Origins

55 - Into Pieces

Aku tidak tahu sudah berapa lama di tempat ini. Prominent benar-benar menguras tubuhku secara fisik dan mental dengan semua hal yang bisa dibayangkan. Apa kalian ingat mengenai sesuatu yang pernah orang itu katakan soal perlombaan? Mungkin inilah yang mereka maksud.

Prominent—yang ternyata—memiliki akses cadangan ke Project Humane membutuhkan aku sebagai salah satu kunci untuk diteliti secara menyeluruh. Aku tidak tahu apa yang mereka dapat dariku, tetapi rasanya aku seperti ingin mati saja. Mereka seperti sedang mengulitiku dari luar hingga dalam secara perlahan hingga tiap jengkal yang bisa dilihat.

Dan Grant ... aku tidak tahu harus berkata apa. Kepercayaanku padanya tiba-tiba saja hilang. Musnah. Dan aku merasa telah dibohongi dua kali oleh dua orang berbeda—atau setidaknya aku rasa demikian. Kesialan atau keberuntungan, Grant adalah kunci lainnya yang mereka butuhkan untuk "menyempurnakan" Project Humane.

Jika mengingat mengenai aku adalah ciptaan pertama Grant, sepertinya Prominent melihatku sebagai hasil dari produk yang bagus. Dari titik itu, mereka berniat untuk menyempurnakan ciptaan lain sebelum berangkat ke langkah selanjutnya dari Project Humane. Aku tidak tahu, dan aku tidak ingin tahu apa yang ingin mereka lakukan dengan percobaan-percobaan. Aku hanya ingin penderitaanku ini berakhir secepatnya. Persetan dengan mereka semua, aku lebih baik mati sekarang juga, beban ini terlalu berat untuk kujalani sendirian, alih-alih kulewati.

Dan jika aku boleh jujur, Prominent jauh lebih buruk daripada Guardian—setidaknya jika menyangkut penelitian seperti ini. Entahlah, mungkin karena mereka lebih tahu dan paham dengan apa yang mereka lakukan?

~ O r i g i n s ~

"Jadi, Nona Allister, hari ini kita akan melakukan beberapa tes untuk menguji apa saja perkembangan yang sudah anda lakukan selama berada di lab ini," seorang ilmuwan yang sama kembali memberiku beberapa lembar kertas dengan beberapa pertanyaan yang sudah tercetak.

Oh bagus, ini tes membosankan seperti biasa. Tiga puluh menit mungkin waktu maksimal yang aku butuhkan untuk mengisi 'kuesioner' ini. Aku dengan segera mengambil pulpen di sebelah kertas yang ada di hadapanku.

Tes seperti ini biasanya dilakukan di ruangan tertutup berukuran kecil dengan kaca dua arah di sisinya. Dan aku harus menghabiskan seluruh waktu yang diberikan, sehingga dari kaca tersebut aku bisa menatap ke luar ruangan; melihat beberapa ilmuwan lain lewat; dan android penjaga yang berlalu-lalang.

Sebenarnya pun, aku tidak membutuhkan waktu sebanyak tiga puluh menit untuk menyelesaikan tes seperti ini. Sepuluh menit sudah lebih dari cukup. Sisa waktu itu hanya aku lakukan untuk menatap kertas secara berulang dan ke arah kaca – terkadang untuk menghitung siapa saja yang lewat.

Dan jika firasatku benar, malam ini sedikit berbeda – tidak banyak android penjaga yang bisa kulihat berlalu-lalang seperti biasanya.

Beberapa menit berlalu, barulah aku melihat beberapa manusia dan android. Tidak, mereka tidak berjalan. Mereka ... berlari. Mereka berlari dari apa?

Pertanyaanku terjawab dengan segera ketika sirene berputar berwarna merah menyala, menggantikan sumber cahaya putih yang menerangi ruangan dan seluruh isi koridor. Tidak ada suara yang bisa kudengar karena ruangan ini kedap suara. Tebakanku hanya mengarah pada satu hal: apakah ada kebakaran di tempat ini?

Aku spontan langsung berdiri dan menggapai pintu, namun pintunya tidak terbuka secara otomatis. Jika memang kebakaran yang terjadi, seharusnya pintu ini akan otomatis terbuka.

Aku lantas mencoba untuk mengintip melalui kaca yang berada di sisi ruangan. Agak susah karena warna merah dari sirene dan terbatasnya jarak pandang yang bisa kujangkau, namun aku bisa melihat beberapa android yang sudah tergeletak di koridor, berceceran dengan entah-cairan-apa di lantai. Jadi bukan kebakaran? Apakah kebocoran gas? Atau lonjakan listrik? Kalau lonjakan listrik atau kebocoran gas sepertinya hampir tidak mungkin.