini. Dan jika tidak diperhatikan dengan saksama, kota ini mungkin akan dikira sebagai kota mati. Namun jangan biarkan itu semua menutupi apa yang sebenarnya sedang terjadi. Dan untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasa merinding ketika sedang berada di dalam sebuah kota hidup.

Ada banyak alasan mengapa Guardian tidak berani mengambil risiko untuk menutup Frason City meski kota ini sendiri masih berada di wilayah Constance. Salah satunya adalah dukungan yang kuat dari berbagai kelompok minor dan juga keberadaannya yang berbatasan langsung dengan Great Naka Ruins yang berada di bawah wilayah Borderlands—dan juga merupakan sebuah kota dengan penduduk Hollow terbanyak, yang besar kemungkinannya adalah bagian dari Revenant. Oleh karena itu, Frason City adalah tempat yang strategis untuk mereka dan banyak kelompok-kelompok lainnya untuk melakukan berbagai kegiatan bisnis, terutama yang ilegal.

Perjalanan kami berakhir ketika petunjuk arah mengatakan kami sudah tiba di tempat tujuan. Vallery buru-buru mematikan perangkat yang digunakan sebagai penunjuk arah dan melihat ke arah luar untuk memastikan situasinya aman. Radiasinya tidak terlalu tebal di sini, namun kami harus tetap memakai masker untuk berjaga-jaga.

Kami turun dari mobil dan mengambil beberapa perlengkapan yang mungkin kami butuhkan di dalam sana, namun di saat yang sama tetap berusaha untuk tidak terlihat mencolok. Jadi aku hanya membawa pisau belati dan Glock. Vallery masih dengan Berreta dan handheld-nya, dan Logan dengan Glock miliknya.

"Seharusnya di lantai dua gedung ini," ujarku pada mereka berdua. Vallery dan Logan terlihat masih memperhatikan sekitar meski keadaannya terbilang cukup sepi.

"Kau yakin?" Vallery rupanya terlihat ragu-ragu ketika ikut melihat gedung di hadapan kami. Kaca jendelanya sudah banyak yang pecah, namun tidak ada satu pun hal yang bisa kulihat melalui jendela tersebut karena tidak ada pencahayaan sama sekali.

Aku kemudian berjalan terlebih dahulu, disusul oleh Vallery dan Logan di belakang. Masuk ke dalam gedung itu, kami disambut oleh beberapa Hollow yang sedang bertransaksi dengan beberapa orang sekaligus. Semuanya makhluk di sini tampaknya bertudung, sepertinya untuk menjaga identitas mereka. Mencurigakan – tentu saja, tetapi itu bukan urusan kami. Jika aku adalah mereka, justru kamilah yang harusnya diwaspadai.

Setelah naik tangga, kami menyisiri ruangan dengan hati-hati, dimulai dari satu sisi hingga sisi lainnya. Kami menemukan Shelby di ruangan ketiga yang kami sisir.

"Burung apa yang sedang kaucari?" sambutnya ketika aku berhasil mengidentifikasi sosoknya di antara kegelapan. Suaranya agak berat dan tubuhnya cukup semampai dibalut dengan pakaian serba berwarna hitam dan cokelat yang membuatnya mampu untuk berbaur dengan kegelapan sekitar. Masker oksigen juga membuat penyamarannya sempurna. Aku sempat bingung dengan pertanyaan itu, namun ingatanku menendang tepat waktu.

OriginsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang