Meski agak terasing dari kota dan dipenuhi pepohonan sawit, jalan di sekolah ku adalah jalan tercepat untuk menuju ke rumah sakit dan tentunya tidak akan terkena macet.
Aku memanjati tembok pembatas sekolah lalu duduk di atasnya. 1 ... 2 ... 3 ...
Ambulan terus berdatangan selang setengah jam, hingga ambulan ke lima. Tidak ada lagi yang datang, aku sudah menunggunya hampir dua jam lebih.
Ada yang mengatakan jika mereka membawa korban pembantaian yang terjadi tadi malam di taman kota, semua korban sudah dibawa ke rumah sakit. Padahal, mereka belum mencari tiga korban lainnya.
Aku yakin, pasti aku meletakkannya tidak berjauhan. Tapi entahlah.
